12 Agustus 2024

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,70% didorong oleh sektor bahan dasar dan sektor energi yang masing-masing menyumbang 3,11% dan 2,19% terhadap indeks. Namun Investor asing juga melakukan aksi beli sebesar Rp648,38 miliar yang didominasi oleh pembelian pada saham BBRI, AMMN, BBCA, AKRA, dan BREN.

Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi tahunan dan triwulanan yang lebih kuat dari yang diperkirakan, terutama didorong oleh konsumsi swasta yang tumbuh 4,93%. Meskipun belanja pemerintah tumbuh lebih lambat pada 1,42%, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tetap solid. Indeks JCI juga telah pulih dari sebagian besar kerugian yang terjadi pada hari Senin, meskipun pasar Asia, termasuk Indonesia, mengalami volatilitas serupa, tetapi dalam skala yang lebih kecil.

Amerika

Di AS, sektor jasa menunjukkan perkembangan positif yang lebih baik dari yang diharapkan, dan data klaim pengangguran awal juga lebih rendah dari perkiraan. Ini adalah berita baik setelah aksi jual yang dipicu oleh tingkat pengangguran yang lemah minggu lalu. Pengangguran AS naik menjadi 4,3% pada hari Jumat lalu, lebih tinggi dari ekspektasi yang mengharapkan angka tetap di 4,1%. Ini adalah level tertinggi sejak pandemi Covid dan September 2017. Kenaikan pengangguran ini mengubah ekspektasi penurunan suku bunga pada akhir tahun dari sekitar 75 basis poin pada hari Jumat menjadi 125 basis poin pada hari Senin. Namun, ekspektasi kemudian diturunkan mendekati penurunan 100 basis poin pada akhir tahun. FOMC September diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih besar, yaitu 50 basis poin, bukan pergerakan 25 basis poin seperti biasanya.

Asia Pasifik

China mengalami inflasi yang lebih tinggi dari yang diharapkan, dengan inflasi tahunan dan bulanan tertinggi sejak Februari. Neraca perdagangan China juga lebih lemah dari perkiraan karena ekspor meningkat 7% tetapi lebih rendah dari yang diharapkan, sementara impor naik 7,2%, lebih tinggi dari perkiraan.

Indeks Nikkei mengalami penurunan sebesar -2,46%, dan Bitcoin turun -2,40%. Penurunan ini disebabkan oleh dampak dari Perdagangan Yen Carry di pasar Jepang yang belum sepenuhnya pulih. Berita utama minggu ini adalah aksi jual besar-besaran pada Indeks Nikkei 225 (-12,4% dalam satu hari) pada hari Senin, yang mengguncang pasar global, namun Nikkei telah pulih dengan cepat pada hari berikutnya. Bank Jepang baru saja menaikkan suku bunga menjadi 0,25%, yang membuat Yen menguat menjadi 144,18 per Dolar pada hari Senin. Hal ini memicu aksi jual besar-besaran karena penghentian investasi dalam strategi "Perdagangan Yen Carry". Penurunan tajam pada Indeks Nikkei 225 di hari Senin kemudian diikuti dengan pemulihan cepat pada hari berikutnya. Salah satu faktor yang meredakan kepanikan di pasar Jepang adalah pernyataan dovish dari Deputi Gubernur Bank Jepang, Shinichi Ueda, yang menunjukkan kehati-hatian dalam menaikkan suku bunga lebih lanjut.

 

Sumber : Refinitiv

 

 

Data Makro

Kalender Ekonomi

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 5,05% 5,11%
Inflasi ID 2,13% 2,51%
Suku Bunga ID 6,25% 6,25%
Pengangguran ID 5,45% 5,86%
Neraca Dagang ID 2,93Bio $3.56Bio

 

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
14 Agustus US – Inflation Rate m/m 0,2% -0,1%
US – Inflation Rate y/y 2,9% 3%
US – Core Inflation m/m 0,2% 0,1%
US – Core Inflation y/y 3,2% 3,3%
15 Agustus CN – House Price Index -5% -4,5%
CN – Industrial Production y/y 5,2% 5,3%
CN – Retail Sales 2,6% 2%
CN – Unemployment Rate 5,1% 5%
US – Initial Jobless Claim 232k 233k
ID – Trade Balance $1,4 Bio $2,39 Bio

 

Minggu Sebelumnya
Tanggal Indikator Ekonomi Data Aktual Data Konsensus Data Sebelumnya
5 Agustus ID – GDP Growth Rate y/y 5,05% 5% 5,11%
8 Agustus CN – Trade Balance $84,65 Bio $98 Bio $99,05 Bio
US – Initial Jobless Claim 233k 250k 249k
9 Agustus CN – Inflation Rate 0,5% 0,4% 0,2%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara -0,85% 2,14% -0,69% -4,37% -0,05%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 0,97% 3,08% 1,30% 0,42% 3,21%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 1,22% 3,72% 0,44% -2,12% 1,52%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A 1,04% 2,48% 0,73% 0,48% 4,25%
Fixed Income Schroder USD Bond 1,11% 2,65% 1,13% 0,30% 3,31%
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar  -3,01% 5,00% 8,43% 7,89% -
ESG Sharia Equity Batavia Global ESG Sharia Equity USD -1,11% 1,52% 1,91% 1,09% 3,00%
Develop Market Equity BNP Paribas Cakra Sharia Equity USD -0,75% 6,76% 9,10% 11,04% 14,08%
Technology Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A -6,63% -5,19% 0,16% -5,40% -14,98%
G20 Equity BRI G20 Sharia Equity Dollar -2,73% 4,29% 6,65% 8,26% 11,84%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0,60% 1,07% -0,72% -0,60% -1,24%
Fixed Income BNP Paribas Prima II kelas RK1 0,91% 2,66% 0,94% 1,29% 1,80%
Fixed Income Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A 0,77% 1,54% 0,08% 0,10% 0,64%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 1,04% 2,19% -1,04% -1,11% -1,57%
Fixed Income Schroder Dana Mantap Plus II 0,93% 2,47% -1,32% -1,00% -3,61%
Medium To High All Cap Equity Allianz Alpha Sector Rotation 3,82% -0,72% -2,52% -1,49% -4,61%
SMC Batavia Disruptive Equity 1,92% -1,71% -5,15% -2,19% -6,69%
Big Cap Equity BNP Paribas Ekuitas 2,94% 0,09% -2,15% -1,20% 0,49%
All Cap Equity Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A 2,62% 0,36% -2,35% -1,76% -3,04%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas 1,66% -0,34% -3,48% -0,61% -1,57%
All Cap Equity Schroder Dana Prestasi 2,42% -0,40% -2,40% -1,30% -4,21%
Index Index Harga Saham Gabungan 2,72% 0,30% 0,66% -0,23% 4,68%

*= NAV 31 Juli 2024

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.