Maybank Bukukan Laba Bersih Kuartal II 2021 Sebesar RM1,96 Miliar

 

Pendapatan menurun dibandingkan 1QFY21 terdampak dari pandemi

Sekilas kinerja kuartal II 2021 (secara tahunan)

  • Pendapatan berbasis non bunga bersih (net fee based) 27% menurun secara tahunan menjadi RM1,32 miliar
  • Pendapatan bunga bersih (net fund based) meningkat 26,4% menjadi RM4,85 miliar
  • Pendapatan operasional bersih (net operating income) pada RM6,17 miliar dari RM5.65 miliar
  • Biaya overhead tercatat meningkat 7,9% menjadi RM2.92 miliar
  • Laba operasional sebelum provisi menjadi RM3,25 miliar dari RM2,94  miliar
  • Net impairment loss menjadi RM567.2 juta dibandingkan RM1.74 miliar tahun lalu
  • Laba sebelum pajak (PBT) menjadi RM2,73 miliar dari RM1,26 miliar tahun lalu
  • Laba bersih menjadi RM1,96 miliar dari RM941,7 juta
  • Posisi likuiditas yang sehat dengan LCR Group sebesar 137,20%Posisi modal yang kuat: 17,42% total rasio modal & 14,20% Common Equity Tier-1 (CET1) rasio modal (setelah dividen yang diusulkan, dengan asumsi reinvestment rate sebesar 85%)

Maybank, bank keempat terbesar di Asia Tenggara dari segi aset, hari ini mengumumkan laba bersih pada kuartal kedua yang berakhir 30 Juni 2021 (2QFY20) sebesar RM1,96 miliar dibandingkan RM941,7 juta pada 2QFY20 didukung oleh loans yang terus tumbuh, margin bunga bersih (NIM) meningkat disebabkan kombinasi pendanaan dengan pembiayaan yang lebih efektif dan penurunan impairments dibandingkan tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak (PBT) untuk kuartal II tercatat RM2,73 miliar dari RM1,26 miliar tahun lalu.

Grup mencatat pertumbuhan yang stabil pada pendapatan operasional bersih kuartal ini yaitu 9,3% lebih tinggi menjadi RM6,17 miliar dari tahun sebelumnya. Hal ini didukung kenaikan pendapatan berbasis dana bersih (net fund based income) sebesar  26,4% oleh karena ekspansi terhadap loans dan pertumbuhan yang kuat pada low cost current and savings accounts (CASA) deposits, yang mampu mengimbangi penurunan pada Pendapatan berbasis non bunga bersih (net fee based) sebesar 27,0%  oleh karena dampak pembatasan pergerakan masyarakat yang diterapkan di wilayah operasi Grup.  Selain itu, Grup mencatat penurunan pendapatan berbasis dana bersih (net fund based) tahun lalu, disebabkan oleh karena terjadi modification loss yang signifikan terjadi pada D-1 moratorium enam bulan yang efektif 1 April 2020.

2QFY21 vs 1QFY21
Dibandingkan dengan kuartal pertama FY2021 pendapatan Grup mengalami penurunan sebesar 18,0% dari RM2,39 miliar laba bersih yang tercatat di 1QFY21. Hal ini disebabkan terutama adanya penurunan pendapatan berbasis biaya bersih (net fee based) yang timbul akibat meningkatnya kasus pandemi COVID-19 serta telah terjadi kenaikan pada marked-to-market losses dan overhead expenses.

1HFY21 vs 1HFY20
Selama enam bulan yang berakhir 30 Juni 2021 (1HFY21), Grup mengalami penurunan pendapatan berbasis biaya bersih (net fee based income) sebesar 16,5% menjadi RM3,50 miliar dari RM4,19 miliar pada 1HFY20 terutama disebabkan penurunan investment disposal gains dan marked-to-market losses. Namun, hal ini diimbangi oleh peningkatan pendapatan berbasis dana bersih (net fund based income) yang mencapai 16,1% lebih tinggi menjadi RM9,50 miliar karena pertumbuhan loans dan NIM yang berkembang sebagai hasil dari pertumbuhan CASA yang kuat. Akibatnya, pendapatan operasional bersih (net operating income) untuk 1HFY21 tercatat sebesar RM13 miliar atau naik 5,1% dari RM12,37 miliar sebelumnya, sementara pre-provisioning operating profitnaik 7,9% menjadi RM7,26 miliar.

Net impairment losses pada 1HFY21 turun menjadi RM1,44 miliar dibandingkan dengan RM2,77 miliar sebelumnya. Setelah dikurangi RM1,44 miliar untuk pajak penghasilan dan zakat, laba bersih Grup untuk 1HFY21 mencapai RM4,35 miliar dibandingkan dengan RM2,99 miliar tahun sebelumnya.

Pernyataan Chairman dan Group President & CEO Maybank
Maybank Chairman, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa mengatakan bahwa meskipun Grup memasuki awal tahun ini dengan situasi yang lebih baik, namun demikian Grup akan terus bersikap hati-hati dalam menghadapi momentum pertumbuhan bisnis secara regional, terlebih oleh karena telah terjadi  peningkatan pesat kasus COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

“Munculnya berbagai varian virus baru telah menjadi perhatian khusus dimana kondisi ini juga telah memicu penerapan lockdown di beberapa pasar regional kami dan hal ini akan berdampak pada prospek pertumbuhan bisnis kami di kuartal mendatang. Meskipun demikian, Maybank tetap berkomitmen untuk membantu nasabah yang terdampak pandemi melalui solusi-solusi keuangan dan memberikan dukungan kepada masyarakat agar kita semua dapat melewati masa pandemi dengan sebaik-baiknya,” katanya. “Pada saat yang sama, kami akan terus menerapkan strategi forward looking seperti yang telah  ditetapkan dalam Rencana M25 yang kami yakini dapat mendukung bisnis untuk menghadapi masa yang penuh ketidakpastian dan mengidentifikasi peluang untuk pertumbuhan baru, serta menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan kami.”

Sementara itu, Group President & CEO, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, kami siap untuk menghadapi kondisi bisnis yang lebih menantang khusus di paruh kedua tahun ini. Grup akan melanjutkan strategi bisnis dengan menitikberatkan pada manajemen risiko yang kuat dan memperkuat posisi modal dan mendukung pertumbuhan simpanan berbasis CASA yang akan mampu menjaga kelangsungan bisnis apabila terjadi suatu kondisi yang tak terduga.

“Dengan posisi likuiditas dan modal yang kuat memampukan kami untuk memberi dukungan terhadap nasabah kami di tengah kondisi pandemi yang berkepanjangan ini, sementara di saat yang sama, kami juga akan terus mengejar peluang pertumbuhan di seluruh wilayah operasi kami dan melakukan berbagai investasi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan bisnis kami di masa mendatang,” katanya. “Ke depan, kami akan terus memperkuat kapabilitas digital dan inovasi  serta menjalankan komitmen keberlanjutan yang kami yakini akan memberikan competitive edge terhadap bisnis untuk mencapai target pertumbuhan yang telah kami canangkan.”

Dividen
Direksi telah mengumumkan dividen interim single-tier pertama seharga 28 sen per saham yang ditetapkan sesuai dividend re-investment plan. Nilai dividen tersebut terdiri dua bagian yaitu 14 sen per saham yang akan dibayar tunai dan bagian selanjutnya 14 sen per saham yang akan ditawarkan untuk diinvestasikan kembali sebagai saham biasa baru (new ordinary share) atau dibayar tunai. Dividen payouts kepada pemegang saham sebesar RM3,27 miliar atau 75,2% dari laba bersih paruh pertama sebesar RM4,35 miliar.

Kredit dan Simpanan
Operasional Grup di Malaysia mencatat pertumbuhan gross loan yang stabil sebesar 4,7% pada 1HFY21, melampaui pertumbuhan industri sebesar 3,4%. Hal ini didukung oleh pertumbuhan yang sehat sebesar 6,7% kenaikan di segmen Community Financial Services (CFS) khususnya di segmen Consumer, Business Banking dan Small & Medium Sized Enterprises (SME).Pasar Singapura mencatat tren kenaikan sebesar 8,7% juga didukung oleh segmen CFS-nya, sementara Indonesia mencatat penurunan sebesar 15,0% karena ekonomi yang terus menerus terkena dampak pandemi.

Sementara itu Gross Deposits di tingkat Grup terus melanjutkan momentum kuat untuk berkembang sebesar 5,5% di semua pasar dalam negeri yang menunjukkan peningkatan yang stabil, dipimpin oleh Malaysia sebesar 4,7%, Singapura 3,7%, dan Indonesia 1,5%. Peningkatan yang sehat juga terlihat pada segmen CASA berbiaya rendah di pasar ini, sementara simpanan berbiaya tinggi yaitu deposito berjangka mengalami penurunan sebagai bagian dari strategi keseluruhan untuk mempertahankan basis pendanaan yang efisien. Hal ini mengakibatkan rasio CASA Grup semakin membaik menjadi 45,4% pada Juni 2021 dari 40,2% pada Juni 2020.

Likuiditas & Kekuatan Modal
Maybank terus menjaga posisi likuiditas yang sehat dengan LCR sebesar 137,2% dan rasio Loan-to-Deposit sebesar 89,3%. Total rasio modal pada Juni 2021 mencapai 17,42% sementara rasio CET1 mencapai 14,20% (setelah dividen interim dan asumsi reinvestment sebesar 85%). Hal ini telah mempertahankan posisi Grup sebagai salah satu bank dengan kekuatan modal terbaik di kawasan ini.

Kualitas Aset
Grup mencatat peningkatan kualitas aset dengan rasio Gross Impaired Loans (GIL) turun menjadi 2,18% pada Juni 2021 dari 2,49% pada Juni 2020, yang dikontribusikan oleh write-offs, repayments dan recovery proceeds received.

Meskipun demikian, mengingat situasi yang menantang, Maybank akan tetap fokus melanjutkan preemptive provision dan manajemen overlay oleh karena melemahnya prospek ekonomi makro dan berlanjutnya bantuan pembayaran yang diberikan kepada nasabah yang terdampak pandemi. Pada saat yang sama, Grup akan melibatkan nasabah yang terdampak untuk memberikan saran dan dukungan dalam mengelola kewajiban keuangan mereka.

Loan loss coverage pada Juni 2021 terus membaik sebesar 114,8% dari 90,5% di tahun sebelumnya sebagai akibat dari peningkatan provisioning yang dilakukan selama tahun berjalan serta adanya penurunan new impaired loans.

Dukungan bagi nasabah yang terdampak COVID-19 melalui Repayment Assistance (RA).
Selaras dengan tujuan Grup yaitu humanising financial services, Maybank terus menawarkan berbagai paket RA, termasuk moratorium saat ini, kepada nasabah yang masih terdampak pandemi COVID-19 dan oleh karena penerapan pembatasan pergerakan masyarakat. Pada Agustus 2021, sekitar 27,1%, dari total pembiayaan di Malaysia berada di bawah program Repayment Assistance, Relief and Rescheduling & Restructuring (R&R), sebesar 15,3% di Indonesia dan 6,1% di Singapura.

Selain itu, Sama-Sama Lokal, yaitu platform tanpa komisi dari Maybank untuk membantu usaha kecil yang terkena dampak pembatasan akibat pandemi, telah mencatat pertumbuhan jumlah merchant yang terdaftarnya menjadi lebih dari 10.000 saat ini dibandingkan dengan 500 saat diluncurkan pada April 2020. Dari daftar awal pedagang dan restoran, Sama-Sama Lokal sekarang mencakup berbagai kategori populer lainnya seperti makanan & minuman, bahan makanan, produk pasar dan serba-serbi, buah-buahan, toko bunga dan banyak lagi. Sama-Sama Lokal memberikan akses merchant secara online ke nasabah Maybank secara luas, tanpa komisi, pendaftaran, pengaturan, atau biaya transaksi apa pun, yang memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan penuh dari hasil penjualan.

Pasar Utama

Maybank Indonesia mencatat PBT sebesar Rp762 miliar pada semester pertama tahun 2021 dibandingkan dengan Rp1,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu, sedangkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali tercatat sebesar Rp510 miliar dari Rp810 miliar sebagai akibat dari dampak berkepanjangan dari kebijakan pandemi Covid-19 sejak kuartal pertama tahun 2020. Meski demikian, Maybank Indonesia mencatatkan kinerja yang kuat dari Unit Perbankan Syariah yang mencatatkan kenaikan PBT sebesar 67,6% menjadi Rp294 miliar. Pencapaian positif tersebut juga didukung oleh upaya berkelanjutan Bank untuk meningkatkan pendanaan murah dan mengelola biaya secara efisien.

*************************

 

Diterbitkan oleh Maybank Group Corporate Affairs
Keterangan lebih lanjut, hubungi:
Wan Nazdy +6012 3517561 | Irwan +6019 2787719 | Rishvan +6012 2360024| Prakash +6019-2787625
Email: corporateaffairs@maybank.com