Maybank Indonesia Mencatat Pertumbuhan sebesar 42,2% dalam Pembiayaan Syariah

 

Menjaga Pertumbuhan Kredit secara Moderat pada Semester I 2018 dengan Perbaikan pada Kualitas Aset

Ikhtisar Keuangan Konsolidasian per 30 Juni 2018

 

Pertumbuhan secara tahunan
  • Kredit Perbankan Global tumbuh 10,4% menjadi Rp30,1 triliun
  • Pembiayaan Unit Usaha Syariah naik 42,2% menjadi Rp23,0 triliun; mencapai18,1% dari total kredit Bank
  • Peningkatan pada kualitas aset dengan tingkat NPL yang rendah pada 2,8% (gross) dari 3,6% pada tahun sebelumnya dan 1,6% (net) dari 2,4% pada tahun sebelumnya
  • Kredit meningkat 6,0% menjadi Rp127,1 triliun
  • Rasio CASA meningkat menjadi 41,9% dari 37,3%
  • Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga (Bank saja, diluar anak perusahaan) tetap terkelola dengan baik di tingkat 94,0%
  • Posisi modal menguat dengan Rasio Kecukupan Modal (CAR) pada 18,8% dan total modal Rp24,7 triliun


Jakarta, 27 Juli 2018
 
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (“Maybank Indonesia” atau “Bank”) hari ini mengumumkan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI–profit after tax & minority interest) mencapai Rp932,7 miliar pada enam bulan yang berakhir 30 Juni 2018 dibandingkan dengan Rp998,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan tipis pada PATAMI terutama disebabkan menurunnya fee based income dan sedikit tekanan pada Marjin Bunga Bersih (NIM). Bisnis terdampak oleh kondisi ekonomi yang melamban pada semester pertama 2018.
 
Pertumbuhan yang kuat dari Unit Usaha Syariah, kualitas aset yang lebih baik dan peningkatan kinerja yang signifikan pada anak perusahaan telah menjadi pendukung kinerja Bank selama enam bulan pertama. Bank juga berhasil mengelola biaya overhead secara efektif dengan mencatat penurunan sebesar 3,2% dari Rp3,1 triliun menjadi Rp3,0 triliun pada semester pertama 2018 sebagai hasil dari pengelolaan biaya secara strategis yang berkelanjutan di seluruh lini bisnis dan support unit. 
 
Unit Usaha Syariah terus mencatat kinerja yang kuat pada enam bulan pertama 2018 dengan total aset meningkat 31,4% menjadi Rp29,2 triliun, memberikan kontribusi sebesar 17,0% dari total aset Bank. Total pembiayaan Unit Usaha Syariah tumbuh 42,2% dari Rp16,2 triliun per Juni 2017 menjadi Rp23,0 triliun per Juni 2018, dimana total simpanan tumbuh 38,8% dari Rp13,5 triliun menjadi 18,8 triliun. Non Performing Financing (NPF) menurun secara signifikan menjadi 2,9% per Juni 2018 dibandingkan dengan 3,9% pada tahun sebelumnya.
 
Bank mencatat pertumbuhan kredit sebesar 6,0% menjadi Rp127,1 triliun per 30 Juni 2018 dari Rp119,9 triliun pada tahun sebelumnya. Perbankan Global mencatat pertumbuhan kredit yang kuat sebesar 10,4% menjadi Rp30,1 triliun per Juni 2018 dari Rp27,3 triliun per Juni 2017 dikontribusi dari kredit Badan Usaha Milik Negara (SOE); sementara kredit Community Financial Services (CFS) Non-Ritel, yang terdiri dari Skala Mikro UKM dan kredit Business Banking tumbuh 7,3% menjadi Rp53,8 triliun per Juni 2018 dari Rp50,1 triliun pada tahun sebelumnya. Kredit CFS Ritel meningkat 1,6% menjadi Rp43,2 triliun per Juni 2018.
 
Kualitas asset meningkat secara signifikan seperti tercermin dari tingkat NPL yang lebih rendah sebesar 2,8% (gross) dan 1,6% (net) per 30 Juni 2018 dibandingkan dengan 3,6% (gross) dan 2,4% (net) pada tahun sebelumnya. Upaya Bank yang berkelanjutan dalam mengelola pertumbuhan kualitas aset melalui seleksi yang bertanggung jawab telah menunjukkan hasil yang positif.
 
Giro Bank tumbuh kuat sebesar 18,8% secara tahunan sehubungan Bank fokus kepada transactional banking, dan layanan cash management. Hal ini telah mendukung peningkatan rasio CASA Bank yang mencapai 41,9%. Namun demikian, total simpanan nasabah menurun menjadi Rp113,7 triliun per Juni 2018 dibanding Rp119,8 triliun tahun lalu sejalan dengan strategi bank dalam mengelola biaya dana dengan menurunkan ketergantungan pada deposito berjangka yang berbiaya tinggi.
 
Maybank Indonesia mempertahankan profil likuiditasnya dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR-Bank saja) sebesar 94,0% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR-Bank) sebesar 123,8% per Juni 2018, jauh melebihi kewajiban minimum sebesar 90,0%
 
Pendapatan Bunga Bersih (NII) mencatat pertumbuhan 2,5% menjadi Rp3,9 triliun pada Juni 2018 dibandingkan dengan Rp3,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Disiplin dalam pricing aset dan liabilitas memungkinkan Bank untuk mengurangi tekanan pada marjin bunga bersih (NIM) yang sedikit lebih rendah sebesar 5,1% pada Juni 2018 dari 5,3% di tahun sebelumnya. Secara triwulanan, NIM meningkat 28 basis poin dari 4,8% pada kuartal pertama 2018.
 
Rasio Kecukupan Modal (CAR) meningkat menjadi 18,8% per 30 Juni 2018 dari 16,9% pada periode yang sama tahun lalu dengan total modal mencapai Rp24,7 triliun. Bank menyelesaikan Rights Issue pada kuartal kedua 2018 dan menambah Rp1,9 triliun pada modal Tier I. Total hasil bersih dari Rights Issue akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis melalui ekspansi kredit.
 
Anak Perusahaan
 
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM) mencatat peningkatan menyeluruh pada semester pertama tahun 2018. Laba sebelum pajak meningkat signifikan sebesar 111,1% menjadi Rp157,9 miliar untuk enam bulan pertama yang berakhir 30 Juni 2018 dari Rp74,8 miliar tahun sebelumnya. Total portofolio pembiayaan WOM (WOM saja) meningkat menjadi Rp8,4 triliun pada 30 Juni 2018 dari Rp5,5 triliun pada 30 Juni 2017. WOM juga tetap fokus pada penerapan kebijakan manajemen risiko yang prudent dan meningkatkan strategi collection untuk memastikan kualitas aset yang baik. Hasilnya, kualitas aset WOM membaik dengan NPL gross yang lebih rendah sebesar 2,4% dari 2,8% sementara NPL net terjaga pada 1,3%.
 
PT Maybank Indonesia Finance (Maybank Finance) terus mencatat kinerja yang solid dengan laba sebelum pajak meningkat menjadi Rp191,6 miliar pada semester pertama 2018 dari Rp174,9 miliar tahun lalu. Total pembiayaan meningkat 11,9% menjadi Rp7,5 triliun pada 30 Juni 2018 dari Rp6,7 triliun pada 30 Juni 2017 meskipun di tengah kondisi yang penuh tantangan. Maybank Finance terus fokus untuk memastikan manajemen kualitas aset yang lebih baik. NPL gross dan NPL net mencapai 0,65% dan 0,38% masing-masing pada 30 Juni 2018.
 
 
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, “Fokus kami tetap pada pertumbuhan aset secara selektif dengan menjaga kedisiplinan dalam loan pricing untuk memastikan kualitas aset yang baik di masa yang akan datang. Perbankan Global terus menjadi penyumbang utama bagi pertumbuhan aset kami; sementara CFS kami sekarang telah memulai momentum pertumbuhan yang meningkat karena Bank melihat peluang di segmen ritel dan usaha kecil menengah. Kami berharap dapat melihat pertumbuhan lebih lanjut di segmen ini karena kami belum lama memulai model bisnis ritel yang telah kami perbaharui.”
 
 
Presiden Komisaris Maybank Indonesia dan Group President & CEO Maybank, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, “Semester pertama 2018 sama menantangnya seperti 2017 bangkit dari kondisi pasar yang melambat. Kami tetap menjaga pendekatan yang prudent dalam melakukanpertumbuhan dengan berfokus pada kualitas, serta manajemen biaya dan likuiditas yang efektif. Agenda transformasi digital kami di seluruh Grup akan memperkuat Bank dalam mengembangkan basis pelanggan kami dengan biaya yang efektif dan mempersiapkan karyawan kami untuk beradaptasi dengan perubahan yang dibawa dunia digital sehingga kami dapat terus menciptakan nilai bagi para stakeholders di tahun-tahun yang akan datang. ”
 
Catatan:
Informasi di atas didasarkan pada Laporan Keuangan Publikasi per 30 Juni 2018
 
 
Catatan untuk editor
Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang memiliki jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Perbankan Non-Ritel) dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas E-banking melalui Mobile Banking, Internet Banking, Maybank M2U (mobile banking berbasis internet banking), MOVE (Maybank Online Savings Opening) dan berbagai saluran lainnya.
 
Per 30 Juni 2018, Maybank Indonesia memiliki 390 cabang termasuk cabang Syariah dan kantor fungsional mikro yang tersebar di Indonesia serta satu cabang luar negri (Mumbai, India), 20 Mobil Kas Keliling dan 1,595 ATM termasuk CDM (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS, dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura dan Malaysia melalui jaringan MEPS. Hingga akhir Juni 2018, Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp113,7 triliun dan memiliki total aset senilai Rp171,7 triliun.
 
 
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:
Esti Nugraheni, Head, Corporate Communications & Branding,
Email: CCommunications@maybank.co.id
Ph: +6221 2922-8888