29 November 2022

Laba Bersih Maybank Kuartal Ketiga 2022 Naik 28,5% Menjadi RM2,17 Miliar
Didukung perekonomian regional yang terus membaik

 

Ikhtisar Kinerja Kuartal Ketiga 2022 dibandingkan Kuartal Ketiga 2021

  • Pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based income) naik 12,2% menjadi RM5,30 miliar.
  • Pendapatan fee based bersih naik 48,0% menjadi RM2,12 miliar
  • Pendapatan operasional bersih (Net operating income) naik 20,6% menjadi RM7,41 miliar
  • Biaya overhead tercatat RM3,39 miliar dari RM2,82 miliar tahun sebelumnya
  • Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) tumbuh 20,8% menjadi RM4,02 miliar
  • Net impairment losses membaik menjadi RM0,84 miliar dari RM1,13 miliar
  • Laba sebelum pajak (PBT) naik 41,4% menjadi RM3,21 miliar
  • Laba bersih naik 28,5% menjadi RM2,17 miliar
  • Posisi likuiditas sehat dengan Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 144,2%.
  • Posisi modal kuat: rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 17,15% & rasio modal inti utama (Common Equity Tier/CET1) sebesar 13,84%

Maybank, bank keempat terbesar di kawasan Asia Tenggara dari segi aset, mengumumkan laba bersih pada kuartal ketiga 2022 yang berakhir 30 September 2022, naik 28,5% menjadi RM2,17 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut didukung oleh membaiknya kondisi perekonomian di seluruh wilayah operasi Grup Maybank. Pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based)dan fee based meningkat seiring net impairment loss yang turun 25,2% Y-o-Y sehingga mendorong laba sebelum pajak (PBT) Grup naik 41,4% menjadi RM3,21 miliar dari tahun sebelumnya.

Pendapatan operasional bersih (Net operating income) pada kuartal ketiga 2022 tercatat naik 20,6% Y-o-Y menjadi RM7.41 miliar, didukung pendapatan fee based bersih naik 48,0% menjadi RM2,12 miliar dari RM1,43 miliar pada tahun sebelumnya dan pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based income) naik 12,2% menjadi RM5,30 miliar dari RM4,72 miliar.

Grup mencatat pendapatan fee based bersih (Net fee based income) meningkat, utamanya, didukung pendapatan dari perdagangan surat hutang mark-to-market dan valuta asing. Sedangkan kenaikan pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based income) telah ditopang oleh pertumbuhan kredit yang membaik dan Marjin Bunga Bersih (Net interest margin/NIM) menguat oleh karena tingkat suku bunga di seluruh wilayah operasi Grup membaik. Kondisi ini juga telah mendorong kenaikan pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) sebesar 20,8% menjadi RM4,02 miliar dibandingkan tahun sebelumnya

Biaya overhead meningkat menjadi RM3,39 miliar dari RM2,82 miliar tahun sebelumnya disebabkan oleh kegiatan bisnis yang berangsur normal, biaya expense dan biaya Teknologi Informasi (TI) yang lebih tinggi. Rasio Biaya terhadap Pendapatan (Cost-to-income ratio/CIR) membaik menjadi sebesar 45,8% dari 45,9% tahun sebelumnya, oleh karena pertumbuhan laba telah melampaui target biaya yang ditetapkan untuk kuartal ketiga 2022.

Grup mencatat net impairment losses turun 25,2% menjadi RM0,84 miliar dari RM1,13 miliar tahun sebelumnya. Hal ini karena tingkat pencadangan yang dianggarkan lebih tinggi pada tahun lalu untuk mengantisipasi kondisi ekonomi makro yang tidak menentu, serta potensi kesulitan nasabah dalam memenuhi kewajibannya akibat pembatasan mobilitas yang berkepanjangan.

Kinerja Kuartal Ketiga 2022 dibandingkan Kuartal Kedua 2022

Grup mencatat PBT pada kuartal ketiga naik 20,3% menjadi RM3,21 miliar dari RM2,67 miliar pada kuartal kedua 2022 dimana pendapatan operasional bersih (Net operating income) tercatat naik 8,5% dan net impairment losses turun 27,2%. Laba bersih tercatat naik 16,6% atau lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua 2022.

Kinerja Sembilan Bulan 2022 dibandingkan Sembilan Bulan 2021

Grup mencatat PBT naik 8,3% menjadi RM8,85 miliar pada sembilan bulan berakhir 30 September 2022, dari RM8,17 miliar pada tahun sebelumnya. Hal ini dari didorong oleh pendapatan operasional bersih yang membaik menjadi RM20,72 miliar, atau naik 8,2% Y-o-Y dari RM19,15 miliar.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh pendapatan berbasis dana bersih (Net fund based income) naik 8,1% Y-o-Y menjadi RM15,37 miliar didukung oleh pertumbuhan kredit di seluruh wilayah operasi Grup dan Marjin Bunga Bersih (Net interest margin/NIM) yang menguat. Sedangkan pendapatan fee based bersih naik 8,4% Y-o-Y menjadi RM5,34 miliar. Grup mencatat biaya naik menjadi RM9,40 miliar dari RM8,56 miliar tahun sebelumnya disebabkan kenaikan biaya terkait revenue dan TI, serta biaya personil. Kemudian net impairment losses tercatat naik tipis 1,3% menjadi RM2,59 miliar dimana net impairment losses pada tahun lalu lebih rendah oleh karena writeback sebesar RM0,07 miliar sebagai aset lainnya. Laba bersih Grup mengalami kenaikan tipis 0,5% Y-o-Y menjadi RM6,07 miliar disebabkan oleh biaya pajak yang lebih tinggi pada sembilan bulan 2022.

Maybank Chairman, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa mengatakan bahwa perekonomian di kawasan ASEAN terus menguat pada sembilan bulan terakhir, seiring dengan kegiatan bisnis yang kembali normal. Hal ini telah mendukung pertumbuhan, khususnya dari segi portofolio kredit di pasar regional dimana Maybank beroperasi. Grup akan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan bisnis, namun di lain sisi, tetap optimis dalam menyambut prospek pertumbuhan hingga akhir tahun 2022.

“Sejalan dengan strategi Grup M25 yang belum lama ini digalakkan, kami akan terus mengedepankan kebutuhan nasabah (customer centricity)dan membangun kepemimpinan dalam bidang keberlanjutan serta memperkuat layanan wealth management berbasis Syariah.”

Sementara, Group President & CEO, Dato’ Khairussaleh Ramli mengatakan bahwa Grup akan terus memantau kualitas aset serta mengantisipasi arus pertumbuhan pendapatan Grup, khususnya dari penyaluran kredit maupun pendapatan berbasis non-bunga (fee based).

“Perekenomian di ASEAN akan terus bertumbuh sampai dengan tahun depan walaupun akan melambat. Namun demikian kami akan tetap menjaga posisi modal dan likuiditas yang kuat untuk mengantisipasi risiko penurunan kinerja di wilayah operasi Grup. Kami juga akan melanjutkan penerapan lima strategi kunci yang senantiasa dipertajam, yaitu M25+, meliputi customer centricity, digitalisasi, regionalisasi, keberlanjutan, dan layanan berbasis syariah. Hal ini diharapkan dapat mempertahankan kepemimpinan Grup hingga tahun 2025 seterusnya, serta senantiasa menyediakan layanan perbankan yang mampu memenuhi maupun mendampingi perjalanan hidup setiap nasabah.

Kredit dan Simpanan Nasabah

Grup mencatat total kredit Grup (gross) tumbuh 8,2% Y-o-Y khususnya pada kredit segmen Global Banking (GB) dan Community Financial Services (CFS) pada 30 September 2022, ditopang oleh pertumbuhan kredit di  Indonesia 13,1%, Malaysia 7,9%, dan Singapura 4,0%. Sedangkan, total simpanan nasabah naik 4,9% didukung pertumbuhan simpanan nasabah di Malaysia sebesar 8,7% dan Indonesia sebesar 5,0%. Marjin Bunga Bersih (Net interest margin/NIM) selama sembilan bulan sampai dengan September 2022 menguat 8 basis poin menjadi 2,39% dari 2,31% didukung kenaikan suku bunga di sepanjang tahun.

Likuiditas & Kekuatan Permodalan

Maybank mencatat posisi modal dan likuiditas yang kuat per 30 September 2022 dengan rasio modal inti utama (Common Equity Tier/CET1) sebesar 13,84%, dan total rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,15%. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio Grup berada pada posisi sehat yaitu 144,2%, jauh di atas ketentuan regulator yakni 100%.

Kualitas Aset

Grup mencatat peningkatan kualitas aset dengan rasio Gross Impaired Loans (GIL) turun 1,70% pada September 2022 dari 1,93% pada September 2021. Sementara, loan loss coverage terjaga pada level yang sehat yaitu 122,3% didukung oleh impaired loans terkini yang masih pada level rendah. Meskipun demikian, Maybank tetap menerapkan overlay yang telah dibentuk sejak pandemi untuk mengantisipasi pelemahan kualitas kredit debitur yang disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang tidak menentu akhir-akhir ini.  

Maybank senantiasa memantau kualitas portofolio kredit secara ketat dan membantu nasabah yang terdampak dalam mengelola kewajibannya. Per 31 Oktober 2022, sekitar 3,7% dari outstanding loan balance di Malaysia masih mengikuti program restrukturisasi, sedangkan di Singapura tercatat sebesar 3,3% dan di Indonesia sebesar 9,2%.

Pasar Utama

Maybank Indonesia membukukan PBT sebesar Rp1,48 triliun dan Laba Bersih Setelah Pajak dan Kepentingan Non Pengendali (PATAMI) sebesar Rp1,06 triliun pada sembilan bulan yang berakhir 30 September 2022.  Bank mencatat PBT dan PATAMI yang relatif stabil terhadap periode laporan tahun sebelumnya sehubungan dengan biaya overhead yang terkendali dan provisi yang rendah oleh karena kualitas kredit yang membaik.

Meskipun kredit bertumbuh, Bank mencatat pendapatan bunga yang lebih rendah oleh sebab loan yield yang menurun akibat persaingan ketat dalam penyaluran kredit.

 

********************


Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Divisi Komunikasi Eksternal Grup Maybank
Wan Nazdy +6012 3517561 | Irwan +6019 2787719 | Rishvan +6012 2360024
Email: corporateaffairs@maybank.com