4 Desember 2023

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 0,72% didorong oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang masing-masing menyumbang 6,02% dan 1,94% terhadap indeks. Investor asing juga melakukan aksi beli sebesar Rp543,26 miliar yang didominasi oleh pembelian pada saham BBRI, TLKM, ASII, BMRI, dan AMMN.

Data inflasi utama Indonesia yang dirilis baru-baru ini lebih tinggi dari perkiraan dan berada dalam tren meningkat sejak titik terendah tahun ini pada bulan September. Meski begitu, angka tersebut masih berada dalam kisaran target bank sentral tahun ini sebesar 2%-4%. Pendorong utama kenaikan harga berasal dari harga transportasi serta makanan dan minuman yang mengalami kenaikan terbesar dalam sembilan bulan. Dilihat dari sisi inflasi inti, disinflasi sejak awal tahun terus berlanjut namun laju penurunannya sudah melambat.

Amerika

Baru-baru ini, sebagian besar anggota OPEC+ menyetujui pengurangan produksi tambahan sebesar 1 juta barel per hari bersamaan dengan pengurangan produksi Arab Saudi dengan jumlah yang sama. Ini adalah langkah yang dilakukan ketika harga minyak turun sekitar 10% sejak puncaknya pada bulan September. Meskipun demikian, para pedagang minyak ragu apakah pemotongan ini akan terealisasi sepenuhnya karena pemotongan ini lebih bersifat sukarela dibandingkan kebijakan. Sampai saat ini, harga minyak Brent berjangka rata-rata berada di $82,6/bbl, berada di atas harga saat ini sekitar $81/bbl. Harga minyak melemah sejak bulan September di tengah melimpahnya pasokan seiring dengan memburuknya prospek ekonomi dan antisipasi penurunan pertumbuhan permintaan. Secara keseluruhan, harga minyak tampak relatif stabil yang berarti berkurangnya kejutan inflasi dari sektor energi.

Volatilitas global masih tinggi dan ketegangan geopolitik belum mereda, meskipun negara-negara besar tampaknya bergerak ke arah yang diinginkan. Imbal hasil obligasi turun minggu ini karena pasar memiliki ekspektasi yang lebih kuat terhadap The Fed untuk melonggarkan suku bunga kebijakannya pada Mei 2024.

Asia Pasifik

Pada bulan November 2023, PMI Manufaktur Umum Caixin Tiongkok mengalami kenaikan signifikan menjadi 50,7 dari 49,5 pada bulan Oktober, melampaui perkiraan pasar sebesar 49,8. Hal ini menunjukkan pertumbuhan tertinggi sejak Agustus, didorong oleh pemulihan output dan tingkat pembelian sebagai respons terhadap upaya Beijing untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu. Pesanan baru naik paling tinggi dalam empat bulan, sementara tingkat kehilangan pekerjaan melandai. Meskipun kinerja rantai pasokan membaik untuk bulan kedua berturut-turut, tekanan biaya tetap lemah, dan upaya untuk menarik penjualan membatasi kenaikan harga. Sementara itu, sentimen bisnis membaik ke puncak empat bulan. Di sisi lain, PMI Manufaktur NBS resmi di Tiongkok mengalami penurunan tipis menjadi 49,4 pada November, mencapai level terendah sejak Juni. Ini menunjukkan perlunya dukungan lebih lanjut dari pemerintah mengingat lemahnya permintaan dan penurunan properti. Pesanan baru dan penjualan asing menurun, sementara output meningkat sedikit. Tingkat pekerjaan terus menurun, dan inflasi harga input turun ke level terendah lima bulan. Harga output turun untuk bulan kedua berturut-turut, meskipun pada tingkat yang lebih lemah. Meskipun demikian, sentimen bisnis menguat ke level tertinggi sejak Februari.

Sumber : Refinitiv

Data Makro

  Data Makro

Sekarang

Sebelumnya

PDB ID

4,94 %

5,17 %

Inflasi ID

2,56 %

2,28 %

Suku Bunga ID

6 %

6 %

Pengangguran ID

5,45 %

5,86 %

Neraca Dagang ID

$3,48 Bio

$3,42 Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Konsensus

Data Sebelumnya

7 Desember  US – Initial Jobless Claim 223k 218k
 CN – Balance of Trade $51 Bio $56,53 Bio
8 Desember  ID – Consumer Confidence 123 124,3
 US – Non-Farm Payrolls 180k 150k
 US - Unemployment Rate 3,9% 3,9%

 

Minggu Sebelumnya

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Aktual

Data Konsensus

Data Sebelumnya

30 November CN – NBS Manufacturing PMI 49,4 49,9 49,5
US – Initial Jobless Claim 218k 220k 211k
1 Desember CN - Caixin Manufacturing PMI 50,7 50,2 49,5
ID - Inflation m/m 0,38% -0,1% 0,17%
ID - Inflation y/y 2,86% 2,71% 2,56%
ID - Core Inflation 1,87% 1,97% 1,91%
US - ISM Manufacturing PMI 46,7 47,6 46,7

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO

ASSET CLASS

PRODUK INVESTASI

KINERJA*

DENOMINASI USD

1 tahun

1 bulan

3 bulan

6 bulan

YTD

Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 1,61% 5,37% 0,85% -2,17% 0,32%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 2,52% 3,15% 0,79% -0,03% 1,59%
Fixed Income Danareksa Melati Premium Dollar 0,35% 4,48% 0,13% -1,13% 0,05%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A 1,78% 1,14% 1,24% 0,80% 1,41%
Medium to High Local Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar  12.8%** 7,45% - - -
Global Equity Batavia Global ESG Sharia Equity USD 9,08% 6,89% 1,64% 3,93% 12,25%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 -1,86% 3,25% -1,88% -4,53% -9,72%
Technology Equity BNP Paribas DJIM Global Techno Titans 50 Syariah USD 41,86% 11,33% 6,53% 8,44% 48,47%
G20 Equity Danareksa G20 Sharia Equity Dollar 11,04% 9,05% 3,11% 5,91% 11,28%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity (USD) 7,97% 9,19% 4,12% 3,08% 10,29%

 

PROFIL RISIKO

ASSET CLASS

PRODUK INVESTASI

KINERJA*

DENOMINASI RUPIAH

1 tahun

1 bulan

3 bulan

6 bulan

YTD

Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Nusantara 0,50% 3,08% -0,54% -2,50% -0,81%
Fixed Income Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A 5,11% 2,53% -0,33% 0,31% 4,22%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 4,92% 2,53% -0,73% -0,34% 3,75%
Fixed Income Schroder Dana Mantap Plus II 0,34% 2,40% -3,40% -2,33% -0,59%
Medium To High Index Equity Allianz SRI-Kehati Index 0,64% 1,85% -4,19% -3,49% 4,45%
Tematic Equity Batavia Disruptive Equity 4,84% 3,40% -1,47% 3,34% 7,35%
Big Cap Equity BNP Paribas Ekuitas 0,76% 1,64% -3,30% -1,13% 3,13%
All Cap Equity Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A -0,45% -0,63% -4,54% -1,75% 1,52%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas -2,66% 1,49% -4,80% -0,72% 3,74%
All Cap Equity Schroder Dana Prestasi -0,96% 1,13% -4,97% -2,61% 0,90%
Index Index Harga Saham Gabungan 0,34% 4,18% 1,72% 5,29% 2,78%

*= NAV 28 November 2023
** = CAGR

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)