Peningkatan Signifikan pada Kualitas Aset dan Laba Bersih Mencapai Rp1,5 Triliun
untuk Periode Sembilan Bulan
Ikhtisar Keuangan Konsolidasian per 30 September 2019
- Pembiayaan Syariah naik 39,6% menjadi Rp23,8 triliun, menyumbang 18,1% total kredit Bank
- Kredit Perbankan Global tumbuh 10,4% menjadi Rp31,1 triliun
- Kredit tumbuh 7,8% menjadi Rp131,2 triliun
- Peningkatan kualitas aset yang signifikan dengan tingkat NPL yang rendah sebesar 2,7% (gross) dari 3,9% tahun lalu dan 1,5% (net) dari 2,4% tahun lalu
- Rasio CASA membaik menjadi 41,6% dari 38,0%
- Laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (“PATAMI”) dalam sembilan bulan naik 3,4% menjadi Rp1,5 triliun
- Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income/NII) meningkat 5,5% menjadi Rp6,0 triliun
- Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat menjadi 5,2%
- Posisi modal yang kuat dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) sebesar 18,8% dan total modal Rp25,3 triliun
Jakarta, 28 Oktober 2018
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank Indonesia” atau “Bank”) hari ini mengumumkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (“PATAMI”) naik 3,4% menjadi Rp1,5 triliun dalam periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2018, didukung pendapatan bunga bersih (NII) yang lebih tinggi dan perbaikan tingkat provisi. Laba Sebelum Pajak (PBT) Recurring meningkat 19% secara tahunan setelah eliminasi pendapatan one-off terutama dari penjualan surat berharga pada 2017. Kualitas aset yang lebih baik, pertumbuhan yang solid di bisnis Syariah perbaikan pada anak perusahaan, dan strategic cost management secara berkelanjutan juga memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja Bank.
Kualitas aset Bank meningkat signifikan seperti tercermin dari tingkat NPL yang lebih rendah sebesar 2,7% (gross) dan 1,5% (net) per 30 September 2018 dibanding 3,9 (gross) dan 2,4% (net) tahun lalu. Hal ini menegaskan kembali keberhasilan Bank dalam mengelola kualitas aset melalui pertumbuhan yang selektif dan bertanggung jawab.
Perbankan Syariah terus menunjukkan kinerja yang baik dalam sembilan bulan 2018 dengan total aset meningkat sebesar 25,5% menjadi Rp30,2 triliun, memberikan kontribusi 17,4% dari total aset Bank, sementara tahun lalu asset Perbankan Syariah sebesar 14,2%. Total pembiayaan Syariah bertumbuh 39,6% dari Rp17,1 triliun per September 2017 menjadi Rp23,8 triliun per September 2018, dan total simpanan bertumbuh 26,1% dari Rp14,3 triliun menjadi Rp18,1 triliun. Kualitas aset juga membaik dengan Non Performing Financing (NPF) yang lebih rendah sebesar 2,9% per September 2018 dibanding 4,0% tahun lalu, Penerapan Sharia Leverage Model dimana produk Syariah ditawarkan melalui cabang konvensional beserta strategi Sharia First telah memberikan kontribusi peningkatan kinerja yang signifikan bagi Perbankan Syariah Maybank.
Bank mencatat pendapatan bunga bersih tumbuh 5,5% menjadi Rp6,0 triliun pada September 2018 dibanding Rp5,7 triliun tahun lalu. Marjin Bunga Bersih (NIM) meningkat 6 basis poin menjadi 5,2% pada September 2018 sejalan dengan penerapan pricing yang disiplin oleh Bank, baik pada aset maupun kewajiban.
Pengelolaan yang efektif telah mengurangi biaya overhead sebesar 0,3% secara tahunan menjadi Rp4,5 triliun per September 2018. Penurunan biaya overhead ini didukung oleh inisiatif pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan di seluruh lini bisnis dan unit pendukung.
Bank mencatat pertumbuhan kredit sebesar 7,8% menjadi Rp131,2 triliun per 30 September 2018 dari Rp121,8 triliun tahun lalu. Perbankan Global membukukan pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 10,4% menjadi Rp31,1 triliun per September 2018 dari Rp28,2 triliun tahun lalu terutama dari pembiayaan proyek infrastruktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sementara pertumbuhan kredit CFS-Non Ritel, yang terdiri dari Mikro, Usaha Kecil & Menengah (UKM) dan Business Banking tumbuh sebesar 8,6% menjadi Rp55,8 triliun per 30 September 2018 dari Rp51,4 triliun tahun lalu, sementara kredit CFS Retail meningkat 5% menjadi Rp44,3 triliun per September 2018 dari Rp42,2 triliun tahun lalu.
Giro Bank bertumbuh kuat sebesar 13,6% secara tahunan berasal dari fokus Bank pada layanan transactional banking dan cash management. Pertumbuhan pada giro telah meningkatkan rasio CASA Bank menjadi 41,6% dari 38,0 tahun lalu. Total simpanan nasabah turun tipis menjadi sebesar Rp110,8 triliun per September 2018 dibanding Rp119,1 triliun tahun lalu selaras dengan strategi Bank dalam mengelola biaya dana dengan mengurangi ketergantungan pada deposito yang berbiaya tinggi.
Bank menjaga posisi modal yang kuat dengan total modal mencapai Rp25,3 triliun. CAR Bank meningkat menjadi 18,8% per 30 September 2018 dari 17,6% tahun lalu.
Anak Perusahaan
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) terus menunjukkan peningkatan kinerja dalam periode sembilan bulan 2018. Laba sebelum pajak meningkat signifikan sebesar 52,1% menjadi Rp201,0 miliar per September 2018 dari Rp132,2 miliar per September 2017. Total portofolio pembiayaan WOM (WOM saja) meningkat 38,0% menjadi Rp8,4 triliun pada September 2018 dari Rp6,1 triliun pada September 2017. WOM tetap fokus pada peningkatan strategi collection dan adopsi praktek manajemen risio yang prudent untuk memastikan kualitas aset yang baik. Sebagai hasilnya, kualitas aset WOM meningkat dengan NPL net yang lebih rendah sebesar 0,75% dari 1,08%.
PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) terus mencatat kinerja yang solid dengan laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp298,3 mliar pada September 2018 dari Rp264,9 miliar tahun lalu atau meningkat sebesar 12,6%. Kinerja yang meningkat disertai dengan kualitas aset yang baik dengan NPL net terjaga pada tingkat 0,3%.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, “Meskipun kami memulai tahun ini dengan lambat dan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan, kami telah berhasil meraih kembali momentum dan dapat memberikan peningkatan perbaikan pada seluruh operasional dalam periode sembilan bulan. Perbankan Global terus menjadi kontributor utama bagi pertumbuhan aset kami dan menunjukkan kapabilitas yang berbeda (differentiated capabilities) di pasar melalui produk yang inovatif dengan menyediakan fasilitas hedging Syariah pertama kepada nasabah korporasi kami. Pada saat yang sama, penyelesaian kalibrasi ulang pada model bisnis ritel kami telah mengembalikan CFS pada momentum pertumbuhan. Kami akan terus menangkap peluang yang tersedia dan berharap untuk menuai manfaat lebih lanjut untuk Perbankan Global dan bisnis CFS. Kami tetap optimis bahwa kami dapat menutup tahun keuangan 2018 dengan hasil yang baik meskipun di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan terus berlanjut sampai akhir tahun.
Presiden Komisaris Maybank Indonesia dan Group President & CEO of Maybank, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, “Peningkatan kinerja telah mencerminkan daya tahan Bank di tengah iklim ekonomi yang penuh tantangan. Kami telah memperkuat posisi keuangan dan penawaran produk kami serta kapabilitas manajemen risiko dan berhasil memanfaatkan peluang yang muncul dari berbagai program pembangunan ekonomi pemerintah. Kami akan fokus pada upaya kami untuk meningkatkan pertumbuhan aset kami secara selektif dan bertanggung jawab dengan memastikan kualitas aset yang baik dan kami yakin kami akan terus menciptakan nilai tambah kepada stakeholder kami dengan menjaring peluang pasar yang lebih besar di Indonesia.”
Catatan untuk editor
Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang memiliki jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Perbankan Non-Ritel) dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui anak perusahaan yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas E-banking melalui Mobile Banking, Internet Banking, Maybank M2U (mobile banking berbasis internet banking), MOVE (Maybank Online Savings Opening) dan berbagai saluran lainnya.
Per 30 September 2018, Maybank Indonesia memiliki 386 cabang termasuk cabang Syariah dan kantor fungsional mikro yang tersebar di Indonesia serta satu cabang luar negeri (Mumbai, India), 20 Mobil Kas Keliling dan 1.607 ATM termasuk CDM (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS, dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia dan Brunei. Hingga akhir September 2018, Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp110,8 triliun dan memiliki total aset senilai Rp173,3 triliun.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Esti Nugraheni, Head, Corporate Communications & Branding,
Email: CCommunications@maybank.co.id
Ph: +6221 2922-8888