25 Maret 2024
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 0,30% didorong oleh sektor kesehatan dan sektor kebutuhan dasar yang masing-masing menyumbang 2,98% dan 1,82% terhadap indeks. Disisi lain investor asing malah melakukan aksi jual sebesar Rp348,53 yang didominasi oleh penjualan pada saham BBCA, UNTR, ANTM, MDKA dan INTP.
Di Indonesia, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada level 6%, karena inflasi masih dalam kisaran yang diinginkan, dan nilai tukar Rupiah cenderung stabil antara 15.500 - 15.800.
The Fed saat ini memiliki sikap yang cenderung dovish, artinya mereka lebih cenderung untuk menurunkan suku bunga atau menjaga suku bunga tetap rendah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan rilis dot plot terbaru, pasar sekarang memiliki gambaran yang lebih jelas tentang harapan The Fed terkait suku bunga di masa depan. Meskipun sebelumnya pasar mengantisipasi tiga penurunan suku bunga tahun ini berdasarkan median dot plot, sekarang terjadi perubahan dari dot plot bulan Desember, dimana proyeksi suku bunga pada tahun 2025 dan 2026 direvisi lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga dengan kecepatan yang lebih lambat atau mungkin tidak menurunkan suku bunga hingga tingkat yang lebih tinggi di masa depan. Selain itu, jika pertumbuhan ekonomi melambat atau kondisi pasar tenaga kerja melemah, maka alasan untuk menurunkan suku bunga akan semakin kuat. Selain itu, Ketua The Fed, Powell, secara terus-menerus menekankan bahwa tujuan utama mereka adalah mencapai tingkat inflasi sebesar 2%. Oleh karena itu, data inflasi yang akan dirilis dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi sangat penting dalam menentukan kebijakan selanjutnya dari The Fed.
Bank of Japan (BoJ) telah menaikkan suku bunga utamanya dari sekitar -0,1% menjadi sekitar 0,1% pada bulan Maret 2024, seperti yang diharapkan oleh pasar. Ini menandai akhir dari delapan tahun kebijakan suku bunga negatif. Kenaikan suku bunga ini adalah yang pertama sejak tahun 2007. Keputusan ini diambil karena tingkat inflasi telah melampaui target bank sentral sebesar 2% dalam satu tahun terakhir. Selain itu, perusahaan-perusahaan terbesar di Jepang telah sepakat untuk menaikkan gaji sebesar 5,28%, yang merupakan kenaikan upah terbesar dalam lebih dari tiga dekade.
Produksi industri Tiongkok meningkat sebesar 7,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya selama bulan Januari-Februari 2024. Ini lebih cepat dari pertumbuhan sebesar 6,8% yang terjadi pada bulan Desember 2023 dan melampaui perkiraan pasar sebesar 5%. Peningkatan ini merupakan pertumbuhan output industri tercepat dalam hampir dua tahun.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 5,05% | 4,94% |
Inflasi ID | 2,75% | 2,57% |
Suku Bunga ID | 6% | 6% |
Pengangguran ID | 5,45% | 5,86% |
Neraca Dagang ID | $0,87Bio | $2,01Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
26 Maret | US – CB Consumer Confidence | 106,7 | 106,7 |
28 Maret | US – GDP Growth Rate q/q | 3,2% | 4,9% |
US – Initial Jobless Claim | 215k | 210k | |
31 Maret | CN – NBS Manufacturing PMI | 52 | 49,1 |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
18 Maret | CN – Retail Sales | 5,5% | 5,2% | 7,4% |
CN – Unemployment Rate | 5,3% | 5,1% | 5,1% | |
20 Maret | CN - Interest Rate | 3,95% | 3,95% | 3,95% |
ID - Interest Rate | 0,06 | 6% | 6% | |
21 Maret | US – Interest Rate | 5,5% | 5,5% | 5,5% |
US – Current Account | $-194,8Bio | $-209,5Bio | $-200,3Bio | |
US – Initial Jobless Claim | 210k | 216k | 209k |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 0,80% | -0,68% | -0,11% | 1,18% | -5,09% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 3,47% | -0,30% | 1,24% | 2,38% | -1,44% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 2,19% | -0,49% | 1,22% | 1,89% | -3,64% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | 3,22% | -0,34% | 0,89% | 2,82% | -1,00% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 2,50% | -0,35% | 0,69% | 2,25% | -1,51% | |
Medium to High | Local Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | - | 2,55% | 7,63% | - | 3,78% |
ESG Sharia Equity | Batavia Global ESG Sharia Equity USD | 14,69% | 0,20% | 3,87% | 4,72% | 0,70% | |
Technology Equity | BNP Paribas DJIM Global Techno Titans 50 Syariah USD | 47,37% | 1,55% | 9,96% | 15,36% | 7,02% | |
G20 Equity | BRI G20 Sharia Equity Dollar | 18,12% | 1,84% | 8,30% | 10,70% | 4,41% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity (USD) | 18,42% | 2,56% | 8,52% | 12,24% | 4,74% |
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara | -0,64% | 0,41% | -1,60% | -2,16% | -2,93% |
Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 1,48% | 0,16% | 0,69% | -0,04% | 0,15% | |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II kelas RK1 | 4,83% | 0,43% | 1,52% | 1,36% | 1,11% | |
Fixed Income | Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A | 5,14% | 0,50% | 1,36% | 1,11% | 0,17% | |
Fixed Income | Maybank Dana Obligasi Negara | 3,57% | 0,12% | 0,52% | -0,20% | -0,25% | |
Medium To High | Index Equity | Allianz SRI-KEHATI Index | 11,53% | 3,73% | 7,56% | 2,37% | 4,12% |
Tematic Equity | Batavia Disruptive Equity | 9,88% | 2,73% | 4,32% | 2,41% | 2,08% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Ekuitas | 7,23% | 3,19% | 5,64% | 1,68% | 3,00% | |
Tematic Equity | Eastspring IDX ESG Leader Plus Kelas A | 7,32% | 0,19% | 7,89% | 4,82% | 0,00% | |
Big Cap Equity | Maybank Dana Ekuitas | 13,21% | 3,54% | 9,00% | 3,63% | 5,78% | |
All Cap Equity | Schroder Dana Prestasi Plus | 4,04% | 3,46% | 5,36% | -0,31% | 3,12% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | 6,91% | 2,22% | 3,98% | 5,15% | 0,60% |
*= NAV 29 Februari 2024
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.