24 November 2025

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 0,52% didorong oleh sektor properti dan sektor konsumsen siklikal yang masing-masing menyumbang +4,09% dan +3,82% terhadap indeks. Investor asing juga melakukan aksi beli sebesar Rp2,19 triliun dalam sepekan terakhir.

Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di 4,75%, sesuai ekspektasi, dengan fokus utama menjaga stabilitas Rupiah yang cenderung lemah namun stabil di sekitar Rp16.700 ribu dalam satu bulan terakhir. Meskipun demikian, BI tetap memantau efektivitas transmisi penurunan suku bunga ke suku bunga kredit yang masih berjalan lambat.

Melihat bahwa keputusan untuk menahan suku bunga bukan menandakan akhir dari siklus pelonggaran moneter. Inflasi masih berada dalam target BI dan perekonomian domestik mendapatkan dorongan tambahan dari penurunan suku bunga di masa mendatang, namun perlu diperhatikan juga bahwa investor asing kini mendiversifikasi aset mereka dari pasar obligasi ke pasar saham. Oleh karena itu, prospek obligasi berjangka menengah tetap positif, seiring tekanan penurunan yield yang kemungkinan berlanjut di tengah siklus pelonggaran global.

Di pasar saham prospek IHSG masih tetep konstruktif, didukung tanda-tanda pemulihan di beberapa sektor serta meningkatnya arus masuk investor asing sebesar USD1,86 miliar sejak pertengahan September. Prospek global yang menuju fase easing juga membuka peluang tambahan bagi saham-saham emerging markets seperti Indonesia. Tetap selektif dan lebih fokus pada saham-saham berkualitas dengan fundamental kuat.

Amerika

Data ketenagakerjaan AS minggu ini menunjukkan sinyal yang bercampur. Tingkat pengangguran naik ke level tertinggi sejak Oktober 2021, mencapai 4,3% dan meleset dari ekspektasi pasar. Namun, Non-Farm Payrolls justru mencatat pertumbuhan terkuat dalam lima bulan terakhir dan melampaui konsensus, menandakan ketahanan pasar tenaga kerja. Dari sisi pasar keuangan, volatilitas masih tinggi meskipun laporan laba NVIDIA yang lebih baik dari ekspektasi sempat mendorong kenaikan indeks saham AS. Kekhawatiran atas valuasi saham-saham bertema AI tetap membebani sentimen. Di sisi kebijakan, data tenaga kerja yang beragam turut menekan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan Desember. Probabilitas pemangkasan kini turun ke sekitar 30%, dan proyeksi Fed Funds Rate akhir tahun bergerak naik dari 3,6% menjadi 3,8%. Meskipun demikian, pasar tetap melihat bahwa tren penurunan suku bunga dalam jangka menengah masih solid, tercermin dari turunnya yield UST 10Y ke 4,05% dan yield 2Y ke 3,5%.

Asia Pasifik

Perekonomian Jepang mengalami kontraksi seperti yang diperkirakan, tetapi angka aktual sedikit lebih baik daripada ekspektasi pasar. Ini merupakan kontraksi pertama sejak kuartal I 2024, dipicu oleh melemahnya konsumsi rumah tangga serta penurunan ekspor.

 

Sumber : Refinitiv

Data Makro

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 5,04% 5,12%
Inflasi ID 2,86% 2,65%
Suku Bunga ID 4,75% 4,75%
Pengangguran ID 4,76% 4,91%
Neraca Dagang ID $4,34 Bio $5,49 Bio

 

Kalender Ekonomi

 

Minggu Ini

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Aktual

Data Konsensus

26 Nov US – Core PCE m/m 0,2% 0,2%
US – Core PCE y/y 2,9% 2,9%
US – PCE Price Index m/m 0,3% 0,3%
US – PCE Price Index y/y 2,8% -
US – Initial Jobless Claim 224k 220k
28 Nov
US – Initial Jobless Claim 254k 218k

 

Minggu Sebelumnya

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Aktual

Data Konsensus

Data Sebelumnya

19 Nov ID – Interest Rate 4,75% 4,5% 4,75%
EU – Inflation Rate m/m 0,2% 0,2% 0,1%
EU – Inflation Rate y/y 2,1% 2,1% 2,2%
EU – Core Inflation Rate y/y 2,4% 2,4% 2,4%
20 Nov CN – Interest Rate 3,5% 3,5% 3,5%
US – Initial Jobless Claim 220k 254k 218k
21 Nov JP – Inflation Rate m/m 0,4% -0,1% 0,1%
JP – Inflation Rate y/y 3% 3,1% 2,9%
JP – Core Inflation y/y 0,03 2,9% 3%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 1,85% 3,78% 4,62% 4,42% 2,22%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 1,06% 2,22% 4,09% 6,86% 5,17%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 0,99% 2,56% 4,97% 7,49% 4,54%
Fixed Income Manulife USD Fixed Income Kelas A 0,59% 1,67% 3,39% 6,36% 5,18%
Fixed Income Schroder USD Bond Class A 0,60% 1,77% 3,50% 6,56% 5,12%
 
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar 2,64% 7,85% 21,69% 10,37% 9,27%
Technology Equity Batavia Technology Sharia Equity 6,07% 9,86% 35,15% 16,38% 18,01%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 0,04% 12,84% 26,22% 31,55% 28,26%
Develop Market Equity Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS 13,75% 20,28% 35,72% 30,72% 24,02%
China Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A 1,26% 14,55% 33,68% 26,87% 22,68%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara 0,03% 1,56% 2,97% 4,53% 3,28%
Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0,49% 1,50% 2,90% 4,10% 3,41%
Fixed Income BNP Paribas Prima II Kelas RK1 1,91% 3,45% 6,05% 8,89% 8,63%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 1,98% 2,83% 4,36% 5,20% 4,20%
Fixed Income Manulife Obligasi Unggulan Kelas A 0,26% 1,08% 1,78% 2,46% 1,39%
 
Medium To High Index Fund Allianz SRI-KEHATI Index 6,08% 7,32% 9,87% 6,28% -3,29%
All Cap Equity Batavia Dana Saham Optimal 7,27% 6,79% 8,56% 1,34% -4,09%
Big Cap Equity BNP Paribas Pesona Syariah 5,94% 6,00% 15,61% 8,72% 2,54%
SMC BRI Mawar Fokus 10 3,95% 4,11% 22,18% 9,80% -1,15%
All Cap Equity Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A 5,65% 7,64% 12,19% 3,02% -3,77%
Index Equity Maybank Financial Infobank15 Index Kelas N 5,61% 3,18% -1,19% -4,90% -16,04%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas 5,54% 5,49% 5,93% -5,89% -11,43%
        
Index Index Harga Saham Gabungan 1,53% 8,40% 20,94% 15,60% 8,11%

*= NAV 31 Oktober 2025

Disclaimer on

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)