18 Desember 2023

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 0,44% didorong oleh sektor keuangan dan sektor energi yang masing-masing menyumbang 3,35% dan 2,48% terhadap indeks. Investor asing juga melakukan aksi beli sebesar Rp5,63 miliar yang didominasi oleh pembelian pada saham BMRI, BBRI, TLKM, BBCA dan BBNI.

Tingkat inflasi Indonesia mungkin akan tetap moderat pada tahun 2024 sebesar 3%, berada dalam kisaran target inflasi BI untuk tahun 2024 sebesar 1,5% - 3,5%. Meskipun demikian, BI kemungkinan tidak akan memimpin pemotongan suku bunga sebelum The Fed karena selisih suku bunga tetap berada pada tingkat yang rendah dalam sejarah, terlebih lagi neraca transaksi berjalan Indonesia kembali mengalami defisit pada Triwulan ke-2 dan ke-3 tahun 2023. Namun, kami tetap melihat katalis positif bagi Indonesia di tahun mendatang seperti berakhirnya siklus suku bunga tinggi serta saldo kas pemerintah yang besar. Kami juga mengantisipasi belanja sosial yang besar pada tahun depan yang disebabkan oleh pemilu mendatang serta untuk melawan dampak El Nino.

Amerika

Keputusan terbaru The Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil muncul seiring dengan indikator-indikator terbaru di Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi telah melambat, peningkatan lapangan kerja telah melambat namun tetap kuat, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Namun, tingkat inflasi di Eropa masih tinggi dan bank sentral mengindikasikan bahwa tingkat inflasi akan tetap tinggi karena perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai. Kombinasi ini telah melemahkan indeks dolar (DXY) sejak puncaknya baru-baru ini pada bulan Oktober tahun ini di angka 107, hingga saat ini di angka 101,9 atau titik terendah sejak bulan Juli, karena perbedaan suku bunga diperkirakan akan melebar.

The Fed saat ini diperkirakan akan menurunkan suku bunga pada semester pertama tahun 2024, meskipun skala penurunan suku bunga pada tahun 2024 yang ditunjukkan oleh The Fed (penurunan suku bunga sebesar 0,75%) hanya setengah dari ekspektasi pasar (penurunan sebesar 1,5%). Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga akan terjadi paling cepat pada bulan Maret 2024, namun situasinya masih fluktuatif karena The Fed perlu yakin dengan keseluruhan data sebelum mengambil tindakan.

Asia Pasifik

Penjualan ritel Tiongkok meningkat 10,1% tahun-ke-tahun pada November 2023, jauh lebih cepat dari kenaikan 7,6% pada bulan sebelumnya dan dibandingkan dengan konsensus pasar sebesar 12,5%. Itu adalah bulan ke-11 berturut-turut pertumbuhan omset ritel dan ekspansi tercepat sejak bulan Mei.

Tingkat pengangguran perkotaan Tiongkok yang disurvei mencapai 5% pada November 2023, tidak berubah dari dua bulan sebelumnya. Namun, pembacaan terbaru adalah tingkat pengangguran terendah sejak November 2021. Melihat ke depan hingga 2023, pemerintah telah menetapkan target untuk tingkat pengangguran menjadi sekitar 5,5%, dengan maksud untuk menciptakan sekitar 12 juta pekerjaan perkotaan baru.

Sumber : Refinitiv

Data Makro

  Data Makro

Sekarang

Sebelumnya

PDB ID

4,94 %

5,17 %

Inflasi ID

2,56 %

2,28 %

Suku Bunga ID

6 %

6 %

Pengangguran ID

5,45 %

5,86 %

Neraca Dagang ID

$2, 41 Bio

$3,48 Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Konsensus

Data Sebelumnya

20 Desember CN – Interest Rate 4,2% 4,2%
US – Consumer Confidence 104,3 102
21 Desember ID – Interest Rate 6% 6%
US – GDP Growth Rate q/q 2,1% 5,2%

 

Minggu Sebelumnya

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Aktual

Data Konsensus

Data Sebelumnya

12 Desember US – Inflation m/m 0,1% 0,1% 0%
US – Inflation y/y 3,1% 3,1% 3,2%
US – Core Inflation m/m 0,3% 0,3% 0,2%
US – Core Inflation y/y 0,04 4% 4%
14 Desember US – Interest Rate 5,5% 5,5% 5,5%
US – Initial Jobless Claim 202k 220k 220k
15 Desember ID -  Trade Balance $2,41 Bio $3,06 Bio $3,48 Bio
CN – Unemployment Rate 5% 5% 5%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO

ASSET CLASS

PRODUK INVESTASI

KINERJA*

DENOMINASI USD

1 tahun

1 bulan

3 bulan

6 bulan

YTD

Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 1,61% 5,37% 0,85% -2,17% 0,32%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 2,52% 3,15% 0,79% -0,03% 1,59%
Fixed Income Danareksa Melati Premium Dollar 0,35% 4,48% 0,13% -1,13% 0,05%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A 1,78% 1,14% 1,24% 0,80% 1,41%
Medium to High Local Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar  12.8%** 7,45% - - -
Global Equity Batavia Global ESG Sharia Equity USD 9,08% 6,89% 1,64% 3,93% 12,25%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 -1,86% 3,25% -1,88% -4,53% -9,72%
Technology Equity BNP Paribas DJIM Global Techno Titans 50 Syariah USD 41,86% 11,33% 6,53% 8,44% 48,47%
G20 Equity Danareksa G20 Sharia Equity Dollar 11,04% 9,05% 3,11% 5,91% 11,28%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity (USD) 7,97% 9,19% 4,12% 3,08% 10,29%

 

PROFIL RISIKO

ASSET CLASS

PRODUK INVESTASI

KINERJA*

DENOMINASI RUPIAH

1 tahun

1 bulan

3 bulan

6 bulan

YTD

Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Nusantara 0,50% 3,08% -0,54% -2,50% -0,81%
Fixed Income Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A 5,11% 2,53% -0,33% 0,31% 4,22%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 4,92% 2,53% -0,73% -0,34% 3,75%
Fixed Income Schroder Dana Mantap Plus II 0,34% 2,40% -3,40% -2,33% -0,59%
Medium To High Index Equity Allianz SRI-Kehati Index 0,64% 1,85% -4,19% -3,49% 4,45%
Tematic Equity Batavia Disruptive Equity 4,84% 3,40% -1,47% 3,34% 7,35%
Big Cap Equity BNP Paribas Ekuitas 0,76% 1,64% -3,30% -1,13% 3,13%
All Cap Equity Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A -0,45% -0,63% -4,54% -1,75% 1,52%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas -2,66% 1,49% -4,80% -0,72% 3,74%
All Cap Equity Schroder Dana Prestasi -0,96% 1,13% -4,97% -2,61% 0,90%
Index Index Harga Saham Gabungan 0,34% 4,18% 1,72% 5,29% 2,78%

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Maybank Indonesia, Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)