14 Juli 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami penguatan sebesar 2,65% didorong oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang masing-masing menyumbang +6,51% dan +3,85% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi jual sebesar Rp2,23 triliun dalam sepekan terakhir.
Data kepercayaan konsumen di Indonesia naik tipis dibandingkan bulan sebelumnya, meskipun hasilnya masih lebih rendah dari ekspektasi. Namun demikian, pasar saham Indonesia mengalami rebound minggu ini setelah tekanan pekan sebelumnya, ditopang oleh harapan akan penurunan suku bunga dari Bank Indonesia. Gubernur Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ruang untuk pemangkasan suku bunga masih terbuka dan dapat dilakukan secara independen dari arah kebijakan The Fed. Di tengah ketidakpastian global, kondisi domestik Indonesia tetap solid, dan kami tetap merekomendasikan diversifikasi portofolio pada aset likuid seperti saham-saham berfundamental kuat dan obligasi pemerintah, khususnya tenor panjang.
Data klaim awal tunjangan pengangguran di AS kembali turun untuk minggu keempat berturut-turut, mencerminkan masih kuatnya pasar tenaga kerja meskipun suku bunga tinggi dan ketidakpastian kebijakan tetap tinggi. Namun, perhatian pasar kini lebih tertuju pada data inflasi sebagai penentu arah kebijakan The Fed. Risalah pertemuan The Fed menunjukkan bahwa mayoritas pejabat bank sentral masih ingin melihat bukti lebih lanjut mengenai arah inflasi, apalagi di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan yang kembali meningkat. Kabar terbaru mengenai tarif impor memicu gejolak di pasar, meskipun dampaknya sempat tertahan oleh penguatan saham Nvidia yang mendorong kapitalisasi pasarnya melampaui USD 4 triliun.
Situasi perdagangan semakin dinamis setelah Trump mengirimkan surat kepada para pemimpin dunia yang mencantumkan tarif baru dengan berbagai tingkat, disertai tekanan untuk negosiasi ulang. Trump menetapkan tarif sebesar 50% pada tembaga dan produk dari Brasil (meskipun AS justru mencatat surplus perdagangan dengan Brasil), serta tarif 35% pada Kanada. Selain itu, tarif dasar untuk semua negara bisa naik dari 10% menjadi 15–20%. Kondisi ini meningkatkan ketidakpastian perdagangan global, bahkan melampaui puncaknya di akhir Mei. Meskipun volatilitas pasar seperti indeks VIX (ekuitas) dan MOVE (obligasi) belum mencerminkan gejolak ini secara penuh, para Investor global semakin mewaspadai risiko-risiko baru yang muncul. Dalam jangka pendek, ketidakpastian kebijakan ini berpotensi menunda pemangkasan suku bunga oleh The Fed, di mana saat ini pasar memperkirakan hanya dua kali pemangkasan, yakni pada Oktober dan Desember 2025. Data inflasi yang akan dirilis pekan depan akan menjadi faktor penting dalam menentukan ekspektasi tersebut.
Tiongkok mencatat inflasi tahunan positif untuk pertama kalinya pada bulan Juni setelah mengalami deflasi selama empat bulan berturut-turut. Pemulihan ini sebagian besar didorong oleh peningkatan belanja melalui e-commerce, yang menandakan adanya pemulihan sisi permintaan domestik meskipun sektor manufaktur masih menghadapi tekanan.
Jepang mencatatkan surplus neraca berjalan yang meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Mei. Hal ini sebagian disebabkan karena penurunan ekspor yang lebih kecil daripada penurunan impor, menandakan bahwa neraca eksternal Jepang masih sehat di tengah kondisi global yang penuh tekanan.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,87% | 5,02% |
Inflasi ID | 1,87% | 1,6% |
Suku Bunga ID | 5,50% | 5,75% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $4,3Bio | $0,15 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
12 Juli | CN – Trade Balance | $100Bio | $103,22Bio |
15 Juli | CN – GDP Growth Rate q/q | 1% | 1,2% |
CN – GDP Growth Rate y/y | 5,2% | 5,4% | |
US – Inflation Rate m/m | 0,3% | 0,1% | |
US – Inflation Rate y/y | 2,5% | 2,4% | |
US – Core Inflation m/m | 0,3% | 0,1% | |
US – Core Inflation y/y | 2,9% | 2,8% | |
16 Juli | ID – Interest Rate | 5,25% | 5,5% |
17 Juli | EU - Inflation m/m | 0,3% | 0.00 |
EU - Inflation y/y | 2% | 1,9% | |
EU - Core Inflation y/y | 2,3% | 2,3% | |
US – Retail Sales | 3,6% | 3,3% | |
US – Initial Jobless Claim | 230k | 227k | |
18 Juli | JP – Inflation Rate m/m | 0,3% | 0,3% |
JP – Inflation Rate y/y | 3,5% | 3,5% | |
JP – Core Inflation Rate y/y | 3,8% | 3,7% |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
8 Juli | ID – Consumer Confidence | 117,8 | 123 | 117,5 |
9 Juli | CN – Inflation Rate m/m | -0,1% | 0% | -0,2% |
CN – Inflation Rate y/y | 0,1% | 0% | -0,1% | |
10 Juli | US – Initial Jobless Claim | 227k | 235k | 233k |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 1.99% | 2.95% | 1.92% | 1.92% | 0.56% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 1.28% | 2.82% | 4.28% | 4.28% | 5.33% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 1.87% | 3.29% | 4.34% | 4.34% | 3.79% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | -0.48% | 0.66% | 2.12% | 2.12% | 2.81% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 1.06% | 2.60% | 4.40% | 4.40% | 5.66% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 4.73% | 6.33% | 0.43% | 0.43% | -1.05% |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity | 6.85% | 16.83% | 1.89% | 1.89% | 4.10% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | 4.36% | 1.34% | 11.33% | 11.33% | 20.86% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity | 2.27% | 5.27% | 0.55% | 0.55% | 0.42% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | 5.62% | 1.77% | 5.57% | 5.57% | 4.53% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Nusantara | 1.30% | 3.55% | 1.92% | 1.92% | 1.72% |
Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 0.57% | 1.49% | 2.06% | 2.06% | 2.44% | |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | 0.95% | 3.02% | 4.23% | 4.23% | 6.28% | |
Fixed Income | Maybank Dana Obligasi Negara | 0.77% | 1.80% | 1.79% | 1.79% | 1.71% | |
Fixed Income | Manulife Obligasi Unggulan Kelas A | 0.28% | 1.02% | 1.09% | 1.09% | 0.52% | |
Medium To High | Index Fund | Allianz SRI-KEHATI Index | -7.31% | 6.17% | -3.10% | -3.10% | -7.66% |
All Cap Equity | Batavia Dana Saham Optimal | -4.45% | 6.32% | -7.67% | -7.67% | -5.74% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | -1.26% | 13.93% | -1.31% | -1.31% | -0.62% | |
SMC | BRI Mawar Fokus 10 | -2.07% | 18.24% | -2.05% | -2.05% | -8.34% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | -4.32% | 7.51% | -7.25% | -7.25% | -6.57% | |
Big Cap Equity | Maybank Dana Ekuitas | -3.11% | 4.52% | -10.93% | -10.93% | -11.18% | |
Balanced Fund | Schroder Dana Istimewa | -3.61% | 9.62% | -5.92% | -5.92% | -7.63% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | -3.46% | 6.41% | -2.15% | -2.15% | -1.92% |
*= NAV 30 Juni 2025
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.