22 Juli 2024
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,45% didorong oleh sektor kebutuhan dasar dan sektor infrastruktur yang masing-masing menyumbang 1,58% dan 1,16% terhadap indeks. Namiun disisi yang lain investor asing malah melakukan aksi beli sebesar Rp673,32 miliar yang didominasi oleh pembelian pada saham BMRI, TLKM, ADRO, AMMN dan ISAT.
Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga seperti yang diharapkan, dan kemungkinan hanya akan memangkas suku bunga setelah Fed bertindak. JP Morgan juga menegaskan kembali pandangan positif terhadap ekuitas Indonesia karena risiko penurunan sudah diperhitungkan dengan baik. Oleh karena itu, kami sekarang lebih optimis terhadap aset berisiko seperti ekuitas Indonesia karena kami melihat katalis yang kuat segera terjadi.
Dalam satu bulan terakhir, ekuitas Indonesia telah menguat dan mendekati level yang terlihat di awal tahun. Volatilitas tetap tinggi di pasar, tetapi dengan valuasi yang murah saat ini di ekuitas Indonesia, terutama saham-saham unggulan, ada potensi pertumbuhan yang signifikan. Kami tetap optimis terhadap obligasi berdurasi panjang karena kami melihat imbal hasil terus turun.
Minggu ini, kita melihat ekonomi AS melambat dengan data penjualan ritel yang melemah. Setelah pidato Ketua Fed Powell, pasar semakin yakin bahwa pemotongan suku bunga akan dilakukan pada bulan September. Pejabat Fed percaya pemotongan akan segera terjadi tetapi tidak memberikan waktu yang pasti. Berdasarkan data terbaru dari Bloomberg, pasar telah sepenuhnya memperhitungkan satu kali pemotongan suku bunga pada bulan September, dan dua hingga tiga kali pemotongan suku bunga pada bulan Desember.
Tren terbaru menunjukkan pergeseran dari saham-saham besar seperti Nvidia, Microsoft, Amazon, dan Meta, mencerminkan ekspektasi ekonomi makro yang diperbarui. Sejak akhir Juni, saham-saham ini turun antara 1,5% hingga 5,6%, sementara Indeks S&P 500 naik 1,5%, menunjukkan bahwa investor beralih kembali ke saham yang lebih konvensional. Sentimen ini juga bisa berarti bahwa investasi di pasar yang lebih berisiko, seperti Pasar Berkembang (EM), mungkin akan segera meningkat, mengingat dana pasar uang AS tetap tinggi di $6,154 triliun. Ini menjadi katalis yang baik bagi aset berisiko untuk berkinerja lebih baik karena suku bunga dipotong dari level puncak dan risiko-imbalan menjadi lebih menonjol di negara-negara EM, termasuk Indonesia.
Ekonomi Tiongkok tumbuh 4,7% secara tahunan pada kuartal kedua tahun 2024, tidak memenuhi perkiraan pasar sebesar 5,1% dan melambat dari pertumbuhan 5,3% pada kuartal pertama. Ini adalah pertumbuhan tahunan terlemah sejak kuartal pertama tahun 2023, di tengah penurunan properti yang berkelanjutan, lemahnya permintaan domestik, penurunan nilai yuan, dan ketegangan perdagangan dengan negara-negara Barat.
Tingkat inflasi tahunan di Jepang mencapai 2,8% pada bulan Juni 2024, bertahan stabil selama dua bulan berturut-turut dan tetap berada pada level tertinggi sejak Februari.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Kalender Ekonomi
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 5,11% | 5,04% |
Inflasi ID | 2,51% | 2,84% |
Suku Bunga ID | 6,25% | 6,25% |
Pengangguran ID | 5,45% | 5,86% |
Neraca Dagang ID | $2,39Bio | $2.93Bio |
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
22 Juli | CN – Interest Rate | 3,95% | 3,95% |
25 Juli | US – GDP Growth Rate q/q Adv. | 2% | 1,4% |
US – Initial Jobless Claim | 238k | 243k | |
26 Juli | US – Core PCE Index | 2,5% | 2,6% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
15 Juli | CN – House Price Index | -4,5% | -4,1% | -3,9% |
CN – Industrial Production y/y | 5,3% | 5% | 5,3% | |
CN – Retail Sales | 0,02 | 3,3% | 3,7% | |
CN – Unemployment Rate | 0,05 | 5% | 5% | |
CN – GDP Growth Rate y/y | 4,7% | 5,1% | 5,3% | |
ID – Trade Balance | $2,39Bio | $2.98Bio | $2.93Bio | |
17 Juli | ID – Interest Rate | 6,25% | 6,25% | 6,25% |
18 Juli | US – Initial Jobless Claim | 243k | 235k | 222k |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 0,22% | 0,07% | -3,40% | -3,72% | -1,06% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 0,30% | 0,01% | -0,49% | -0,66% | 2,06% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 0,29% | -0,69% | -3,20% | -3,51% | 0,01% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | -0,02% | -0,47% | -0,53% | -0,67% | 2,87% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 0,31% | 0,02% | -0,66% | -0,89% | 1,75% | |
Medium to High | Local Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 3,60% | 4,80% | 11,70% | 11,72% | - |
ESG Sharia Equity | Batavia Global ESG Sharia Equity USD | 0,04% | -0,97% | 2,18% | 2,34% | 7,26% | |
Technology Equity | BNP Paribas DJIM Global Techno Titans 50 Syariah USD | 6,99% | 11,69% | 22,74% | 22,78% | 33,97% | |
G20 Equity | BRI G20 Sharia Equity Dollar | 0,89% | 3,90% | 11,31% | 11,46% | 19,57% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity (USD) | 0,91% | 6,74% | 14,88% | 14,41% | 20,84% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | -0,63% | -1,23% | -1,18% | -1,34% | -1,98% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II kelas RK1 | -0,45% | -0,45% | 0,31% | 0,13% | 0,89% | |
Fixed Income | Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A | -0,76% | -0,69% | -0,69% | -0,86% | -0,15% | |
Fixed Income | Maybank Dana Obligasi Negara | -0,82% | -1,64% | -2,20% | -2,34% | -2,78% | |
Fixed Income | Schroder Dana Mantap Plus II | -0,39% | -0,40% | -1,92% | -2,12% | -4,38% | |
Medium To High | Index Equity | Allianz Sri Kehati Index | 0,50% | -13,83% | -8,71% | -9,53% | -10,38% |
Big Cap Equity | Batavia Dana Saham | -0,75% | -8,03% | -4,07% | -5,16% | -4,81% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Ekuitas | 0,30% | -8,78% | -4,59% | -5,49% | -5,27% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | 1,21% | -8,45% | -1,61% | -2,32% | -2,76% | |
Big Cap Equity | Maybank Dana Ekuitas | 1,51% | -10,10% | -1,90% | -3,15% | -1,85% | |
All Cap Equity | Schroder Dana Prestasi | -0,08% | -8,04% | -3,45% | -4,46% | -5,56% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | -2,90% | -4,68% | -3,84% | -4,19% | 4,59% |
*= NAV 27 Juni 2024
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.