21 Juli 2025

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 3,75% didorong oleh sektor teknologi dan sektor infrastruktur yang masing-masing menyumbang +19,88% dan +18,35% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi jual sebesar Rp1,51 triliun dalam sepekan terakhir.

Bank Indonesia secara mengejutkan memangkas suku bunga acuan menjadi 5.25% meskipun sebagian besar ekonom memperkirakan akan tetap ditahan. Langkah ini merupakan upaya untuk mendukung pertumbuhan domestik, terutama karena inflasi yang masih terkendali dan stabilnya nilai tukar rupiah. BI juga menunjukkan sikap yang lebih dovish dengan membuka kemungkinan pemangkasan lanjutan, tergantung pada kondisi domestik dan global. Selain itu, kesepakatan dagang terbaru dengan AS yang memangkas tarif dari 32% menjadi 19% memberikan angin segar, khususnya bagi sektor tekstil Indonesia. Tarif ini lebih rendah dari tarif Vietnam (20%) sehingga membuka peluang kompetitif baru. Namun, posisi Indonesia masih akan bergantung pada seberapa besar konsistensi AS dalam menetapkan tarif terhadap negara lain.

Di pasar obligasi, yield obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun telah turun sekitar 68 bps dari puncaknya, dan diperkirakan bisa terus turun karena pasokan obligasi yang terbatas hingga akhir tahun. Rupiah pun tetap stabil di kisaran 16,290 meskipun keputusan BI bertolak belakang dengan konsensus. Kami melihat kondisi ini sebagai peluang untuk tetap terdiversifikasi dalam saham berfundamental kuat dan obligasi pemerintah.

Amerika

Di Amerika Serikat, inflasi utama tahunan kembali meningkat sesuai ekspektasi pasar, didorong oleh kenaikan harga makanan dan jasa transportasi. Inflasi inti pun naik untuk pertama kalinya setelah tiga bulan berturut-turut mencatatkan penurunan, meskipun tetap berada di level rendah dalam empat tahun terakhir, yaitu 2.8%. Di sisi lain, data penjualan ritel bulanan menunjukkan pertumbuhan setelah dua bulan mengalami kontraksi. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed bisa tertunda, meskipun pasar masih memperkirakan pemangkasan pertama bisa terjadi pada September. Di Kanada, inflasi juga meningkat tetapi tetap berada di kisaran tengah target bank sentral, mencerminkan kondisi harga yang masih terkendali dan tidak memaksa respons kebijakan moneter yang agresif.

Asia Pasifik

Berbeda dengan tren global, Jepang mencatatkan inflasi yang melambat dan sejalan dengan proyeksi pasar. Kenaikan harga yang lebih lunak terutama terjadi pada sektor listrik dan gas, menandakan tekanan inflasi yang tidak terlalu kuat. Di China, pertumbuhan ekonomi kuartal kedua memang lebih tinggi dari yang diantisipasi, namun tetap menjadi yang paling lemah sejak kuartal ketiga tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kebijakan stimulus dari pemerintah Beijing berhasil mendorong pertumbuhan domestik, tantangan struktural seperti permintaan global dan sektor properti masih menjadi hambatan utama.

Sumber : Refinitiv

Data Makro

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 4,87% 5,02%
Inflasi ID 1,87% 1,6%
Suku Bunga ID 5,25% 5,50%
Pengangguran ID 4,82% 5,32%
Neraca Dagang ID $4,3Bio $0,15 Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
20 Juli  CN – Interest Rate 3% 3%
24 Juli  US – Initial Jobless Claim 230k 221k
 EU – Interest Rate 2,15% 2,15%

 

Minggu Sebelumnya
Tanggal Indikator Ekonomi Data Aktual Data Konsensus Data Sebelumnya

14 Juli

CN – Trade Balance

$114,77 Bio

$100Bio

$103,22Bio

15 Juli

CN – GDP Growth Rate q/q

1,1%

1%

1,2%

CN – GDP Growth Rate y/y

5,2%

5,2%

5,4%

US – Inflation Rate m/m

0,3%

0,3%

0,1%

US – Inflation Rate y/y

2,7%

2,5%

2,4%

US – Core Inflation m/m

0,2%

0,3%

0,1%

US – Core Inflation y/y

2,9%

2,9%

2,8%

16 Juli

ID – Interest Rate

5,25%

5,25%

5,5%

17 Juli

EU - Inflation m/m

0,3%

0,3%

0,00

EU - Inflation y/y

0,02

2%

1,9%

EU - Core Inflation y/y

2,3%

2,3%

2,3%

US – Retail Sales

3,9%

3,6%

3,3%

US – Initial Jobless Claim

221k

230k

227k

18 Juli

JP – Inflation Rate m/m

0,1%

0,3%

0,3%

JP – Inflation Rate y/y

3,3%

3,5%

3,5%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 1.99% 2.95% 1.92% 1.92% 0.56%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 1.28% 2.82% 4.28% 4.28% 5.33%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 1.87% 3.29% 4.34% 4.34% 3.79%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A -0.48% 0.66% 2.12% 2.12% 2.81%
Fixed Income Schroder USD Bond 1.06% 2.60% 4.40% 4.40% 5.66%
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar 4.73% 6.33% 0.43% 0.43% -1.05%
Technology Equity Batavia Technology Sharia Equity 6.85% 16.83% 1.89% 1.89% 4.10%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 4.36% 1.34% 11.33% 11.33% 20.86%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity 2.27% 5.27% 0.55% 0.55% 0.42%
China Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A 5.62% 1.77% 5.57% 5.57% 4.53%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Nusantara 1.30% 3.55% 1.92% 1.92% 1.72%
Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0.57% 1.49% 2.06% 2.06% 2.44%
Fixed Income BNP Paribas Prima II Kelas RK1 0.95% 3.02% 4.23% 4.23% 6.28%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 0.77% 1.80% 1.79% 1.79% 1.71%
Fixed Income Manulife Obligasi Unggulan Kelas A 0.28% 1.02% 1.09% 1.09% 0.52%
Medium To High Index Fund Allianz SRI-KEHATI Index -7.31% 6.17% -3.10% -3.10% -7.66%
All Cap Equity Batavia Dana Saham Optimal -4.45% 6.32% -7.67% -7.67% -5.74%
Big Cap Equity BNP Paribas Pesona Syariah -1.26% 13.93% -1.31% -1.31% -0.62%
SMC BRI Mawar Fokus 10 -2.07% 18.24% -2.05% -2.05% -8.34%
All Cap Equity Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A -4.32% 7.51% -7.25% -7.25% -6.57%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas -3.11% 4.52% -10.93% -10.93% -11.18%
Balanced Fund Schroder Dana Istimewa -3.61% 9.62% -5.92% -5.92% -7.63%
Index Index Harga Saham Gabungan -3.46% 6.41% -2.15% -2.15% -1.92%

*= NAV 30 Juni 2025

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.