28 April 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 3,74% didorong oleh sektor properti dan sektor teknologi yang masing-masing menyumbang +5,48% dan +5,23% terhadap indeks. Perlu diwaspadai juga dikarenakan investor asing masih melakukan aksi jual sebesar Rp1,37 triliun dalam sepekan terakhir.
Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya sesuai dengan ekspektasi pasar, dengan tujuan menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan inflasi di tengah volatilitas global. Selain itu, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus yang lebih besar dari perkiraan, memberikan tambahan bantalan terhadap tekanan eksternal.
Pandu Sjahrir, CIO Danantara Indonesia, menyampaikan keynote speech yang menyoroti bahwa Danantara dibangun dengan struktur seperti perusahaan publik untuk memastikan kompetensi kelas dunia dan tata kelola yang baik. Danantara terdiri dari dua bagian utama, yaitu Operational Holding yang fokus pada optimalisasi dan efisiensi, serta Investment Holding yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan imbal hasil investasi. Investasi strategis akan dimulai pada paruh kedua 2025, dengan prioritas pada sektor hilirisasi industri dan infrastruktur digital. Organisasi ini akan dipimpin oleh profesional berkelas dunia untuk meminimalkan pengaruh politik dan mendukung pencapaian visi jangka panjang.
Ketidakpastian global seharusnya tidak selalu diartikan sebagai pasar yang buruk, dan penting untuk mengadopsi pendekatan bottom-up. Dampak tarif terhadap Indonesia tergolong kecil dibandingkan negara lain di Asia. Tren friendshoring dan kemungkinan reformasi domestik memberikan peluang jangka panjang bagi Indonesia. Selain itu, valuasi saham Indonesia yang saat ini diskon secara historis memberikan peluang risk-reward yang menarik. Dukungan tambahan juga datang dari rendahnya kepemilikan asing dan bertumbuhnya partisipasi investor domestik, diiringi dengan potensi katalis jangka panjang dari inisiatif Danantara.
Secara global, pasar masih fokus terhadap perkembangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Pernyataan-pernyataan dari Trump terus mengguncang pasar, sementara sikap resmi Tiongkok tetap stabil dan konsisten dalam negosiasi. Meskipun demikian, beberapa rumor telah meningkatkan ekspektasi akan adanya resolusi atau negosiasi dalam waktu dekat.
Pada minggu ini, Amerika Serikat mencatat lonjakan pada pesanan barang tahan lama (durable goods orders), terutama didorong oleh lonjakan pesanan pesawat komersial. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran perusahaan-perusahaan terhadap kemungkinan hambatan perdagangan baru. Di sisi lain, data penjualan rumah yang sudah ada (existing home sales) mencatatkan hasil di bawah ekspektasi, menunjukkan penurunan terdalam dalam dua tahun terakhir.
Pasar global pekan ini tetap fokus terhadap perkembangan hubungan dagang antara Amerika Serikat dan China. Meskipun pernyataan dari pihak AS, khususnya dari Trump, terus memicu volatilitas di pasar keuangan, sikap resmi China tetap stabil dan konsisten dalam pendekatannya terhadap negosiasi. Meski demikian, muncul sejumlah rumor yang meningkatkan ekspektasi bahwa kesepakatan atau negosiasi baru dapat tercapai dalam waktu dekat.
Selain itu, apabila tren peningkatan hambatan perdagangan antara AS dan China berlanjut, diperkirakan akan terbentuk dua blok perdagangan besar yang masing-masing berpusat di sekitar AS dan China. Kondisi ini dapat mendorong terjadinya fenomena Friendshoring, yaitu pengalihan rantai pasok ke negara-negara yang memiliki hubungan lebih erat secara politik dan ekonomi. Situasi ini berpotensi membuka peluang baru bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam meraih manfaat dari perubahan alur perdagangan global.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 5,03% | 5,05% |
Inflasi ID | 1,03% | -0,09% |
Suku Bunga ID | 5,75% | 5,75% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $4,33 Bio | $3,10 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
30 April | CN – NBS Manufacturing PMI | 49,9 | 50,5 |
CN – Caixin Manufacturing PMI | 49,9 | 51,2 | |
EU – GDP Growth Rate q/q | 0,2% | 0,2% | |
EU – GDP Growth Rate y/y | 0,9% | 1,2% | |
US – GDP Growth Rate q/q | 0,4% | 2,4% | |
US – Core PCE Index m/m | 0,1% | 0,4% | |
US – Core PCE Index y/y | 2,5% | 2,8% | |
1 Mei | US - Initial Jobless Claim | 221k | 222k |
2 Mei | ID - Inflation Rate m/m | 0,4% | 1,65% |
ID - Inflation Rate y/y | 1,2% | 1,03% | |
ID - Core Inflation Rate y/y | 2,5% | 2,48% | |
EU - Inflation Rate m/m | 0,4% | 0,6% | |
EU - Inflation Rate y/y | 2% | 2,2% | |
EU - Core Inflation Rate y/y | 2,5% | 2,4% | |
US - Non Farm Payroll | 130k | 228k% | |
US - Unemployment Rate | 4,2% | 4,2% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
21 April | ID - Trade Balance | $4,33 Bio | $2,64 Bio | $3,10 Bio |
23 April | ID - Interest Rate | 6,75% | 6,75% | 6,75% |
24 April | US – Initial Jobless Claim | 222k | 222k | 216k |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | 1 tahun | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | -2,17% | 0,57% | -4,99% | -2,14% | -2,83% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | -1,21% | 1,45% | -1,45% | 0,88% | 2,33% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | -2,28% | 0,63% | -3,65% | 0,09% | -0,42% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | -0,39% | 1,46% | -0,77% | 1,24% | 1,84% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | -0,48% | 1,65% | -0,42% | 1,55% | 3,09% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | -5,22% | -9,49% | -14,15% | -11,81% | -8,93% |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity | -2,30% | -15,67% | -15,60% | -16,32% | -10,04% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | -12,76% | -0,92% | -8,98% | -3,74% | 7,60% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity | -5,48% | -9,14% | -10,78% | -9,55% | -3,72% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | -17,54% | -9,32% | -19,15% | -12,88% | -11,90% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | 1 tahun | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara | -0,66% | 0,62% | -1,45% | 0,29% | -0,97% |
Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | -0,23% | 0,95% | -0,40% | 0,57% | -0,10% | |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | -0,74% | 1,62% | 0,57% | 1,28% | 2,86% | |
Fixed Income | Maybank Dana Pasti 2 | -0,26% | 0,67% | 0,44% | 0,89% | 1,13% | |
Fixed Income | Schroder Dana Andalan II | -0,11% | 0,48% | 0,22% | 0,40% | 0,70% | |
Medium To High | All Cap Equity | Allianz SRI-KEHATI Index | -1,65% | -9,92% | -20,55% | -11,67% | -22,89% |
SMC | Batavia Dana Saham Optimal | -6,66% | -14,42% | -20,92% | -16,15% | -19,88% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | -5,61% | -12,56% | -20,49% | -15,44% | -16,92% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | -5,15% | -15,41% | -23,22% | -17,09% | -21,00% | |
Index Fund Equity | Maybank Dana Ekuitas | -6,23% | -15,34% | -22,69% | -17,30% | -23,11% | |
Balanced Fund | Schroder Dana Kombinasi | -3,97% | -9,29% | -15,22% | -9,93% | -13,65% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | -5,22% | -11,78% | -16,39% | -11,67% | -14,17% |
*= NAV 10 April 2025
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)