Laba Bersih Maybank Indonesia Naik 29,9% di 2021 Menjadi Rp1,64 Triliun, Didukung Kinerja Positif Unit Usaha Syariah

 

Ikhtisar Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2021.

(Seluruh persentase yang disampaikan berdasarkan pertumbuhan kinerja selama tahun 2021 dibandingkan kinerja tahun 2020 kecuali dinyatakan berbeda).

 

Pertumbuhan untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021 dibandingkan tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2020.

  • Laba Bersih Setelah Pajak dan Kepentingan Non Pengendali (PATAMI) naik 29,9% menjadi Rp1,64 triliun;
  • Fees terkait Bancassurance tumbuh sebesar 26,9%;
  • Pengelolaan biaya yang efektif sehingga biaya overhead turun 4,2%;
  • Likuiditas Bank menguat dengan Giro dan Tabungan (CASA) bertumbuh 18,5% dan rasio CASA sebesar 47,2%;
  • Posisi permodalan Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) tercatat sebesar 26,9% dan total modal sebesar Rp28,39 triliun;
  • Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit (LDR Bank saja) tercatat sebesar 76,3%;
  • Pertumbuhan Unit Usaha Syariah:
    • Laba sebelum pajak (PBT) melesat 52,8% menjadi Rp450 miliar;
    • Total Aset naik 11,2% menjadi Rp39,22 triliun;
    • CASA tumbuh pesat sebesar 69,9% dengan total Simpanan nasabah naik 13,1% menjadi Rp31,04 triliun.
  • Pertumbuhan signifikan perbankan digital:
  • Transaksi finansial nasabah perorangan melalui M2U ID App (aplikasi) dan Web (internet banking) naik sebesar 11,2% menjadi lebih dari 15 juta transaksi pada Desember 2021;
  • Transaksi finansial nasabah korporasi melalui M2E melesat 230,3% menjadi lebih dari 3 (tiga) juta transaksi di 2021.

 

Jakarta, 18 Februari 2022 

 

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) hari ini mengumumkan Laba Bersih Setelah Pajak dan Kepentingan Non Pengendali (PATAMI) Konsolidasian sebesar Rp1,64 triliun untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021, naik 29,9% dari Rp1,27 triliun pada tahun sebelumnya. Kinerja tersebut didukung oleh biaya provisi yang rendah, efisiensi biaya bunga dan biaya overhead, serta kinerja positif Unit Usaha Syariah (UUS), bertepatan dengan momentum perekonomian yang mulai berangsur pulih di tengah masih terjadinya pandemi Covid-19.

 

Net Interest Income (NII), atau Pendapatan Bunga Bersih turun 2,0% menjadi Rp7,12 triliun per Desember 2021, dari Rp7,26 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan kredit yang lebih rendah dan tren yield kredit (loan yield) yang menurun, sejalan dengan penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia serta restrukturisasi kredit nasabah yang sedang berlangsung akibat pandemi. Namun demikian, Net Interest Margin (NIM), atau Marjin Bunga Bersih naik sebesar 14 basis poin menjadi 4,7% di Desember 2021, sehubungan dengan perbaikan biaya dana (cost of funds) dan pertumbuhan CASA yang kuat.

 

Fee-based income turun 12,1% menjadi Rp2,09 triliun pada Desember 2021 dari Rp2,38 triliun  pada tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan fee transaksi Global Market. Namun, Bank mampu untuk mempertahankan momentum pertumbuhan dengan memperkuat basis pendapatan ritel, seperti di antaranya, Bancassurance, yang tumbuh 26,9% menjadi Rp201 miliar pada Desember 2021 dari Rp158 miliar pada tahun sebelumnya.

 

Meskipun pendapatan bunga bersih Bank mengalami tekanan, dan pendapatan fee-based menurun, Bank masih dapat membukukan laba bersih (PATAMI) yang tumbuh hampir 30%. Pencapaian ini didukung oleh biaya provisi yang menurun, oleh karena Bank telah melakukan pencadangan lebih awal di beberapa tahun sebelumnya, dan diikuti dengan biaya overhead yang terkendali.

 

Sejak 2020, Maybank Indonesia mengambil langkah konservatif, dan secara proaktif mencadangkan provisi pada portofolio di seluruh segmen bisnis, di tengah kondisi ekonomi yang menantang.  Bank terus mendampingi debitur yang masih menghadapi tantangan dengan menerapkan program restrukturisasi kredit untuk tetap menjaga kualitas aset Bank.  Upaya proaktif Bank dengan mencadangkan provisi dan dampak positif dari penerapan program restrukturisasi tersebut, telah berkontribusi kepada penurunan biaya provisi sebesar 25,8% menjadi Rp1,54 triliun.

 

Bank mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7% (gross) dan 2,6% (net) pada Desember 2021, dari 4,0% (gross) dan 2,5% (net) pada Desember 2020, didukung penurunan saldo NPL sebesar 10,8%.

 

Sementara itu, rasio Loan at Risk (LAR Bank saja) membaik ke level 18,0% pada Desember 2021 dari 21,5% di tahun sebelumnya. Perbaikan tingkat Loan at Risk (LAR Bank saja) didukung oleh kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif Bank dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.

 

Bank terus menerapkan prinsip kehati-hatian (prudent banking) dan mempertahankan risk posture pada tingkat yang sehat untuk memastikan kualitas aset tetap terjaga.

 

Dari sisi overhead, Bank juga berhasil mengendalikan biaya overhead secara efektif sehingga turun sebesar 4,2% menjadi Rp5,47 triliun pada Desember 2021, sebagai hasil dari pengelolaan biaya yang intensif serta efektif di seluruh lini bisnis dan operasional Bank, serta memastikan agar setiap biaya yang dikeluarkan dapat berkontribusi kepada peningkatan pendapatan Bank.

 

Di tengah berlangsungnya pandemi, Bank tetap menerapkan risk appetite yang konservatif pada penyaluran kredit yang disetujui untuk menjaga kualitas aset. Total kredit Bank turun 3,3% menjadi Rp101,77 triliun dari Rp105,27 triliun di tahun 2020, namun bertumbuh 3,0% secara kuartalan, sejalan dengan berangsurnya pemulihan ekonomi dan perbaikan kinerja kredit nasabah yang diikutsertakan ke dalam program restrukturisasi. Hal ini tercermin terutama pada kredit segmen Global Banking yang tumbuh 1,4% menjadi Rp35,00 triliun di tahun 2021 dari Rp34,50 triliun di tahun 2020.

 

Meskipun total kredit segmen Community Financial Services (CFS) mengalami penurunan sebesar 5,6% menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, secara kuartalan kredit segmen CFS tumbuh positif sebesar 2,4%, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel. Sementara, Kredit CFS Non-Ritel turun 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan. Demikian juga kinerja segmen kredit CFS Ritel yang tumbuh 3,4% secara kuartalan di seluruh lini bisnis di segmen tersebut. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh positif sebesar 9,0% secara tahunan dan 3,1% secara kuartalan menjadi Rp15,28 triliun di tahun 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.

 

Total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8% secara kuartalan.  Profil pendanaan Bank terus menguat di sepanjang 2021, didukung strategi Bank untuk mempertahankan likuiditas yang kuat dan pendanaan yang efisien dengan mengurangi simpanan berbiaya tinggi, serta mengoptimalkan layanan perbankan digital Bank untuk menghimpun simpanan nasabah.

 

Bank mampu meningkatkan CASA sebesar 18,5% menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada tahun sebelumnya.  Bank juga berhasil menurunkan simpanan berjangka (time deposits) sebesar 12,4% dari Rp69,22 triliun menjadi Rp60,63 triliun pada Desember 2021. Sementara, rasio CASA Bank meningkat menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.

 

Dengan pencapaian tersebut, maka posisi likuiditas Bank tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) berada di posisi yang sehat, pada level 76,3%. Sementara, Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank saja), tercatat sebesar 183,2% pada Desember 2021, dan berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100,0%.

 

Posisi permodalan Bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya. Total modal Bank tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp27,15 triliun pada Desember 2020.

 

 

Transformasi Digital

 

Maybank Indonesia senantiasa meningkatkan layanan perbankan digital M2U ID yang terdiri dari aplikasi (App) dan internet banking (Web) untuk nasabah perorangan, serta layanan M2E untuk nasabah korporasi.

 

Bank mencatat peningkatan transaksi finansial melalui M2U ID (App dan Web) naik sebesar 11,2% menjadi lebih dari 15 juta transaksi pada Desember 2021, dari 14 juta transaksi pada tahun sebelumnya. Transaksi ini telah berkontribusi bagi peningkatan pendanaan yang tumbuh sebesar 38,9% menjadi Rp4,71 triliun, dan pendapatan Bank sebesar 24,6% menjadi Rp193 miliar pada Desember 2021.

 

Sementara, Bank mencatat transaksi finansial melalui M2E melesat 230,3% menjadi lebih dari 3 (tiga) juta transaksi pada Desember 2021 dengan lebih dari 11 ribu nasabah korporasi yang kini menggunakan layanan tersebut. Nilai transaksi M2E pada tahun 2021 melonjak 399,2% menjadi sebesar Rp582,69 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya. Transaksi ini juga menyumbang fee based income yang naik sebesar 189,9% menjadi Rp8 miliar pada Desember 2021.

 

Di sepanjang 2021, Maybank Indonesia telah memperkenalkan berbagai fitur untuk meningkatkan layanan digital banking-nya seperti, di antaranya, fitur e-KYC dan Biometric pada M2U ID App guna mendukung proses pembukaan rekening secara online dengan mudah dan cepat, tanpa memerlukan nasabah untuk melakukan video call, ataupun mengunjungi kantor cabang untuk melakukan proses verifikasi.

 

Selain itu, melalui M2U ID App, nasabah kini sudah dapat melakukan tarik tunai tanpa kartu menggunakan QR code di seluruh ATM Maybank di Indonesia yang mendukung fitur tersebut. Di samping itu, tersedia juga fitur top-up kartu e-money, dan fitur Digital Customer Service untuk memudahkan nasabah melakukan pengkinian data secara online.

 

Dari segi peningkatan keamanan, Bank juga telah menambahkan fitur Secure2u untuk mendukung transaksi yang lebih cepat, nyaman dan aman, mengurangi ketergantungan terhadap One-Time-Password (OTP) yang dikirim melalui SMS.

 

Selaras dengan misi Humanising Financial Services, Maybank Indonesia akan terus meningkatkan layanan perbankan digitalnya dalam memberikan kemudahan dan pengalaman perbankan terbaik bagi para nasabahnya.

 

 

Unit Usaha Syariah

 

Sejak 2013, Maybank Indonesia telah mengimplementasikan strategi ‘Shariah First’ yang mengedepankan solusi keuangan Syariah dengan menggunakan pendekatan leveraged model, di mana dalam memasarkan solusi keuangan syariah, Bank dapat mendayagunakan seluruh sumber daya dan jaringannya.

 

Total porsi aset Syariah khususnya Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia telah mencapai 25%, di mana porsi ini merupakan yang tertinggi dari seluruh UUS yang beroperasi di Indonesia. Sebagai referensi, total Syariah aset sektor Perbankan Indonesia, hingga saat ini baru mencapai level 6,5% (Statistik Perbankan Syariah Indonesia,  Otoritas Jasa Keuangan (OJK), November 2021).

 

Penerapan strategi Shariah First, telah berkontribusi secara signifikan kepada peningkatan kinerja UUS Maybank Indonesia, tercermin melalui laba sebelum pajak (PBT) UUS yang bertumbuh pesat sebesar 52,8% menjadi Rp450 miliar pada Desember 2021 dari Rp295 miliar pada tahun sebelumnya.

 

Total simpanan nasabah naik 13,1% menjadi Rp31,04 triliun dari Rp27,44 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh CASA yang tumbuh 69,9% menjadi Rp11,70 triliun pada Desember 2021 dari Rp6,89 triliun pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga didukung oleh fokus berkelanjutan Bank untuk meningkatkan pendanaan yang lebih efisien.

 

Total aset UUS naik 11,2% menjadi Rp39,22 triliun pada Desember 2021 dari Rp35,26 triliun pada December 2020. Financing-to-Deposit Ratio (FDR) tercatat sebesar 82,44%, sementara Non-Performing Financing (NPF) tercatat sebesar 3,73% (gross) pada Desember 2021.

 

Di pertengahan tahun, UUS menggelar kegiatan ‘Maybank Indonesia Shariah Thought Leaders Forum 2021’, sebuah forum diskusi virtual yang mengundang para thought leaders dari luar maupun dalam negeri untuk membahas strategi dan tantangan dalam membangun ekonomi serta keuangan Syariah di Indonesia. Sementara, menjelang akhir tahun 2021, UUS juga telah menggelar kompetisi karya tulis ilmiah yang terbuka bagi mahasiswa, pelajar maupun kalangan umum untuk mengulas berbagai aspek terkait peluang dan tantangan digitalisasi industri perbankan Syariah.

 

Kemudian, di sepanjang 2021, UUS juga telah membuka tiga Kantor Cabang Syariah (KCS) baru di Samarinda, Jambi, dan Malang, serta mengkonversi satu kantor cabang konvensional di Aceh untuk menjadi KCS, sesuai Qanun Lembaga Keuangan Syariah yang ditetapkan Pemerintah provinsi Aceh. Dengan dibukanya tiga KCS dan satu KCS konversi tersebut, maka Maybank Indonesia kini mengoperasikan 19 Kantor Cabang Syariah yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Di tahun 2021, UUS mendapatkan penghargaan pada ajang Syariah Award ke-10 dari Infobank, dengan predikat ‘Sangat Baik’. Penghargaan ini semakin meneguhkan keberhasilan Bank dalam mengembangkan perbankan Syariahnya. 

 

 

 

Dukungan Bank terhadap nasabah dan masyarakat

 

Tahun 2021 merupakan periode yang cukup menantang bagi Maybank Indonesia, lantaran merebaknya varian Delta yang menyebabkan lonjakan tajam kasus positif Covid-19 di Indonesia. Demi menghentikan laju penyebaran virus, Pemerintah memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan menggulirkan berbagai program stimulus serta mendorong agenda vaksinasi Pemerintah, demi pemulihan perekonomian nasional.

 

Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian, Maybank Indonesia tetap melanjutkan upaya aktifnya untuk membantu debitur menganalisa dampak pandemi terhadap bisnis mereka. Bank juga menilai apakah diperlukan restrukturisasi dan penjadwalan ulang (R&R) untuk menjaga kelangsungan bisnis debitur.

 

Kemudian, untuk membantu Pemerintah dalam penanggulangan pandemi khususnya, ketika terjadi lonjakan tinggi kasus positif Covid-19 di pertengahan 2021, Bank melalui program CSR Maybank Berbagi menyalurkan bantuan sosial berupa alat-alat kesehatan untuk tenaga kesehatan dan penyediaan tabung beserta isi ulang oksigen untuk pasien Covid-19 di 26 Rumah Sakit yang tersebar di 10 Provinsi di Indonesia. Bantuan sosial ini direalisasikan melalui kerja sama antara Maybank Indonesia dengan Benih Baik dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Care for Humanity dengan nilai total bantuan sebesar hampir Rp2 miliar.

 

Selain itu, sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan inklusi keuangan dan pemberdayaan ekonomi mandiri, khususnya bagi komunitas difabel dan marjinal di Indonesia, Bank tetap menggelar program pelatihan kewirausahaan Reach Independence & Sustainable Entrepreneurship (RISE) 2.0 secara daring di 12 provinsi dengan lebih dari 1,300 peserta tahun lalu. Sejak program RISE 2.0 diperkenalkan pada tahun 2016, program ini telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 6,200 peserta hingga 2021. Program ini akan selesai pada tahun 2023 dengan menargetkan sebanyak 7,500 peserta.

 

Kemudian, di penghujung 2021, Maybank Indonesia telah menyelesaikan pembangunan hunian bersama Habitat for Humanity yang diinisiasi sejak awal 2021, guna membantu para korban bencana gempa. Melalui kegiatan ini, Bank telah membangun sarana berupa rumah tinggal dan balai pertemuan untuk para warga korban bencana gempa Sulawesi Tengah yang terjadi pada tahun 2018. Bantuan sosial ini merupakan bagian dari pilar kegiatan Maybank Berbagi untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di Tanah Air. 

 

Tahun 2021 merupakan tahun ke-10 penyelenggaraan ajang lari elite label road race marathon, Maybank Marathon sejak pertama kali diperkenalkan pada 2012 lalu di Bali. Dalam rangka memperingati satu dekade ajang tersebut, Maybank Marathon menggelar run challenge berjarak 10K, 21K dan 42K melalui ajang lari virtual Maybank Marathon Anywhere 2021 pada 11 – 12 Desember 2021 dan diikuti oleh lebih dari 3,000 pelari dari Indonesia dan mancanegara. Tahun 2022, Maybank Indonesia berencana untuk menggelar kembali ajang lari Maybank Marathon secara offline di Bali. Ada pun rencana pelaksanaan ajang ini akan senantiasa memperhatikan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia, khususnya di pulau Bali menjelang penyelenggaraan ajang tersebut.

 

Sepanjang 2021, Maybank Indonesia telah meraih berbagai penghargaan, di antaranya, penghargaan ‘Gold Rank on Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2021’ dari the National Center of Sustainability Report (NCSR), dan penghargaan ‘Indonesia Most Popular Digital Financial Brands Award 2021’ dari The Iconomics. Selain itu, Maybank Indonesia juga meraih peringkat ke-IV   sebagai ‘The Best Overall SLE 2021’ (kategori BUKU III) dalam ajang Satisfaction, Loyalty & Engagement Awards 2021, dari Majalah Infobank, dan penghargaan ‘Best Companies to Work For 2021’ serta ‘We Care HR Asia Most Caring Companies 2021’ dari HR Asia.

 

 

 

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, “Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Maybank Indonesia, terutama akibat gelombang kedua pandemi Covid-19. Meskipun demikian, program vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan yang digencarkan oleh Pemerintah, mampu mempercepat pemulihan di kuartal ke-empat 2021. Kami melihat bahwa tingkat optimisme masyarakat dan momentum pemulihan ekonomi akan terus berlangsung hingga 2022, di tengah situasi yang penuh dengan tantangan.”

 

“Di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian, kami akan tetap menjalankan bisnis dengan berpedoman pada prinsip prudent banking untuk menjaga fundamental kami, dan di saat yang sama, kami akan terus mengoptimalkan akuisisi di seluruh lini bisnis, melalui peningkatan produktivitas serta kolaborasi di berbagai layanan perbankan yang mampu memberi nilai tambah bagi nasabah, selaras dengan misi kami, Humanising Financial Services.”

 

Presiden Komisaris Maybank Indonesia Dato’ Sri Abdul Farid Alias mengatakan, “Kami bangga atas keberhasilan Maybank Indonesia untuk dapat kembali berada di jalur pertumbuhan, khususnya di kuartal ke-empat 2021, di mana hal ini telah membuktikan kemampuan Bank untuk bertumbuh di tengah pandemi. Meskipun masih dibayangi oleh ketidakpastian, kami optimis Maybank Indonesia akan mampu menghadapi tantangan, dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengupayakan pertumbuhan aset dan likuiditas Bank, didukung manajemen risiko yang efektif.”

 

“Maybank Indonesia akan terus berinovasi dalam menyediakan layanan dan solusi keuangan yang berfokus kepada nasabah, berbasis data dan mengedepankan proposisi digital, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi serta memperluas layanan kami ke pada masyarakat.”

 

 

Anak Perusahaan

 

PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance)

 

Pemberlakuan insentif pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) bagi otomotif, telah menjadi katalis bagi peningkatan kinerja industri pembiayaan kendaraan roda empat. Hal ini tercermin pada laba sebelum pajak (PBT) Maybank Finance yang meningkat 4,4% menjadi Rp491 miliar pada Desember 2021, dibanding Rp470 miliar pada tahun sebelumnya.

 

Maybank Finance tetap fokus untuk memastikan pengelolaan aset tetap terjaga. NPL Maybank Finance membaik, menjadi 0,27% (gross) dan 0,10% (net) pada Desember 2021, dibandingkan dengan 0,31% (gross) dan 0,17% (net) pada tahun sebelumnya.

 

PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. (WOM) 

 

Perekonomian yang mulai berangsur pulih turut berkontribusi bagi peningkatan pembiayaan kendaraan bermotor roda dua WOM, yang naik 1,8% menjadi Rp4,58 triliun pada Desember 2021.  Laba sebelum pajak (PBT) WOM tumbuh secara signifikan sebesar 76,0% menjadi Rp154 miliar pada Desember 2021, dibandingkan dengan Rp87 miliar pada tahun sebelumnya. 

 

WOM Finance juga menjaga kualitas aset dengan tingkat NPL WOM yang membaik secara signifikan, menjadi 1,43% (gross) dan 0,58% (net) pada Desember 2021, dibandingkan dengan 2,78% (gross) dan 1,20% (net) pada tahun sebelumnya. 

 

 

***

Catatan untuk Editor

 

Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang memiliki jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Perbankan Non-Ritel) dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas Digital Banking melalui M2U ID App Mobile Banking, Maybank2u Internet Banking dan berbagai saluran lainnya.

 

Per Desember 2021, Maybank Indonesia memiliki 356 cabang termasuk cabang Syariah yang tersebar di Indonesia dan satu cabang luar negeri (Mumbai, India), 22 Mobil Kas Keliling dan 1,033 ATM yang terkoneksi dengan lebih dari 20,000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS, dan terhubung dengan 3,500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia dan Brunei.  Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp114,90 triliun dan memiliki total aset senilai Rp168,76 triliun pada akhir Desember 2021.

 

Untuk informasi lebih lanjut:

Tommy Hersyaputera

Head, Corporate & Brand Communications

Email: ccommunications@maybank.co.id 

Telp: +6221 2922-8888