13 Oktober 2025

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 1,72% didorong oleh sektor transportasi dan sektor energi yang masing-masing menyumbang 10,32% dan 6,95% terhadap indeks. Namun investor asing malah melakukan aksi jual sebesar Rp2,65 triliun dalam sepekan terakhir.

Cadangan devisa Indonesia menurun, terutama akibat pembayaran utang luar negeri dan intervensi Bank Indonesia untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, yang sepanjang minggu ini relatif stabil di kisaran (Rp16.500,-) – (Rp16.600,-) per dolar AS. Di pasar obligasi, imbal hasil ID10Y turun tajam sebesar 20 basis poin menjadi 6,11%, sementara tenor 2 tahun turun lebih moderat menjadi 4,91%. Tren penurunan ini mencerminkan ekspektasi pemangkasan suku bunga BI yang diperkirakan mencapai 4% pada kuartal pertama 2026. Dengan ekspektasi pelonggaran global dan penurunan premi jangka panjang, terdapat ruang lebih besar bagi penurunan yield di tenor panjang. Dalam konteks ini, strategi penambahan durasi dinilai optimal untuk meningkatkan imbal hasil, terutama melalui instrumen obligasi pemerintah berjangka panjang.

Amerika

Pemerintah AS masih mengalami penutupan sebagian (government shutdown) yang kini telah melampaui rata-rata durasi historis delapan hari, meski belum mencapai rekor 35 hari pada masa pemerintahan sebelumnya. Meskipun belum ada kemajuan berarti menuju resolusi, pasar saham AS relatif stabil dan bahkan mencatat kenaikan selama periode penutupan ini. Keterbatasan data resmi akibat penghentian operasional lembaga pemerintah masih berlangsung, namun pelaku pasar tetap memperkirakan adanya dua kali pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun. Indeks Dolar AS (DXY) menguat ke level 99,33 dari 97,78 pada akhir September, didorong oleh pelemahan mata uang utama lain seperti euro dan yen yang tertekan oleh melemahnya prospek pertumbuhan di Eropa dan ekspektasi pelonggaran kebijakan di Jepang.

Asia Pasifik

Surplus neraca berjalan Jepang meningkat lebih besar dari perkiraan karena penurunan impor yang lebih cepat dibanding ekspor. Konsumsi rumah tangga juga meningkat ke laju tercepat sejak Mei, didorong oleh dukungan kebijakan pemerintah. Secara keseluruhan, momentum ekonomi Jepang menunjukkan perbaikan di sisi konsumsi domestik, meski masih dihadapkan pada tantangan eksternal seperti pelemahan ekspor.

 

Sumber : Refinitiv

Data Makro

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 5,12% 4,87%
Inflasi ID 2,31% 2,37%
Suku Bunga ID 4,75% 5%
Pengangguran ID 4,76% 4,91%
Neraca Dagang ID $4,11 Bio $4,3Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
13 Okt CN – Trade Balance $96 Bio $98,96 Bio
15 Okt CN –Inflation Rate m/m 0,2% 0%
CN –Inflation Rate y/y -0,1% -0,4%
16 Okt US – Retail Sales m/m 0,4% 0,6%
US – Retail Sales y/y 2,9% 5%
US – Initial Jobless Claim 227k 218k
17 Okt EU – Inflation Rate m/m 0,1% 0,1%
EU – Inflation Rate y/y 2,2% 2%
EU – Core Inflation Rate y/y 2,3% 2,3%

 

Minggu Sebelumnya

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Aktual

Data Konsensus

Data Sebelumnya

8 Okt ID – Consumer Confidence 115 120 117,2
9 Okt US – Initial Jobless Claim - 235k -

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 0,81% 0,65% 3,50% 2,46% -2,03%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 0,43% 1,42% 4,22% 5,70% 2,27%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 0,76% 2,00% 5,28% 6,35% 0,97%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A -0,86% -0,41% 0,23% 1,69% -1,13%
Fixed Income Schroder USD Bond 0,51% 1,49% 4,07% 5,90% 2,99%
 
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar 2,79% 6,28% 13,01% 6,74% 4,06%
Technology Equity Batavia Technology Sharia Equity 4,40% 7,06% 25,07% 9,08% 12,87%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 8,21% 17,05% 18,62% 30,31% 27,87%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity 1,89% 7,36% 13,02% 7,95% 5,62%
China Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A 7,35% 15,62% 17,67% 22,06% 16,72%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara 0,75% 2,40% 3,82% 4,63% 1,87%
Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0,42% 1,65% 3,12% 3,70% 1,78%
Fixed Income BNP Paribas Prima II Kelas RK1 0,57% 2,66% 5,70% 6,95% 5,44%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 0,03% 1,48% 3,25% 3,23% -0,12%
Fixed Income Manulife Obligasi Unggulan Kelas A 0,29% 1,21% 2,18% 2,24% -0,03%
 
Medium To High Index Fund Allianz SRI-KEHATI Index -0,25% 4,82% 11,28% 1,56% -10,76%
All Cap Equity Batavia Dana Saham Optimal 0,01% 4,77% 10,22% -4,28% -12,72%
Big Cap Equity BNP Paribas Pesona Syariah 0,96% 6,38% 19,31% 3,36% -5,47%
SMC BRI Mawar Fokus 10 3,83% 11,54% 28,38% 6,35% -6,47%
All Cap Equity Eastspring IDX ESG Leaders Plus Kelas A -2,95% 2,36% 4,91% -0,05% -12,94%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas 0,66% 1,35% 5,49% -10,11% -18,59%
SMC Schroder Dana Istimewa 5,35% 14,59% 24,36% 6,74% -5,69%
 
Index Index Harga Saham Gabungan 3,74% 17,77% 24,77% 14,74% 5,54%

*= NAV 29 September 2025

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.