13 November 2023

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 0,30% didorong oleh sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang masing-masing menyumbang 9% dan 2,46% terhadap indeks. Namun disisi lain investor asing masih melakukan aksi jual sebesar Rp711,84 miliar yang didominasi oleh penjualan pada saham TLKM, BBNI, ASII, CUAN, dan PGAS.

Indonesia merilis angka pertumbuhan ekonomi tahunan untuk Q3 2023 sebesar 4,94%, faktanya pertumbuhan PDB di bawah 5% terakhir terlihat dua tahun lalu pada Q3 2021 sebesar 3,53%. Meskipun demikian, tingkat kepercayaan konsumen meningkat seiring dengan meningkatnya optimisme terhadap prospek perekonomian. Imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun dan 2 tahun mulai meningkat pada minggu ini masing-masing menjadi 6,83% dan 6,88% dan tetap berada di atas rata-rata satu tahun. Pendapatan IHSG juga berada di level 7,22%, berada di atas rata-rata satu tahun sebesar 7,17%.

Amerika

Harga minyak naik setelah serangan tak terduga oleh Hamas, namun minggu ini harga minyak Brent turun di bawah $80/bbl sebelum stabil di sekitar $80,4/bbl yang lebih rendah dari rata-rata satu tahun sebesar $82,9/bbl. Ketika para pedagang minyak mengkhawatirkan guncangan pasokan akibat konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, sebagian besar fokusnya kembali pada hal-hal fundamental. Permintaan dari Tiongkok, importir terbesar di dunia, lebih lemah dari perkiraan karena meningkatnya stok dan perjalanan udara yang tumbuh kurang dari perkiraan bahkan selama liburan Golden Week. Stok minyak mentah Amerika Serikat telah sedikit pulih dari titik terendah pada bulan September sebesar 765,34 juta menjadi 773,17 juta pada akhir Oktober, yang masih merupakan level terendah dalam sejarah.

Dengan demikian, pasar kembali ke tren makro ekonomi secara keseluruhan terutama mengenai keputusan dan sikap The Fed terhadap suku bunga ke depan. Awal pekan ini Ketua Fed mengatakan bahwa mereka tidak akan ragu untuk memperketat suku bunga lebih lanjut untuk mengendalikan inflasi jika diperlukan. Meski begitu, mayoritas pelaku pasar masih memperkirakan tingkat suku bunga akan mencapai puncaknya sebelum turun pada Juni 2024 menurut alat CME FedWatch. Terlepas dari itu, terlihat bahwa The Fed akan mempertahankan sikap hawkish-nya sampai inflasi mencapai targetnya. Harga komoditas masih berfluktuasi karena masih adanya ketegangan geopolitik yang belum terselesaikan, dan pasar belum memperkirakan adanya penyelesaian dalam waktu dekat.

Asia Pasifik

Inflasi Tiongkok turun sebesar 0,2% yoy pada bulan Oktober 2023, dibandingkan dengan angka yang datar pada bulan sebelumnya dan perkiraan penurunan sebesar 0,1%. Kantor statistik mengatakan penurunan inflasi disebabkan oleh melimpahnya pasokan produk pertanian karena cuaca yang baik dan penurunan konsumsi setelah libur Golden Week pada awal Oktober.

Surplus neraca perdagangan Tiongkok pada Oktober 2023 menyempit tajam menjadi US$56,53 miliar dari US$82,35 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya, jauh di bawah perkiraan pasar sebesar US$82 miliar. Itu adalah surplus perdagangan terkecil sejak Februari, karena ekspor turun lebih dari yang diharapkan karena permintaan lemah yang terus-menerus dari luar negeri sementara impor secara tak terduga tumbuh. Ekspor turun 6,4%, lebih buruk dari perkiraan penurunan 3,3%, sementara impor secara tak terduga tumbuh sebesar 3%, kenaikan pertama sejak Februari, dan dengan mudah mengalahkan ekspektasi pasar penurunan 4,8% di tengah upaya Beijing untuk meningkatkan permintaan domestik. Surplus perdagangan dengan Amerika Serikat menyempit menjadi USD30,82 miliar pada Oktober dari USD33,119 miliar pada September. Mempertimbangkan Januari - Oktober, surplus perdagangan negara itu menyempit 2,7% menjadi USD684,04 miliar, dengan ekspor menyusut 5,6% sementara impor turun 6,5%.

Sumber : Refinitiv

Data Makro

  Data Makro

Sekarang

Sebelumnya

PDB ID

4,94 %

5,17 %

Inflasi ID

2,56 %

2,28 %

Suku Bunga ID

6 %

5,75 %

Pengangguran ID

5,45 %

5,86 %

Neraca Dagang ID

$3,42 Bio

$3,12 Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Konsensus

Data Sebelumnya

14 November US – Inflation m/m 0,1% 0,4%
US – Inflation y/y 3,3% 3,7%
US – Core Inflation m/m 0,3% 0,3%
US – Core Inflation y/y 4,1% 4,1%
15 November ID -  Trade Balance $3,3 Bio $3,42 Bio
CN – Unemployment Rate 5% 5%
16 November US – Initial Jobless Claim 219k 217k

 

Minggu Sebelumnya

Tanggal

Indikator Ekonomi

Data Aktual

Data Konsensus

Data Sebelumnya

6 November  ID – GDP Growth Rate q/q 1,6% 1,71% 3,86%
 ID – GDP Growth Rate y/y 4,94% 5,05% 5,17%
7 November CN – Trade Balance $56,53 Bio $81,95 Bio $77,71 Bio
8 November ID – Consumer Confidence 124,3 121,1 121,7
9 November CN – Inflation Rate m/m -0,1% 0,2% 0,2%
CN – Inflation Rate y/y -0,2% 0,2% 0%
US – Initial Jobless Claim 217k 215k 217k

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO

ASSET CLASS

PRODUK INVESTASI

KINERJA*

DENOMINASI USD

1 tahun

1 bulan

3 bulan

6 bulan

YTD

Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 2,95% -1,70% -6,24% -7,94% -4,68%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 3,68% -0,83% -3,34% -3,73% -1,40%
Fixed Income Danareksa Melati Premium Dollar -1,06% -1,69% -6,00% -6,21% -4,08%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A 1,42% 0,23% 0,04% -0,75% 0,32%
Medium to High Local Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar  12.8%** - - - -
Global Equity Batavia Global ESG Sharia Equity USD 8,39% -3,11% -7,53% -2,23% 5,55%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 13,17% -0,90% -11,26% -8,03% 11,15%
Technology Equity BNP Paribas DJIM Global Techno Titans 50 Syariah USD 34,47% -0,89% -7,22% 7,95% 35,02%
G20 Equity Danareksa G20 Sharia Equity Dollar 10,27% -3,77% -8,16% -3,96% 2,83%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity (USD) 5,08% -1,61% -6,28% -3,92% 1,85%

 

PROFIL RISIKO

ASSET CLASS

PRODUK INVESTASI

KINERJA*

DENOMINASI RUPIAH

1 tahun

1 bulan

3 bulan

6 bulan

YTD

Low Money Market Manulife Dana Kas II Kelas A 3,51% 0,31% 0,96% 1,97% 3,03%
Money Market Maybank Dana Pasar Uang 3,83% 0,37% 1,10% 2,17% 3,34%
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Nusantara 0,18% -1,04% -4,12% -4,05% -3,61%
Fixed Income Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A 6,85% -1,06% -3,50% -1,37% 1,67%
Fixed Income Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A 6,01% -1,48% -3,96% -1,07% 1,91%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 5,71% -1,26% -3,72% -1,37% 1,42
Fixed Income Schroder Dana Mantap Plus II 0,73% -1,34% -5,99% -3,33% -2,76%
Medium To High Index Equity Allianz SRI-Kehati Index -5,52% -5,88% -6,36% -3,51% 0,01%
Tematic Equity Batavia Disruptive Equity -0,93% -4,07% -3,71% 0,20% 3,80%
Big Cap Equity BNP Paribas Ekuitas -2,82% -4,73% -5,46% -3,83% 1,08%
All Cap Equity Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A -2,06% -4,38% -3,92% -0,18% 2,00%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas -8,11% -5,78% -6,18% -1,50% 1,27%
All Cap Equity Schroder Dana Prestasi -2,33% -4,29% -6,36% -3,57% -0,61%
Index Index Harga Saham Gabungan -4,88% -2,70% -2,58% -2,36% -1,44%

*= NAV 31 Oktober 2023
** = CAGR

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)