07 Mei 2019
Mencicil rumah dengan memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kerap jadi satu persoalan krusial bagi pengelolaan keuangan. Di tingkat nasabah, sejumlah persoalan yang sering dihadapi saat mencicil rumah adalah kekurangan dana yang dialokasikan khusus untuk cicilan rumah, kenaikan bunga cicilan secara mendadak, kerusakan properti, melesetnya perhitungan KPR, sampai pajak properti yang tidak dianggarkan sejak awal.
Karena KPR tidak terkelola dengan baik, tidak jarang tabungan pribadi malah terkuras. Pada kasus terburuk, beberapa orang bahkan kehilangan kesempatan mewujudkan rumah impian karena ketidakmampuan mencicil KPR.
Cara Atur Keuangan Ketika Sedang Mencicil Rumah
Mencicil rumah memang membutuhkan waktu relatif panjang. Walau begitu, yang Anda butuhkan sebetulnya cuma mengatur dan mencatat anggaran kebutuhan rumah tangga, termasuk di dalamnya memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk mencicil pembayaran KPR. Kalau Anda belum sanggup merancang detail rencana keuangan terkait KPR, tips berikut ini akan membantu Anda melakukannya dengan cermat.
Cicilan rumah dengan KPR pada dasarnya mengikat nasabah berdasarkan besaran cicilan yang wajib dibayarkan setiap bulan. Karena itulah Anda berkewajiban mengalokasikan dana khusus untuk cicilan KPR. Ketika membuat anggaran pengeluaran bulanan, coba petakan seluruh kebutuhan dan anggaran dana yang dihabiskan setiap bulannya; termasuk anggaran cicilan KPR.
Letakkan KPR di urutan pertama dan setelah Anda menerima gaji, segera bayarkan cicilan KPR tersebut; setelah itu baru gunakan sisa gaji untuk kebutuhan yang lain. Usahakan untuk membuat anggaran dana yang fleksibel, dan jangan sampai jumlah pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.
Perlu diingat bahwa rumah merupakan aset yang memerlukan biaya perawatan dan pemeliharaan yang tidak sedikit. Prinsipnya sederhana: jangan sampai Anda mengeluarkan biaya pemeliharaan rumah dalam jumlah lebih besar dibanding cicilan KPR yang harus dibayarkan setiap bulan.
Jadi tidak ada salahnya menyisihkan dana untuk perbaikan rumah, tapi usahakan biayanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan darurat saja; misalnya memperbaiki genteng bocor, kaca pecah, atau kebutuhan perbaikan mendesak lainnya. Anda sebaiknya menahan godaan menggunakan dana perbaikan rumah maupun cicilan KPR untuk membeli perabotan mahal.
Jika memiliki rumah, secara otomatis Anda akan dikenakan pajak properti. Dalam skema perhitungan KPR bulanan, biaya ini perlu dimasukkan juga ke dalam rincian anggaran pengeluaran. Tarif pajak ditetapkan berdasarkan nilai rumah sekaligus tarif pajak daerah. Sebelum membayar pajak, sebaiknya Anda mencari tahu nilai pajak yang harus dibayarkan dan mencatatnya di anggaran pengeluaran dan belanja.
Pertimbangkan kemungkinan kenaikan bunga cicilan ketika membayar KPR rumah. Biasanya bunga KPR selalu naik secara konsisten setiap tahun; bahkan sejumlah bank ada juga yang kerap menaikkan bunga KPR setiap bulan. Untuk mencegah risiko gagal bayar karena kenaikan bunga KPR, Anda sebaiknya mengalokasikan dana tambahan khusus di tabungan guna mengantisipasi kenaikan bunga KPR. Dengan begitu Anda tidak perlu risau saat bunga KPR naik.
Itulah empat cara pengelolaan finansial yang bisa Anda terapkan ketika sedang mencicil pembayaran rumah lewat fasilitas KPR dari Maybank Indonesia. Pada prinsipnya Anda tidak perlu takut dengan cicilan KPR. Selama Anda punya pegangan berupa rencana keuangan serta perhitungan KPR yang matang, situasi finansial personal akan tetap aman, sebesar apapun cicilan rumah Anda.