29 Desember 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,90% didorong oleh sektor teknologi dan sektor properti yang masing-masing menyumbang -3,2% dan -2,2% terhadap indeks. Investor asing malah melakukan aksi beli sebesar Rp547,59 miliar dalam sepekan terakhir.
Pasar Surat Berharga Negara (SBN) bergerak relatif stabil menjelang akhir tahun, dengan minat beli yang masih terlihat terutama pada tenor pendek dan seri benchmark. Beberapa indikator domestik menunjukkan perbaikan, antara lain penurunan Credit Default Swap (CDS) Indonesia ke level 68 dari 73 di awal bulan serta akselerasi pertumbuhan uang beredar. Hingga 24 Desember 2025, yield SUN tenor 10 tahun ditutup di level 6,148%. Dari sisi kepemilikan, data DJPPR per 23 Desember 2025 menunjukkan kepemilikan asing di SBN mencapai Rp877,08 triliun atau sekitar 13,35% dari total SBN yang dapat diperdagangkan.
Dari sisi makroekonomi, data AS menunjukkan ketahanan ekonomi yang cukup kuat. Selain PDB yang tumbuh di level tertinggi di 4,3% dalam dua tahun terakhir, klaim pengangguran awal tercatat turun menjadi 214 ribu, lebih rendah dari ekspektasi pasar dan periode sebelumnya, menandakan pasar tenaga kerja yang masih solid. Produksi industri juga mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 2,2% pada Oktober, meningkat dari bulan sebelumnya. Meski demikian, pasar obligasi AS bergerak bervariasi dengan perubahan yield di kisaran -3 hingga +3 basis poin, mencerminkan sikap pasar yang masih mencermati keseimbangan antara data pertumbuhan yang kuat dan sinyal perlambatan dari penurunan consumer confidence. Per 24 Desember 2025, yield US Treasury tenor 10 tahun ditutup di level 4,13%.
People’s Bank of China mempertahankan suku bunga acuan kredit lima tahun di level 3,5% untuk bulan ketujuh berturut-turut. Keputusan ini diambil di tengah tekanan berkelanjutan di sektor properti, tercermin dari penurunan harga rumah baru yang berlanjut selama 29 bulan berturut-turut dan mencatatkan penurunan terdalam sejak Agustus, menunjukkan tantangan pemulihan ekonomi domestik masih cukup besar.
Tingkat pengangguran Jepang bertahan di 2,6% pada November 2025, tertinggi sejak Juli 2024 dan sejalan dengan ekspektasi pasar. Meski jumlah pengangguran menurun, pasar tenaga kerja mulai menunjukkan pelonggaran dengan rasio lowongan kerja yang tetap di level terendah sejak Januari 2022. Bank of Japan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 0,75%, tertinggi sejak 1995, menandai kelanjutan normalisasi kebijakan. Namun demikian, BoJ menegaskan bahwa kondisi moneter masih akomodatif karena suku bunga riil tetap negatif, sementara inflasi inti diperkirakan berada di bawah target 2% hingga paruh pertama 2026.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
| Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
|---|---|---|
| PDB ID | 5,04% | 5,12% |
| Inflasi ID | 2,72% | 2,86% |
| Suku Bunga ID | 4,75% | 4,75% |
| Pengangguran ID | 4,76% | 4,91% |
| Neraca Dagang ID | $2,4 Bio | $4,34 Bio |
Kalender Ekonomi
|
Minggu Ini |
||||
|---|---|---|---|---|
|
Tanggal |
Indikator Ekonomi |
Data Konsensus |
Data Sebelumnya |
|
| 31 Des | CN – NBS Manufacturing PMI | 49,2 | 49,2 | |
| CN – RatingDog Manufacturing PMI | 49,8 | 49,9 | ||
| US – Initial Jobless Claim | 220k | 214k | ||
| 2 Jan | ID - Inflation Rate m/m | 0,2% | 0,17% | |
| ID - Inflation Rate y/y | 2,6% | 2,72% | ||
| ID - Core Inflation Rate y/y | 2,2% | 2,36% | ||
|
Minggu Sebelumnya |
||||
|---|---|---|---|---|
|
Tanggal |
Indikator Ekonomi |
Data Konsensus |
Data Konsensus |
Data Sebelumnya |
|
24 Des |
US – Initial Jobless Claim |
214k |
225k |
224k |
|
26 Des |
JP – Unemployment Rate |
2,6% |
2,6% |
2,6% |
Produk Fokus
| PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
| Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | -0,58% | 1,93% | 2,98% | 3,07% | 0,94% |
| Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | -0,39% | 1,38% | 3,24% | 6,42% | 4,73% | |
| Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | -0,43% | 2,01% | 4,37% | 7,00% | 4,29% | |
| Fixed Income | Manulife USD Fixed Income Kelas A | -0,17% | 1,15% | 2,72% | 6,16% | 5,29% | |
| Fixed Income | Schroder USD Bond Class A | -0,16% | 1,19% | 2,86% | 6,39% | 5,42% | |
| Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 0,05% | 5,44% | 13,48% | 9,83% | 7,95% |
| Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity | -2,45% | 7,02% | 15,12% | 12,05% | 10,83% | |
| China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | -3,36% | 2,49% | 16,54% | 24,91% | 24,72% | |
| Develop Market Equity | Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS | -3,92% | 17,80% | 26,97% | 26,92% | 23,86% | |
| China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | -4,26% | 3,06% | 18,73% | 19,32% | 20,04% | |
Produk Fokus
| PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
| Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara | -0,88% | -0,47% | 1,47% | 2,91% | 2,39% |
| Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | -0,45% | 0,25% | 1,94% | 3,51% | 3,00% | |
| Fixed Income | BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | -0,20% | 2,05% | 5,01% | 8,49% | 8,21% | |
| Fixed Income | Maybank Dana Obligasi Negara | -0,67% | 1,06% | 3,04% | 4,20% | 3,43% | |
| Fixed Income | Manulife Obligasi Unggulan Kelas A | -0,69% | -0,28% | 0,79% | 1,66% | 0,92% | |
| Medium To High | Index Fund | Allianz SRI-KEHATI Index | -1,72% | 2,07% | 3,36% | 4,87% | 0,55% |
| All Cap Equity | Batavia Dana Saham Optimal | -2,37% | 3,08% | 4,15% | -1,50% | -2,60% | |
| Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | 0,55% | 5,49% | 10,27% | 9,17% | 7,12% | |
| SMC | BRI Mawar Fokus 10 | 6,48% | 13,00% | 16,74% | 16,44% | 14,11% | |
| All Cap Equity | Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A | -2,17% | 5,28% | 5,54% | -0,04% | -2,79% | |
| Index Equity | Maybank Financial Infobank15 Index Kelas N | -3,21% | -1,56% | -6,50% | -7,30% | -12,59% | |
| Big Cap Equity | Maybank Dana Ekuitas | -2,12% | 3,17% | 0,29% | -7,88% | -9,28% | |
| Index | Index Harga Saham Gabungan | 4,07% | 9,21% | 22,24% | 21,64% | 19,67% | |
*= NAV 3 Desember 2025
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)