26 Mei 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 2,60% didorong oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang masing-masing menyumbang +5,87% dan +5.66% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi beli sebesar Rp2,76 triliun dalam sepekan terakhir.
Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya tahun ini ke level 5,5%, sejalan dengan ekspektasi pasar. Kebijakan ini menunjukkan sikap proaktif BI yang memprioritaskan pertumbuhan, bahkan di tengah kondisi global yang masih menunggu arah kebijakan The Fed. Rupiah menguat signifikan ke kisaran 16.200 dari puncaknya di 16.870, didorong oleh pelemahan USD dan keyakinan pasar terhadap stabilitas domestik.
BI juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 menjadi 4,6%-5,4%, serta proyeksi pertumbuhan kredit menjadi 8%-11%. Untuk mendorong likuiditas, BI akan:
Kondisi inflasi dan nilai tukar yang stabil memberikan ruang bagi BI untuk melanjutkan pelonggaran moneter. Bahkan, para ekonom memperkirakan masih ada ruang untuk dua kali pemangkasan lagi hingga akhir tahun, sejalan dengan ekspektasi pemangkasan The Fed.
AS mencatatkan penguatan pada data PMI Manufaktur dan Jasa yang melampaui ekspektasi, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat. Klaim pengangguran awal juga tetap stabil dan menunjukkan pasar kerja yang masih tangguh meskipun terdapat ketidakpastian kebijakan dan suku bunga yang tinggi.
Bank Sentral Tiongkok (PBoC) memangkas suku bunga acuan pinjaman jangka lima tahun (Loan Prime Rate/LPR) sebesar 10 bps menjadi 3,5%, level terendah dalam sejarah. Ini merupakan pemangkasan pertama sejak Oktober 2024 dan bertujuan untuk mendorong permintaan kredit sekaligus menstimulasi sektor properti yang lesu. Pemangkasan ini dilakukan di tengah data terbaru yang menunjukkan harga rumah baru di Tiongkok turun selama 22 bulan berturut-turut hingga April, meskipun laju penurunan tersebut merupakan yang paling lambat dalam hampir setahun terakhir. Langkah ini menjadi bagian dari paket pelonggaran yang lebih luas yang diumumkan awal bulan ini oleh Gubernur PBoC Pan Gongsheng bersama otoritas keuangan lainnya. Meskipun ada kekhawatiran soal margin laba perbankan yang makin tipis, PBoC tetap menunjukkan komitmennya dalam menopang pertumbuhan melalui pelonggaran moneter terukur.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,87% | 5,02% |
Inflasi ID | 1,03% | -0,09% |
Suku Bunga ID | 5,50% | 5,75% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $4,33 Bio | $3,10 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
29 Mei | US – Initial Jobless Claim | 230k | 227k |
30 Mei | JP – Unemployment Rate | 2,5% | 2,5% |
US – Core PCE Index m/m | 0,1% | 0% | |
US – Core PCE Index y/y | 2,6% | 2,6% | |
31 Mei | CN – NBS Manufacturing PMI | 49,5 | 49,00 |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
20 Mei | CN - Interest Rate | 3,5% | 3,5% | 3,6% |
21 Mei | ID - Interest Rate | 5,50% | 5,75% | 5,75% |
22 Mei | US – Initial Jobless Claim | 227k | 232k | 229k |
23 Mei | JP – Inflation Rate m/m | 0,1% | 0,2% | 0,3% |
JP – Inflation Rate y/y | 3,6% | 3,7% | 3,6% | |
JP – Core Inflation y/y | 3,5% | 3,4% | 3,2% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 0,60% | 1,36% | -2,12% | -0,41% | 1,22% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 1,05% | 1,84% | 1,12% | 2,47% | 5,66% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 1,08% | 1,44% | -0,34% | 2,11% | 4,04% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | 0,81% | 1,53% | 1,19% | 2,27% | 4,43% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 1,06% | 1,91% | 1,71% | 2,84% | 5,65% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | -3,98% | -7,79% | -9,52% | -9,30% | -3,82% |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity | -1,26% | -14,40% | -11,24% | -13,88% | -4,28% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | -5,12% | 1,67% | 1,75% | 4,23% | 13,18% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity | -1,18% | -7,33% | -5,76% | -5,61% | 1,75% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | -8,51% | -5,23% | -8,07% | -5,10% | -5,68% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara | 0,30% | 0,35% | 0,23% | 1,09% | 1,43% |
Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 0,62% | 0,84% | 0,42% | 1,18% | 1,79% | |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | 1,48% | 2,10% | 2,25% | 2,67% | 6,09% | |
Fixed Income | Maybank Dana Pasti 2 | 0,61% | 0,93% | 1,15% | 1,43% | 2,42% | |
Fixed Income | Schroder Dana Andalan II | 0,10% | 0,30% | 0,60% | 0,66% | 1,34% | |
Medium To High | All Cap Equity | Allianz SRI-KEHATI Index | 6,61% | -2,82% | -10,39% | -2,70% | -7,65% |
SMC | Batavia Dana Saham Optimal | 7,65% | -4,06% | -10,85% | -6,51% | -5,37% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | 9,15% | -1,01% | -9,87% | -5,45% | -4,26% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | 6,18% | -6,20% | -14,37% | -8,40% | -7,48% | |
Index Fund Equity | Maybank Financial Infobank 15 Index Kelas N | 5,95% | -5,29% | -13,91% | -2,94% | -8,48% | |
Balanced Fund | Schroder Dana Kombinasi | 0,26% | -0,52% | -2,84% | 0,60% | -0,85% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | 4,69% | -4,13% | -9,19% | -4,42% | -4,24% |
*= NAV 5 Mei 2025
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.