21 Agustus 2023
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,48% didorong oleh sektor transportasi dan sektor industri yang masing-masing menyumbang -1,88% dan -1,75% terhadap indeks dan juga adanya aksi jual yang dilakukan investor asing sebesar Rp1,91 triliun yang didominasi oleh penjualan pada saham BBRI, INCO, TLKM, BMRI dan GOTO. Surplus perdagangan Indonesia turun tajam menjadi USD1,31 miliar pada Juli 2023 dari USD4,22 miliar pada bulan yang sama tahun 2022, dan di bawah perkiraan surplus USD2,53 miliar, karena ekspor turun lebih besar dari impor. Selama tujuh bulan pertama tahun ini, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD21,23 miliar, dengan ekspor turun 10,27% sementara impor menyusut 6,71%.
Pada minggu ini, pasar Amerika Serikat tetap kuat dengan angka penjualan ritel yang melampaui perkiraan, yang sering dianggap sebagai indikator utama. Meskipun begitu, harapan pasar terhadap suku bunga Federal Reserve (Fed) tetap stabil, dimana puncaknya telah tercapai dan diperkirakan suku bunga akan mulai turun pada kuartal kedua tahun 2024. Penjualan ritel di Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 0,7% dari bulan ke bulan pada Juli 2023, mencatat kenaikan keempat berturut-turut, dan melampaui ekspektasi pasar yang hanya mengharapkan kenaikan sebesar 0,4%. Ini merupakan kelanjutan dari kenaikan 0,3% yang telah direvisi naik pada bulan Juni, menunjukkan bahwa belanja konsumen tetap kuat meskipun harga yang tinggi dan biaya pinjaman yang ada.
Masalah di pasar Tiongkok semakin berkembang. Minggu lalu, deflasi di Tiongkok mengganggu pasar global, namun minggu ini muncul lebih banyak kekhawatiran. Salah satu isu yang mencuat adalah krisis bank bayangan yang melibatkan Zhongzhi Enterprise Group Co. Kelompok manajemen pribadi dengan aset lebih dari USD137 miliar ini menghentikan pembayaran kepada ribuan pelanggan, memicu protes dan mengancam restrukturisasi. Perusahaan seperti Tiongkok Evergrande Group juga mengajukan kebangkrutan di New York dengan dampak yang luas pada sistem keuangan Tiongkok dan kewajiban lebih dari USD300 miliar. Sentimen pasar Tiongkok semakin terguncang dengan Country Garden Holdings Co. pengembang properti besar, yang mungkin gagal bayar. Meskipun dampak langsung pada Indonesia tampak terbatas dari masalah Zhongzhi dan Evergrande, namun sentimen negatif terhadap pasar Tiongkok bisa mempengaruhi pasar berkembang secara keseluruhan karena Tiongkok tetap memiliki peran penting dalam portofolio tersebut. Walaupun begitu, ada potensi kenaikan di pasar Indonesia berkat ekonomi makro yang kuat.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro |
Sekarang |
Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID |
5,17 % |
5,04 % |
Inflasi ID |
3,08 % |
3,52% |
Suku Bunga ID |
5,75 % |
5,75 % |
Pengangguran ID |
5,45 % |
5,86 % |
Neraca Dagang ID |
$1,31 Bio |
$3,45 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini |
|||
---|---|---|---|
Tanggal |
Indikator Ekonomi |
Data Konsensus |
Data Sebelumnya |
24 Agustus |
ID - Interest Rate Decision |
5,75% |
5,75% |
US – Initial Jobless Claim |
241k |
239k |
Minggu Sebelumnya |
||||
---|---|---|---|---|
Tanggal |
Indikator Ekonomi |
Data Aktual |
Data Konsensus |
Data Sebelumnya |
15 Agustus |
ID – Trade Balance |
$1,31 Bio |
$2,51 Bio |
$3,45 Bio |
CN – Unemployment Rate |
5,3% |
5,2% |
5,2% |
|
CN - Retail Sales y/y |
2,5% |
4,7% |
3,1% |
|
US - Core Retail Sales m/m |
0,7% |
0,4% |
0,3% |
|
17 Agustus |
US – Initial Jobless Claim |
239k |
240k |
250k |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO |
ASSET CLASS |
PRODUK INVESTASI |
KINERJA* |
||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD |
1 tahun |
1 bulan |
3 bulan |
6 bulan |
YTD |
||
Low To Medium |
Fixed Income |
Ashmore Dana USD Nusantara |
1,62% |
-1,54% |
-1,67% |
-0,18% |
1,81% |
Fixed Income |
BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 |
1,04% |
-0,01 |
-0,38% |
0,24% |
2,04% |
|
Fixed Income |
Danareksa Melati Premium Dollar |
1,63% |
-0,05 |
-0,20% |
0,24% |
2,06% |
|
Medium to High |
Local Equity |
Ashmore Dana USD Equity Nusantara |
-6,00% |
-0,27% |
0,52% |
3,53% |
9,45% |
Global Equity |
Batavia Global ESG Sharia Equity USD |
12,32% |
2,86% |
5,73% |
8,44% |
14,14% |
|
Develop Market Equity |
BNP Paribas Cakra Syariah USD RK1 |
8,92% |
2,56% |
5,78% |
10,06% |
18,17% |
|
G20 Equity |
Danareksa G20 Sharia Equity Dollar |
11% |
3,84% |
4,57% |
4,44% |
11,96% |
|
Develop Market Equity |
Manulife Saham Syariah Global Dividen Dolar AS |
5,99% |
1,76% |
3,08% |
6,09% |
11,36% |
PROFIL RISIKO |
ASSET CLASS |
PRODUK INVESTASI |
KINERJA* |
||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH |
1 tahun |
1 bulan |
3 bulan |
6 bulan |
YTD |
||
Low |
Money Market |
Maybank Dana Pasar Uang |
3,46% |
0,40% |
1,08% |
1,94% |
2,24% |
Money Market |
Manulife Dana Kas II Kelas A |
2,98% |
0,35% |
1,01% |
1,78% |
2,06% |
|
Low To Medium |
Fixed Income |
Ashmore Dana Obligasi Nusantara |
3,46% |
-0,20% |
0,16% |
1,72% |
0,62% |
Fixed Income |
Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A |
8,92% |
0,32% |
2,35% |
3,83% |
5,50% |
|
Fixed Income |
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A |
9,20% |
0,51% |
3,11% |
4,43% |
6,22% |
|
Fixed Income |
Maybank Dana Obligasi Negara |
8,20% |
0,13% |
2,57% |
3,87% |
5,47% |
|
Medium To High |
Index Equity |
Allianz SRI-Kehati Index |
13,00% |
0,84% |
1,58% |
9,66% |
9,46% |
Tematic Equity |
Batavia Disruptive Equity |
4,63% |
0,61% |
3,67% |
5,04% |
7,39% |
|
Big Cap Equity |
BNP Paribas Ekuitas |
8,21% |
1,05% |
1,22% |
5,41% |
6,38% |
|
All Cap Equity |
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A |
6,09% |
2,06% |
3,37% |
5,88% |
5,63% |
|
All Cap Equity |
Schroder Dana Prestasi |
13,02 |
1,31% |
2,43% |
4,55% |
5,58% |
|
Index |
Index Harga Saham Gabungan |
3,37% |
-1,18% |
-0,42% |
0,35% |
0,52% |
*NAV 1 Agustus 2023
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)