23 Juni 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 3,61% didorong oleh sektor kebutuhan dasar dan sektor konsumen non-siklikal yang masing-masing menyumbang 5,69% dan -3,72% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi jual sebesar Rp1,64 triliun dalam sepekan terakhir.
Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga di level saat ini sesuai ekspektasi, di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Namun, pertumbuhan kredit melambat dan mencatatkan laju terendah sejak Juni 2023. Meski begitu, inflasi domestik tetap berada di batas bawah target BI dan nilai tukar Rupiah cukup stabil, berada di sekitar Rp16.385 per dolar AS. Dengan mempertimbangkan situasi ini, pasar memperkirakan BI masih berpeluang menurunkan suku bunga hingga dua kali lagi di tahun ini demi mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dari sisi pasar keuangan, meskipun IHSG mengalami koreksi akibat rebalancing indeks FTSE yang menyebabkan arus keluar dana asing, penurunan ini dipandang hanya sementara. Indonesia sebagai eksportir bersih komoditas berpotensi diuntungkan dari naiknya harga komoditas global. Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah terus menurun, terutama pada tenor panjang. Oleh karena itu, peluang investasi di obligasi durasi panjang dinilai menarik.
Data penjualan ritel di AS menunjukkan penurunan terbesar dalam empat bulan terakhir dan berada di bawah ekspektasi konsensus. Ini merupakan bulan kedua berturut-turut terjadinya kontraksi setelah penurunan sebesar 0,1% di bulan sebelumnya. Sementara itu, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya seperti yang telah diperkirakan pasar. Keputusan ini diambil di tengah ketidakpastian besar terkait kebijakan domestik dan ketegangan geopolitik, terutama konflik di Timur Tengah dan dampaknya terhadap inflasi serta stabilitas global.
Tiongkok masih menghadapi tekanan deflasi, yang menandakan lemahnya permintaan domestik. Meskipun begitu, neraca perdagangan Tiongkok tetap mencatat surplus dan berada pada level yang cukup stabil. Tidak ada kabar baru yang signifikan terkait stimulus maupun kebijakan baru dalam pekan tersebut, namun kondisi harga yang menurun dan kinerja ekspor-impor yang stabil tetap menjadi sorotan utama pasar.
Bank of Japan (BoJ) tetap mempertahankan suku bunga acuan pada level tertinggi sejak 2008, mencerminkan sikap hati-hati terhadap ketidakpastian global, termasuk kebijakan tarif dan konflik geopolitik. Inflasi utama di Jepang terus melandai secara bertahap, namun inflasi inti justru naik melebihi ekspektasi, memperkuat spekulasi pasar bahwa BoJ dapat melanjutkan pengetatan kebijakan moneter ke depan.a
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,87% | 5,02% |
Inflasi ID | 1,6% | 1,95% |
Suku Bunga ID | 5,50% | 5,75% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $0,15 Bio | $4,33 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
26 Juni | US – Initial Jobless Claim | 247k | 245k |
US – GDP Growth Rate q/q Final | -0,2% | 2,4% | |
27 Juni | JP – Unemployment Rate | 2,5% | 2,5% |
US – PCE Price Index m/m | 0,1% | 0,1% | |
US – PCE Price Index y/y | 2,3% | 2,1% | |
US – Core PCE Index m/m | 0,1% | 0,1% | |
US – Core PCE Index y/y | 2,3% | 2,1% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
17 Juni | JP – Interest Rate | 0,5% | 0,5% | 0,5% |
US – Retail Sales | -0,9% | -0,5% | 0,1% | |
18 Juni | ID - Interest Rate | 5,5% | 5,5% | 5,5% |
19 Juni | US - Interest Rate | 4,5% | 4,5% | 4,5% |
20 Juni | JP – Inflation Rate m/m | 0,3% | 0,1% | 0,1% |
JP – Inflation Rate y/y | 3,5% | 3,6% | 3,6% | |
JP – Core Inflation y/y | 3,7% | 3,6% | 3,5% | |
CN – Interest Rate | 3,5% | 3,5% | 3,5% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 1.37% | 0.56% | -1.53% | 0.74% | -0.73% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 1.18% | 1.25% | 1.73% | 3.51% | 4.48% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 1.26% | 0.50% | 0.38% | 3.12% | 2.52% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | 0.74% | 1.23% | 1.98% | 2.92% | 3.60% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 0.99% | 1.64% | 2.69% | 3.76% | 5.15% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 5.62% | 1.90% | -4.66% | -2.94% | -3.45% |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity | 9.78% | 5.49% | -4.14% | -2.29% | 2.58% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | 1.22% | -2.06% | 8.23% | 8.36% | 16.51% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity | 4.11% | 1.19% | -2.46% | -0.36% | -0.29% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | 3.47% | -4.50% | 2.38% | 1.58% | 2.04% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Nusantara | 1.09% | 1.61% | 0.92% | 1.09% | 0.28% |
Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 0.56% | 0.65% | 1.30% | 1.77% | 1.60% | |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | 0.87% | 1.50% | 3.36% | 3.57% | 5.26% | |
Fixed Income | Maybank Dana Obligasi Negara | 0.66% | 0.27% | 0.83% | 1.47% | 0.69% | |
Fixed Income | Schroder Dana Andalan II | 0.12% | 0.36% | 0.76% | 0.81% | 1.13% | |
Medium To High | Index Fund | Allianz SRI-KEHATI Index | 3.67% | 11.64% | -2.92% | 1.31% | -1.74% |
All Cap Equity | Batavia Dana Saham Optimal | 0.17% | 6.03% | -6.94% | -5.37% | -2.81% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | 3.99% | 11.35% | -3.08% | -0.53% | -0.24% | |
SMC | BRI Mawar Fokus 10 | 10.86% | 17.59% | -1.73% | 1.38% | -4.91% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | 3.36% | 8.90% | -7.49% | -4.59% | -2.09% | |
Big Cap Equity | Maybank Dana Ekuitas | 2.27% | 3.54% | -10.11% | -8.60% | -6.29% | |
Balanced Fund | Schroder Dana Istimewa | 3.11% | 8.22% | -6.18% | -3.90% | -4.87% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | 4.12% | 8.91% | -2.73% | -0.15% | 2.39% |
*= NAV 5 Juni 2025
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.