7 Agustus 2023
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar -0,69% didorong oleh sektor teknologi dan transportasi yang masing-masing menyumbang -2,95% dan -2,50% terhadap indeks dan juga adanya aksi jual yang dilakukan investor asing sebesar Rp425,47 miliar yang didominasi oleh penjualan pada saham BBRI, BBCA, TLKM, SMGR dan GOTO. Investor juga tengah menunggu data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2Q 2023, yang diperkirakan akan tumbuh sedikit melambat menjadi 4,93% YoY (dari 5,03% di Q1) atau 3,72% QoQ (dari -0,92% di Q1). Cadangan devisa diharapkan membaik dengan peraturan DHE (Devisa Hasil Ekspor) yang baru efektif bulan ini yang diatur untuk meningkatkan repatriasi hasil ekspor kembali ke Indonesia.
Setelah kenaikan suku bunga terbaru oleh The Fed, pasar mengamati ekonomi Amerika Serikat lebih kuat karena ekonomi tampaknya tetap kuat. Tingkat pengangguran di Amerika Serikat sedikit menurun menjadi 3,5% pada Juli 2023 dari 3,6% pada Juni dan di bawah ekspektasi pasar sebesar 3,6%. Jumlah pengangguran menurun 116 ribu menjadi 5,841 juta dan tingkat penyerapan tenaga kerja naik 268 ribu menjadi 161,262 juta. Menurunnya tingkat pengangguran dapat mempengaruhi keputusan suku bunga September nanti. Dengan tingkat pengangguran serendah ini, setara dengan tingkat pengangguran sebelum pandemi dan dapat terus menjadi faktor dalam menjaga inflasi tetap tinggi karena mereka yang mencari pekerjaan kemungkinan besar masih dapat menemukan pekerjaan. Minggu depan, pasar mengharapkan inflasi utama Amerika Serikat dan tingkat inflasi inti sedikit lebih rendah menjadi 2,8% (dari 3%) YoY dan 4,7% (dari 4,8%) YoY.
Saham Tiongkok naik karena sentimen pasar membaik di tengah harapan pelonggaran kebijakan lebih lanjut dari konferensi pers yang diselenggarakan bersama oleh bank sentral negara itu, sementara saham teknologi naik lebih dari 2%. PMI Manufaktur Umum Caixin Tiongkok turun menjadi 49,2 pada Juli 2023 dari 50,5 pada Juni, meleset dari estimasi pasar 50,3 saat mencapai ankga terendah dalam enam bulan. Itu juga merupakan penurunan pertama dalam aktivitas pabrik sejak April, karena pesanan baru turun setelah tumbuh dalam dua bulan sebelumnya, penjualan asing mengalami kontraksi terbesar sejak September 2022, dan tingkat pembelian turun untuk pertama kalinya sejak Januari.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro |
Sekarang |
Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID |
5,03 % |
5,01 % |
Inflasi ID |
3,08 % |
3,52% |
Suku Bunga ID |
5,75 % |
5,75 % |
Pengangguran ID |
5,45 % |
5,86 % |
Neraca Dagang ID |
$3,45 Bio |
$0,44 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini |
|||
---|---|---|---|
Tanggal |
Indikator Ekonomi |
Data Konsensus |
Data Sebelumnya |
7 Agustus |
ID – GDP Growth Rate q/q |
3,72% |
-0.92% |
ID – GDP Growth Rate y/y |
4,93% |
5,03% |
|
8 Agustus |
CN – Trade Balance |
$69Bio |
$70,62Bio |
9 Agustus |
CN - Inflation Rate m/m |
0,2% |
-0,2% |
CN - Inflation Rate y/y |
-0,3% |
0% |
|
10 Agustus |
US - Inflation m/m |
0,2% |
0,2% |
US - Inflation y/y |
3,3% |
3% |
|
US - Core Inflation |
4,7% |
4,8% |
Minggu Sebelumnya |
||||
---|---|---|---|---|
Tanggal |
Indikator Ekonomi |
Data Aktual |
Data Konsensus |
Data Sebelumnya |
31 Juli |
CN - Manufacturing PMI |
49,2 |
48,9 |
49 |
1 Agustus |
US - Manufacturing PMI |
46,4 |
46,9 |
46 |
ID - Inflation Rate y/y |
3,08% |
3,2% |
3,52% |
|
ID - Inflation Rate m/m |
0,21% |
0,2% |
0,14% |
|
ID - Core Inflation y/y |
2,43% |
2,5% |
2,58% |
|
3 Agustus |
US - Initial Jobless Claim |
227k |
227k |
221k |
4 Agustus |
US - Unemployment Rate |
3,5% |
3,6% |
3,6% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO |
ASSET CLASS |
PRODUK INVESTASI |
KINERJA* |
||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH |
1 tahun |
1 bulan |
3 bulan |
6 bulan |
YTD |
||
Low To Medium |
Fixed Income |
Ashmore Dana USD Nusantara |
1,62% |
-1,54% |
-1,67% |
-0,18% |
1,81% |
Fixed Income |
BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 |
1,04% |
-0,01 |
-0,38% |
0,24% |
2,04% |
|
Fixed Income |
Danareksa Melati Premium Dollar |
1,63% |
-0,05 |
-0,20% |
0,24% |
2,06% |
|
Medium to High |
Local Equity |
Ashmore Dana USD Equity Nusantara |
-6,00% |
-0,27% |
0,52% |
3,53% |
9,45% |
Global Equity |
Batavia Global ESG Sharia Equity USD |
12,32% |
2,86% |
5,73% |
8,44% |
14,14% |
|
Develop Market Equity |
BNP Paribas Cakra Syariah USD RK1 |
8,92% |
2,56% |
5,78% |
10,06% |
18,17% |
|
G20 Equity |
Danareksa G20 Sharia Equity Dollar |
11% |
3,84% |
4,57% |
4,44% |
11,96% |
|
Develop Market Equity |
Manulife Saham Syariah Global Dividen Dolar AS |
5,99% |
1,76% |
3,08% |
6,09% |
11,36% |
PROFIL RISIKO |
ASSET CLASS |
PRODUK INVESTASI |
KINERJA* |
||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH |
1 tahun |
1 bulan |
3 bulan |
6 bulan |
YTD |
||
Low |
Money Market |
Maybank Dana Pasar Uang |
3,46% |
0,40% |
1,08% |
1,94% |
2,24% |
Money Market |
Manulife Dana Kas II Kelas A |
2,98% |
0,35% |
1,01% |
1,78% |
2,06% |
|
Low To Medium |
Fixed Income |
Ashmore Dana Obligasi Nusantara |
3,46% |
-0,20% |
0,16% |
1,72% |
0,62% |
Fixed Income |
Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A |
8,92% |
0,32% |
2,35% |
3,83% |
5,50% |
|
Fixed Income |
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A |
9,20% |
0,51% |
3,11% |
4,43% |
6,22% |
|
Fixed Income |
Maybank Dana Obligasi Negara |
8,20% |
0,13% |
2,57% |
3,87% |
5,47% |
|
Medium To High |
Index Equity |
Allianz SRI-Kehati Index |
13,00% |
0,84% |
1,58% |
9,66% |
9,46% |
Tematic Equity |
Batavia Disruptive Equity |
4,63% |
0,61% |
3,67% |
5,04% |
7,39% |
|
Big Cap Equity |
BNP Paribas Ekuitas |
8,21% |
1,05% |
1,22% |
5,41% |
6,38% |
|
All Cap Equity |
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A |
6,09% |
2,06% |
3,37% |
5,88% |
5,63% |
|
All Cap Equity |
Schroder Dana Prestasi |
13,02 |
1,31% |
2,43% |
4,55% |
5,58% |
|
Index |
Index Harga Saham Gabungan |
3,37% |
-1,18% |
-0,42% |
0,35% |
0,52% |
*NAV 1 Agustus 2023
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)