30 November 2020
Ikhtisar Kinerja Kuartal III 2020 (Pertumbuhan sembilan bulan pertama 2020 dibandingkan sembilan bulan pertama 2019)
Maybank, bank keempat dengan aset terbesar di Asia Tenggara, hari ini mengumumkan laba bersih kuartal III yang berakhir 30 September 2020 sebesar RM1,95 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2019, sebesar RM2,00 miliar. Group mencatat pendapatan operasional bersih yang lebih rendah sebagai dampak kelanjutan pandemi Covid-19, meskipun hal ini sebagian diimbangi dengan pengurangan biaya overhead dan penurunan biaya impairment. Laba sebelum pajak (PBT) untuk kuartal tersebut turun menjadi RM2,61 miliar dari RM2,65 miliar tahun lalu.
Pendapatan operasional bersih pada kuartal III 2020 turun 6,5% menjadi RM6,08 miliar dari sebelumnya, sebesar RM6,50 miliar. Hal ini disebabkan penurunan sebesar 8,7% terhadap total pendapatan berbasis dana secara tahunan menjadi RM4,13 miliar, sebagai akibat pemotongan pada Overnight Policy Rate yang menekan marjin bunga bersih sebesar 27 basis poin secara tahunan. Disamping itu, Group juga mencatat penurunan 1,3% pada total pendapatan berbasis non bunga bersih menjadi RM1,95 mliar, terutama dari biaya inti yang lebih rendah menyusul aktivitas bisnis yang melambat karena pandemi, serta keuntungan investasi yang lebih rendah.
Sebagai bagian dari strategi bank untuk memitigasi penurunan pendapatan, Group terus berupaya mengendalikan biaya secara disiplin, dimana biaya overhead menjadi terkendali seiring dengan tren penurunan biaya overhead dari tahun lalu, yang mencatat penurunan 8,7% menjadi RM2,70 miliar pada kuartal III 2020 dari RM2,96 miliar pada kuartal III 2019. Selain itu, net impairment losses pada kuartal tersebut mengalami penurunan 13,8% menjadi RM805,9 juta, sebagai hasil upaya Group menerapkan prinsip kehati-hatian khususnya dalam memproyeksikan kebutuhan akan penyediaan biaya provisi ke depan.
Kuartal III 2020 vs Kuartal II 2020
Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, April-Juni (kuartal II 2020), kuartal III 2020 mencatat laba bersih naik menjadi RM1,95 miliar dari sebelumnya RM941,7 juta. Laba sebelum pajak untuk kuartal III 2020 juga tumbuh RM2,61 miliar dari RM1,26 miliar pada kuartal II 2020. Hal ini didukung oleh peningkatan 7,8% dalam total pendapatan berbasis non bunga dan peningkatan 7,5% dalam total pendapatan berbasis dana yang secara kolektif meningkatkan pendapatan operasional bersih sebesar 7,6%, seiring kembalinya aktivitas bisnis dan meningkatnya pergerakan aktivitas masyarakat setelah adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar di kuartal ini.
Sembilan bulan 2020 vs Sembilan bulan 2019
Selama sembilan bulan, hingga 30 September 2020 (9MFY20), Group membukukan penurunan laba bersih 14% menjadi RM4,94 miliar dibandingkan dengan RM5,75 miliar pada sembilan bulan 2019, sementara laba sebelum pajak juga turun 14% menjadi RM6,66 miliar dari RM7,75 miliar tahun lalu. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan berbasis dana bersih yang lebih rendah menyusul penurunan suku bunga dan dampak kerugian yang disebabkan dari penerapan Day-One modification terhadap loan moratorium secara menyeluruh, serta peningkatan 76,4% dalam net impairment losses menjadi RM3,57 miliar dari RM2,02 miliar setahun sebelumnya.
Kenaikan impairment disebabkan sikap proaktif Group melalui penerapan management overlay dan proyeksi kedepan akan adanya pelemahan variabel makroekonomi, serta upaya topping up (penambahan) pada kredit Nasabah yang mengalami penurunan nilai.
Dividen
Direksi telah mengumumkan dividen interim sebesar 13,5 sen per saham hingga sembilan bulan yang berakhir 30 September 2020. Dividen akan dibayarkan berdasarkan Dividend Reinvestment Plan / DRP (Rencana Reinvestasi Dividen), dimana Bank dapat memilih untuk menginvestasikan kembali menjadi new ordinary shares (saham baru) atau dibayarkan secara tunai.
Pernyataan Chairman dan Group President & CEO Maybank
Chairman Maybank, Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa mengatakan dengan peningkatan kinerja kuartal ketiga, Maybank telah memutuskan untuk melanjutkan pembayaran dividen interim kepada para pemegang saham, meskipun dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya sehubungan dampak pandemi Covid-19.
“Meskipun posisi permodalan Maybank tetap kuat, tetapi kami akan tetap mengambil sikap berhati-hati dengan Dividend Reinvestment Plan / DRP (Rencana Reinvestasi Dividen) di mana seluruh porsinya dapat dipilih. Prioritas kami adalah untuk selalu berupaya menyeimbangkan kepentingan pemegang saham dengan kebutuhan untuk menjaga buffer yang cukup jika terjadi ketidakpastian yang berkepanjangan, serta untuk mendanai rencana pertumbuhan kami di masa depan.”
Sementara, Group President & CEO, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan Maybank telah berupaya untuk memitigasi dampak dari modification loss, penurunan suku bunga dan provisi yang lebih tinggi melalui berbagai inisiatif seperti memastikan pertumbuhan di segmen Community Financial Services, merealisasikan nilai dari beberapa investasi, mengurangi biaya pendanaan dan mengelola overhead secara ketat sambil memastikan Group untuk terus berinvestasi di bidang yang dibutuhkan.
“Fokus kami ke depan adalah memanfaatkan kapabilitas manajemen risiko, operasional yang terdiversifikasi, dan kekuatan digital untuk mendorong bisnis kami di tahun mendatang. Pada saat yang sama, kami tetap berkomitmen untuk mendukung para pemangku kepentingan selama masa ini supaya mereka dapat tetap berjalan selalu.”
Kredit
Kredit di operasional Group (di Malaysia) tumbuh 5,2% secara tahunan per 30 September 2020, ditopang kenaikan 7,5% di segmen Community Financial Services, meskipun Global Banking mengalami penurunan 1,1%. Pertumbuhan kredit, secara keseluruhan juga diimbangi dengan penurunan di pasar utama Singapura (-7,8%) dan Indonesia (-15,8%) sehubungan iklim operasional yang melemah serta bagian dari strategi Group untuk menyelaraskan kembali portofolionya menghadapi wabah pandemi. Hal ini menyebabkan kredit bruto Group turun tipis 0,6% dibandingkan tahun lalu.
Simpanan
Sementara itu, deposits atau simpanan tumbuh 4,8% secara tahunan, didukung dengan peningkatan 10,2% di Singapura, 3,3% di Malaysia dan 0,8% di Indonesia. Hal ini selaras dengan strategi untuk menjaga basis likuiditas yang kuat dan memperluas struktur pendanaan berbiaya-rendah. Akibatnya, rasio giro dan tabungan (CASA) Group meningkat menjadi 42,1% pada September 2020 dari 34,6% tahun lalu. Terlepas dari pertumbuhan yang sehat pada deposito dan rasio CASA, marjin bunga bersih (NIM) untuk periode sembilan bulan hingga September 2020 turun 19 basis poin menjadi 2,08% dibandingkan dengan 2,27% tahun lalu, yang disebabkan oleh penurunan suku bunga dan dampak bersih dari kerugian modifikasi untuk asumsi pembiayaan suku bunga tetap. Namun demikian, secara triwulanan, NIM kuartal III 2020 naik 9 basis poin menjadi 2,05% dari 1,96% di kuartal II 2020. Pengelolaan aset dan kewajiban yang hati-hati serta disiplin harga akan tetap menjadi fokus utama Group untuk mengelola tekanan pada NIM yang timbul dari iklim yang tidak pasti saat ini.
Modal dan Kekuatan Likuiditas
Maybank meneruskan strateginya untuk menjaga posisi modal dan likuiditas yang kuat, dengan rasio CET1 sebesar 15,28% dan total rasio modal sebesar 18,89%, membuat Maybank menjadi satu bank dengan modal terbaik di kawasan. Rasio cakupan likuiditas Group tumbuh lebih kuat 146,6% dari 141,5% tahun lalu, jauh di atas persyaratan peraturan 100%.
Kualitas Aset
Group mencatat peningkatan kualitas aset dengan rasio Gross Impaired Loans (GIL) menurun menjadi 2,35% pada September 2020 dari 2,67% pada September 2019. Meskipun demikian, Group terus mempertahankan sikap proaktif untuk meningkatkan management overlay terhadap berbagai bisnis atau kreditur korporat yang masih belum pulih, serta terhadap sektor ritel yang mudah dipengaruhi oleh variabel makroekonomi yang melemah.
Pemantauan ketat atas portofolio kredit tetap menjadi prioritas, dan Group terus secara aktif bekerja sama dengan nasabah yang terdampak pada kondisi (lingkungan) bisnis yang menantang saat ini, untuk memberikan bantuan dan saran dalam mengelola kewajiban finansial mereka.
Dukungan bagi nasabah yang terdampak pandemi Covid-19
Meskipun loan moratorium menyeluruh yang diterapkan di Malaysia telah berakhir pada 30 September 2020, Group tetap mendukung nasabah yang masih terkena dampak pandemi Covid-19 dengan menawarkan berbagai paket Repayment Asssistance (RA). Lebih dari 93.000 aplikasi RA telah diterima baik dari nasabah individu maupun UKM per tanggal 16 November 2020, dan semua aplikasi yang memenuhi syarat telah disetujui. Dari pengajuan yang disetujui, sekitar 43% diberikan penundaan pembayaran tiga bulan tambahan hingga 31 Desember 2020, terutama karena pengangguran, sementara nasabah lainnya telah meminta pengurangan pembayaran karena berkurangnya pendapatan.
Pasar Utama
PT Bank Maybank Indonesia Tbk. mengumumkan laba bersih untuk periode sembilan bulan 2020 tetap sama yaitu sebesar Rp1,1 triliun, meskipun laba sebelum pajak (PBT) turun sedikit sebesar 6,1% menjadi Rp1,5 triliun. Pengelolaan biaya secara disipilin, disertai dengan pertumbuhan yang solid di bisnis Syariah dan peningkatan pendapatan non bunga membantu mengurangi dampak volatilitas pasar dan penurunan kredit sebagai akibat wabah Covid-19.
*****
Keterangan lebih lanjut hubungi:
Maybank Group Corporate Affairs
Nazdy +603-20708833 Ext 2465/ +6012 3517561 | Irwan +603-20747778 / +6019 2787719 |Rishvan +603-20748654 /+6012 2360024
Email: corporateaffairs@maybank.com