28 Juli 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 3,17% didorong oleh sektor teknologi dan sektor infrastruktur yang masing-masing menyumbang +14,41% dan +7,20% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi beli sebesar Rp718,74 miliar dalam sepekan terakhir.
Di Indonesia, pertumbuhan jumlah uang beredar (M2) meningkat lebih cepat dibandingkan bulan sebelumnya, mencerminkan aktivitas ekonomi yang terus pulih. Pasca pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia pekan lalu, pasar tetap stabil. Namun, pergerakan pasar saham cenderung terpisah antara indeks saham besar dan saham-saham berlikuiditas rendah yang justru memimpin penguatan. Di pasar obligasi, imbal hasil surat berharga negara (SBN) terus menurun seiring dengan penurunan imbal hasil SRBI tenor 12 bulan yang berada di level rata-rata 5,57%. Imbal hasil obligasi USD Indonesia (INDON) tenor pendek juga mengalami penurunan, menyebabkan kurva yield menjadi lebih curam (bull steepening), sehingga investor memperoleh hasil terbaik dari obligasi tenor pendek. Imbal hasil US Treasury masih tetap tinggi karena kekhawatiran fiskal AS belum mereda, namun INDON kemungkinan akan mendapatkan keuntungan ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga.
Di Amerika, data klaim awal tunjangan pengangguran (initial jobless claims) kembali menurun untuk minggu keenam berturut-turut, mencerminkan ketahanan pasar tenaga kerja. Namun, di balik itu, jumlah klaim lanjutan (outstanding claims) tetap tinggi, menandakan bahwa perekrutan masih berjalan lambat. Klaim dari pegawai pemerintah pun naik ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir, menunjukkan dampak dari pembubaran lembaga Department of Government Efficiency (DOGE). Selain itu, PMI gabungan menunjukkan ekspansi tercepat sejak Desember 2024, didorong oleh sektor jasa. Meskipun data ketenagakerjaan terlihat kuat, pasar tetap memperkirakan The Fed akan menahan suku bunga karena inflasi inti masih menunjukkan kekakuan dan dampak kebijakan perdagangan terhadap harga konsumen belum sepenuhnya terasa. Saat ini, pasar memproyeksikan pemangkasan suku bunga pertama baru akan terjadi pada akhir Oktober, dengan perhatian tertuju pada nada pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, pada pertemuan FOMC pekan depan.
Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjaman (loan prime rate) di level rendah historis, sesuai ekspektasi pasar. Langkah ini diambil sebagai upaya mendorong pertumbuhan domestik di tengah tekanan dari kebijakan perdagangan AS yang kian agresif. Meskipun tingkat suku bunga rendah bertujuan untuk mendukung pemulihan ekonomi, pasar global tetap mencermati efektivitas kebijakan ini dalam menghadapi ketidakpastian eksternal yang meningkat.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,87% | 5,02% |
Inflasi ID | 1,87% | 1,6% |
Suku Bunga ID | 5,25% | 5,50% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $4,3Bio | $0,15 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
30 Juli | EU - GDP Growth Rate q/q | 0% | 0,6% |
EU - GDP Growth Rate y/y | 1,2% | 1,5% | |
US - GDP Growth Rate q/q | 2,5% | 0,5% | |
31 Juli | US – Interest Rate | 4,5% | 4,5% |
CN – NBS Manufacturing PMI | 50,2 | 49,7 | |
JP – Interest Rate | 0,5% | 0,5% | |
EU – Unemployment Rate | 6,3% | 6,3% | |
US – Core PCE m/m | 0,3% | 0,2% | |
US – Core PCE y/y | 2,8% | 2,7% | |
US – Initial Jobless Claim | 220k | 217k | |
1 Agustus | CN – Caixin Manufacturing PMI | 50,8 | 50,4 |
ID - Trade Balance | $4 Bio | $4,3 Bio | |
ID - Inflation Rate m/m | 0% | 0,19% | |
ID - Inflation Rate y/y | 2,1% | 1,87% | |
ID - Core Inflation y/y | 2,4% | 2,37% | |
US - Non Farm Payrolls | 110k | 147k | |
US - Unemployment Rate | 4,2% | 4,1% |
Minggu Sebelumnya | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
20 Juli | CN – Interest Rate | 3% | 3% |
24 Juli | US – Initial Jobless Claim | 230k | 221k |
EU – Interest Rate | 2,15% | 2,15% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 1.99% | 2.95% | 1.92% | 1.92% | 0.56% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 1.28% | 2.82% | 4.28% | 4.28% | 5.33% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 1.87% | 3.29% | 4.34% | 4.34% | 3.79% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | -0.48% | 0.66% | 2.12% | 2.12% | 2.81% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 1.06% | 2.60% | 4.40% | 4.40% | 5.66% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 4.73% | 6.33% | 0.43% | 0.43% | -1.05% |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity | 6.85% | 16.83% | 1.89% | 1.89% | 4.10% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | 4.36% | 1.34% | 11.33% | 11.33% | 20.86% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity | 2.27% | 5.27% | 0.55% | 0.55% | 0.42% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | 5.62% | 1.77% | 5.57% | 5.57% | 4.53% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Nusantara | 1.30% | 3.55% | 1.92% | 1.92% | 1.72% |
Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 0.57% | 1.49% | 2.06% | 2.06% | 2.44% | |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | 0.95% | 3.02% | 4.23% | 4.23% | 6.28% | |
Fixed Income | Maybank Dana Obligasi Negara | 0.77% | 1.80% | 1.79% | 1.79% | 1.71% | |
Fixed Income | Manulife Obligasi Unggulan Kelas A | 0.28% | 1.02% | 1.09% | 1.09% | 0.52% | |
Medium To High | Index Fund | Allianz SRI-KEHATI Index | -7.31% | 6.17% | -3.10% | -3.10% | -7.66% |
All Cap Equity | Batavia Dana Saham Optimal | -4.45% | 6.32% | -7.67% | -7.67% | -5.74% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | -1.26% | 13.93% | -1.31% | -1.31% | -0.62% | |
SMC | BRI Mawar Fokus 10 | -2.07% | 18.24% | -2.05% | -2.05% | -8.34% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | -4.32% | 7.51% | -7.25% | -7.25% | -6.57% | |
Big Cap Equity | Maybank Dana Ekuitas | -3.11% | 4.52% | -10.93% | -10.93% | -11.18% | |
Balanced Fund | Schroder Dana Istimewa | -3.61% | 9.62% | -5.92% | -5.92% | -7.63% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | -3.46% | 6.41% | -2.15% | -2.15% | -1.92% |
*= NAV 30 Juni 2025
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.