Maybank Indonesia Bukukan Laba Sebelum Pajak Rp2,04 Triliun di Tahun 2022

 


Ikhtisar Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2022.

(Seluruh persentase yang disampaikan berdasarkan pertumbuhan kinerja selama tahun 2022 dibandingkan dengan kinerja tahun 2021, kecuali dinyatakan berbeda)

Pertumbuhan Y-o-Y untuk tahun keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2022 dibandingkan dengan tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2021.

  • Laba Sebelum Pajak (PBT) tercatat sebesar Rp2,04 triliun;
  • Total kredit tumbuh 5,9% menjadi Rp107,82 triliun, didukung oleh:
    • Kredit segmen Global Banking tumbuh 7,1% menjadi Rp40,65 triliun dari Rp37,95 triliun;
    • Kredit segmen Community Financial Services (CFS) Ritel tumbuh signifikan sebesar 13,6% menjadi Rp38,99 triliun dari Rp34,32 triliun didukung pertumbuhan pembiayaan otomotif, bisnis kartu kredit dan KTA, serta Kredit Pemilikan Rumah (KPR);
    • Segmen Retail Small and Medium Enterprises (RSME) tumbuh 4,5% menjadi Rp12,77 triliun dari Rp12,23 triliun.
  • Total Giro dan Tabungan (CASA) tercatat sebesar Rp54,35 triliun, dengan rasio CASA yang membaik dari 47,2% pada Desember 2021 menjadi 51,4% pada Desember 2022;
  • Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit (LDR Bank only) membaik menjadi 86,9% pada Desember 2022 dari 76,3% pada Desember 2021;
  • Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) tetap kuat sebesar 26,7% dengan total modal Rp28,86 triliun;
  • Pertumbuhan pada Unit Usaha Syariah (UUS):
    • Total aset UUS terhadap total aset Bank (Bank only) menjadi 26,9% pada Desember 2022 dari 24,8% pada Desember 2021;
    • Aset tumbuh 2,1% menjadi Rp40,04 triliun;
    • Pembiayaan Syariah tumbuh 3,1% menjadi Rp26,43 triliun;
    • CASA tumbuh signifikan sebesar 19,3% menjadi Rp13,96 triliun.
  • Pertumbuhan pada perbankan digital:
    • Transaksi finansial nasabah ritel melalui M2U naik 23,9% menjadi lebih dari 17,9 juta transaksi;
    • Transaksi finansial nasabah korporasi melalui M2E  naik 24,4% menjadi lebih dari 4,3 juta transaksi.

Jakarta, 17 Februari 2023,

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank) hari ini mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian yang berakhir pada 31 Desember 2022, dengan Laba Sebelum Pajak tercatat sebesar Rp2,04 triliun, turun 7,4% dari Rp2,20 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan terutama oleh penurunan loan yields akibat persaingan ketat di industri, serta penurunan pendapatan dari Global Markets (GM), Bancassurance dan Wealth Management. Namun demikian, Bank mencatat biaya dana (cost of funds) membaik dan membukukan provisi yang lebih rendah, seiring dengan membaiknya kualitas kredit.

Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat sebesar 36 bps menjadi 5,1% pada Desember 2022, didukung oleh biaya dana yang lebih rendah dan saldo CASA yang lebih tinggi, serta pertumbuhan pembiayaan otomotif (auto-loan) dengan marjin yang lebih tinggi.

Bank mencatat pendapatan fee (fee-based income) turun 15,8%, disebabkan oleh pendapatan fee Global Market yang turun 62,7% Y-o-Y  akibat kenaikan suku bunga global dan volatilitas pasar. Namun demikian, pendapatan dari layanan valas ritel telah mengalami perbaikan yang berasal dari kantor-kantor cabang di sebagian besar wilayah di Indonesia.

Total kredit tumbuh 5,9% menjadi Rp107,82 triliun dari Rp101,77 triliun pada tahun sebelumnya yang didukung oleh peningkatan pembiayaan pada segmen korporasi dan ritel. Kredit segmen korporasi yaitu, Global Banking, tumbuh 7,1% menjadi Rp40,65 triliun dari Rp37,95 triliun pada tahun sebelumnya,  sedangkan total kredit Community Financial Services (CFS) Ritel dan Non-Ritel tumbuh 5,2% menjadi Rp67,17 triliun dari Rp63,82 triliun.

Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat, kredit segmen CFS Ritel secara signifikan tumbuh 13,6% menjadi Rp38,99 triliun dari Rp34,32 triliun, didukung pertumbuhan pembiayaan otomotif sebesar 22,6% Y-o-Y, bisnis kartu kredit dan KTA sebesar 14,7 % Y-o-Y dan KPR sebesar 4,6% Y-o-Y.

Kredit segmen CFS Non-retail Maybank Indonesia terdiri dari Business Banking, Small and Medium Enterprises (atau yang diklasifikasikan oleh Bank sebagai SME+) dan Retail Small and Medium Enterprises (RSME). Pada 2022, segmen RSME telah berhasil mempertahankan momentum pertumbuhan sebesar 4,5% menjadi Rp12,77 triliun dari Rp12,23 triliun. Hal ini didukung oleh upaya Bank dalam melakukan rebalancing terhadap portofolio pembiayaan non-ritel dengan memfokuskan penyaluran kredit pada segmen UKM. Sementara, Bank juga mempertahankan risk posture dan hal ini berdampak terhadap portofolio kredit segmen SME+ yang turun 4,4% dan Business Banking turun 13,6%.  Dengan demikian Bank mencatat total kredit segmen CFS Non-ritel turun 4,5% Y-o-Y.

Seiring dengan pelonggaran pembatasan masyarakat, kegiatan operasional Bank kembali bergulir, termasuk di antaranya aktivitas pemasaran dan penyelenggaraan acara yang melibatkan nasabah. Selain itu, Bank juga berfokus pada peningkatan sumber daya manusia, di mana hal ini mendorong biaya personnel naik 8,0%. Dengan demikian, biaya overhead tercatat naik 3,6% menjadi Rp5,65 triliun.

Bank mengambil langkah proaktif untuk menjaga kualitas aset, dimana Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) turun 17,8%.

Rasio Non Performing Loan (NPL) konsolidasian tercatat membaik menjadi 3,5% (gross) dan 2,3% (net) pada Desember 2022 dari 3,7% (gross) dan 2,6% (net) pada Desember 2021. Saldo NPL tercatat turun 1,5% Y-o-Y dan rasio Loan at Risk (LAR) (Bank only) membaik menjadi 12,7% pada Desember 2022 dari 18,0% pada tahun sebelumnya.

Dari segi likuiditas, Bank membukukan CASA sebesar Rp54,35 triliun didukung oleh kenaikan pada rekening Giro sebesar 0,2% menjadi Rp32,43 triliun dan rekening Tabungan sebesar Rp21,91 triliun. Hal ini selaras dengan strategi Bank dalam memperkuat likuiditas melalui simpanan berbiaya rendah dengan mengoptimalkan layanan digital untuk memperoleh simpanan nasabah. Di lain sisi, Bank juga mampu mengurangi simpanan berbiaya tinggi yaitu deposito berjangka yang turun 15,3% menjadi Rp51,36 triliun dari Rp60,63 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan total simpanan nasabah tercatat turun 8,0% Y-o-Y.

Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit (LDR Bank only) tercatat pada level yang sehat yaitu 86,9% pada Desember 2022 dari 76,3% pada Desember 2021, dan rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank only) sebesar 168,5% pada Desember 2022, berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100%.

Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap kuat sebesar 26,7% pada Desember 2022, dengan total modal sebesar Rp28,86 triliun pada akhir Desember 2022.


PertumbuhanPlatform Digital

Platform perbankan digital untuk nasabah ritel, M2U, telah mencatat peningkatan transaksi sebesar 23,9% menjadi sekitar 17,9 juta pada 2022 dibandingkan dengan lebih dari 14,5 juta transaksi pada tahun sebelumnya. Nilai transaksi M2U tumbuh 28,3% menjadi Rp98,41 triliun dari Rp76,69 triliun pada tahun sebelumnya, diikuti dengan lebih dari 400% pertumbuhan akuisisi pelanggan baru melalui platform tersebut.

Sementara, platform perbankan digital untuk nasabah korporasi, M2E, mengalami peningkatan transaksi sebesar 24,4% menjadi lebih dari 4,3 juta transaksi dari 3,4 juta pada tahun sebelumnya. Nilai transaksi M2E mencapai Rp711,81 triliun pada 2022, tumbuh 22,2% dari Rp582,70 triliun pada tahun sebelumnya. Total pengguna aktif M2E juga tumbuh 7,3% menjadi 3.084 pengguna dari 2.874 pada tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan pendanaan korporasi tumbuh 26,8% menjadi Rp28,76 triliun dari Rp22,67 triliun pada tahun sebelumnya.

Pada kuartal keempat 2022, Maybank Indonesia memperkenalkan fitur ‘Smart Search’ pada M2U guna membantu nasabah dalam menggunakan aplikasi M2U. Didukung teknologi Natural Language Processing (NLP), fitur ‘Smart Search’ juga dilengkapi teknologi voice-to-text yang memungkinkan nasabah untuk melakukan penelusuran (search) melalui perintah suara selain meng-input kata kunci pada aplikasi M2U.

Di sepanjang 2022, Bank meningkatkan belanja modal investasi di bidang teknologi yang meliputi keamanan siber, modernisasi teknologi informasi, dan pengembangan aplikasi baru guna mendukung pertumbuhan bisnis.

Selain itu, unit bisnis digital Maybank Indonesia mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya, 'Service Innovation of The Year Indonesia 2022' pada Asian Banking & Finance Retail Banking Awards 2022, 'Best Digital Banking for Category III Bank' pada Infobank Digital Banking Awards 2022, 'Highly Regarded Banks with Digital Solutions' di Indonesia' pada Euromoney Market Leaders Awards 2022 dan 'Best Retail Bank for Digital CX Indonesia' pada Digital CX Awards 2022.


Unit Usaha Syariah

Bank secara aktif menerapkan strategi ‘Shariah First’ dan Leverage Model, dimana hal ini telah memainkan peran strategis dalam meningkatkan bisnis Unit Usaha Syariah (UUS) Maybank Indonesia.

Laba Operasional sebelum provisi UUS Maybank  Indonesia, naik 13,1% menjadi Rp856 miliar, didukung struktur pendanaan yang lebih efisien, dimana CASA secara signifikan bertumbuh diikuti dengan peningkatan pendapatan fee. UUS Maybank Indonesia mengambil langkah konservatif dalam menjaga kualitas aset dengan meningkatkan level pencadangan pada portofolio tertentu, dimana hal ini berdampak kepada PBT secara keseluruhan menjadi Rp302 miliar dari Rp450 miliar pada tahun sebelumnya.

Selaras dengan strategi Bank untuk memperkuat likuiditas dengan mengoptimalkan simpanan berbiaya rendah, CASA UUS secara signifikan tumbuh 19,3% menjadi Rp13,96 triliun dari Rp11,70 triliun pada tahun sebelumnya diikuti dengan perbaikan rasio CASA.

Total aset UUS tumbuh 2,1% menjadi Rp40,04 triliun dari Rp39,22 triliun, berkontribusi kepada total aset Bank (Bank only) sebesar 26,9%. Total pembiayaan UUS tumbuh 3,1% menjadi Rp26,43 triliun dari Rp25,64 triliun, terutama dengan berfokus pada pertumbuhan pembiayaan segmen UKM dan ritel.

Rasio Non Performing Financing (NPF) membaik menjadi 3,0%  (gross) dan 2,3% (net) pada Desember  2022 dari 3,7% (gross) dan 2,5% (net) pada Desember 2021. Sementara Financing-to-Deposit Ratio (FDR) berada pada tingkat yang sehat, yakni 85,0%.

Pada November 2022, Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia menyelenggarakan program pengembangan kewirausahaan yaitu, 'Maybank Syariah Isyefpreneur Competition'. Program tersebut bertujuan untuk mendorong pemilik usaha kecil, pemerhati dan akademisi Syariah, serta komunitas masjid menampilkan rencana pengembangan bisnis sesuai prinsip Syariah. Kegiatan 'Maybank Syariah Isyefpreneur Competition' juga menggelar webinar pelatihan untuk membahas peran kewirausahaan berbasis masjid sebagai solusi peningkatan ekonomi masyarakat.

Sepanjang 2022, Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia meraih penghargaan sebagai Peringkat ke-3 'Bank Digital Terbaik untuk kategori Unit Usaha Syariah (UUS)' dalam acara Penghargaan Digital Brand 2022 ke-11 dari Infobank dan Peringkat ke-3 ‘Green Financial Sustainability Terbaik 2022' pada acara BPKH Sustainable Banking  Award 2022.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan, “Maybank Indonesia telah membukukan pertumbuhan positif pada kredit konsolidasian di tengah situasi pasar yang kembali pulih di sepanjang tahun meskipun masih terimbas oleh volatilitas pasar global.”

“Di sepanjang tahun 2022, kami berhasil membukukan pertumbuhan kredit pada segmen kunci dan di saat yang bersamaan, memperkuat fundamental Bank untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan, khususnya melalui segmen UKM yang merupakan kekuatan inti dan tulang punggung perekonomian. Di tahun 2023, kami akan melanjutkan upaya transformasi untuk mengakselerasi kapabilitas digital SME, serta memperluas jangkauan layanan Bank dengan memanfaatkan ekosistem digital. Di lain sisi, kami akan terus memperkuat produktivitas organisasi untuk meningkatkan ketangguhan, baik dari segi operasional maupun bisnis dalam meraih peluang pertumbuhan ke depan.”

Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato’ Khairussaleh Ramli mengatakan, “Maybank Indonesia terus menunjukkan ketangguhan dan kemampuan dalam memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan di tengah situasi makro yang penuh tantangan. Kami tetap optimis terhadap peluang pertumbuhan di Indonesia dan akan terus berupaya untuk meraih peluang tersebut, serta di saat yang bersamaan, menyediakan layanan perbankan yang lebih baik bagi nasabah kami.”

“Indonesia merupakan salah satu pasar utama Grup Maybank, dan kami berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada Maybank Indonesia untuk merealisasikan tujuan, khususnya dalam memperkuat posisi Bank di tahun-tahun mendatang. Strategi M25+ yang telah diperbarui, diharapkan dapat menjawab berbagai kebutuhan jaringan bisnis Maybank untuk terus memenuhi ekspektasi nasabah dan memperkuat daya saing kami di pasar, sejalan dengan misi, Humanising Financial Services.”

Anak perusahaan

PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance)

Maybank Finance mencatatkan pertumbuhan PBT secara signifikan sebesar 15,4% menjadi Rp566 miliar dari Rp491 miliar pada tahun sebelumnya di tengah meningkatnya permintaan pembiayaan kendaraan roda empat.

Total pembiayaan kendaraan roda empat tumbuh 4,8% menjadi Rp7,12 triliun dari Rp6,79 triliun pada tahun sebelumnya, dengan NPL yang membaik menjadi 0,1% (gross) dan 0,1% (net) pada Desember 2022 dari 0,3% (gross) dan 0,1% (net) pada Desember 2021.

PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM)

WOM mencatatkan lonjakan PBT secara signifikan sebesar 82,3% menjadi Rp280 miliar dari Rp154 miliar pada tahun sebelumnya, seiring dengan membaiknya daya beli konsumen yang mendorong peningkatan pembiayaan kendaraan roda dua dan pembiayaan multiguna.

Pembiayaan WOM tumbuh 9,6% menjadi Rp5,02 triliun dari Rp4,58 triliun pada tahun sebelumnya, dengan rasio NPL sebesar 1,6% (gross) dan 0,7% (net) pada Desember 2022 dari 1,4% (gross) dan 0,6% (net) pada tahun Desember 2021.

 

********************


Catatan untuk Editor

Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang memiliki jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Perbankan Non-Ritel) dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas Digital Banking melalui M2U (App dan Web), M2E untuk nasabah korporasi dan berbagai saluran lainnya.

Per Desember 2022, Maybank Indonesia memiliki 345 cabang termasuk cabang Syariah yang tersebar di Indonesia dan satu cabang luar negeri (Mumbai, India), 22 Mobil Kas Keliling dan 895 ATM (termasuk 26 Cash Recycle Machines/CRM) yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS, dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia dan Brunei. Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp105,71 triliun dan memiliki total aset senilai Rp160,81 triliun pada Desember 2022.

 

Untuk informasi lebih lanjut:
Tommy Hersyaputera
Head, Corporate & Brand Communications
Email: ccommunications@maybank.co.id 
Telp: +6221 2922-8888