7 Juli 2025

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 0,47% didorong oleh sektor keuangan dan sektor teknologi yang masing-masing menyumbang -1,83% dan -1,09% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi jual sebesar Rp1,93 triliun dalam sepekan terakhir.

Indonesia mencatat surplus perdagangan yang melebar lebih besar dari perkiraan, didorong oleh lonjakan ekspor sementara hambatan perdagangan masih ditangguhkan. Inflasi juga tercatat lebih baik dari ekspektasi, terutama karena tekanan harga dari sektor makanan dan perumahan mulai mereda. Hal ini memperkuat optimisme bahwa Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga secara independen dari The Fed. Nilai tukar rupiah tetap stabil dan meskipun defisit APBN 2025 direvisi naik dari 2,5% menjadi 2,8%, kenaikan ini akan dibiayai dari saldo kas yang ada, bukan lewat tambahan penerbitan obligasi. Oleh karena itu, outlook untuk pasar obligasi Indonesia tetap positif, terutama untuk obligasi berdurasi panjang. Dari sisi saham, sektor yang sensitif terhadap suku bunga diperkirakan akan tetap menarik di tengah tren penurunan suku bunga. Dalam kondisi global yang masih volatil, diversifikasi antara saham dan obligasi tetap menjadi strategi yang paling bijak.

Amerika

Data ketenagakerjaan di AS untuk bulan Juni menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan. Non-Farm Payrolls mencatat penambahan 147 ribu pekerjaan, jauh di atas ekspektasi sebesar 110 ribu. Tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,1% padahal diperkirakan naik ke 4,3%. Namun, penurunan ini terjadi seiring dengan merosotnya tingkat partisipasi angkatan kerja ke 62,3%, terendah sejak Desember 2022. Saat ini pasar tidak terlalu khawatir soal kondisi tenaga kerja dan lebih fokus pada data inflasi sebagai acuan keputusan suku bunga oleh The Fed. Jika sebelumnya pasar berharap ada tiga kali pemangkasan suku bunga di 2025, kini ekspektasinya turun menjadi dua kali, dengan pemangkasan pertama kemungkinan terjadi di bulan September.

Asia Pasifik

Sektor manufaktur Tiongkok tetap berada dalam fase kontraksi sejak April. Namun sektor non-manufaktur mencatat perbaikan yang lebih baik dari perkiraan, khususnya di sektor jasa. Ini menandakan bahwa aktivitas ekonomi di luar industri berat masih memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan meskipun secara keseluruhan kondisi ekonomi Tiongkok masih rapuh.

Sumber : Refinitiv

Data Makro

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 4,87% 5,02%
Inflasi ID 1,87% 1,6%
Suku Bunga ID 5,50% 5,75%
Pengangguran ID 4,82% 5,32%
Neraca Dagang ID $4,3Bio $0,15 Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
8 Juli  ID – Consumer Confidence 123 117,5
9 Juli  CN – Inflation Rate m/m 0% -0,2%
 CN – Inflation Rate y/y 0% -0,1%
10 Juli  US – Initial Jobless Claim 235k 233k
12 Juli CN – Trade Balance $100Bio $103,22Bio

 

Minggu Sebelumnya
Tanggal Indikator Ekonomi Data Aktual Data Konsensus Data Sebelumnya
30 Juni CN - NBS Manufacturing PMI 49,7 49,7 49,5
1 Juli CN - Caixin Manufacturing PMI 50,4 49 48,3
ID - Trade Balance $4,3Bio $2,4Bio $0,15Bio
ID - Inflation Rate m/m 0,19% 0,15% -0,37%
ID - Inflation Rate y/y 1,87% 1,83% 1,6%
ID - Core Inflation Rate y/y 2,37% 2,44% 2,4%
3 Juli US - Non Farm Payrolls 147k 110k 139k
US - Unemployment Rate 4,1% 4,3% 4,2%
US - Initial Jobless Claim 233k 240k 236k

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 1.99% 2.95% 1.92% 1.92% 0.56%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 1.28% 2.82% 4.28% 4.28% 5.33%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 1.87% 3.29% 4.34% 4.34% 3.79%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A -0.48% 0.66% 2.12% 2.12% 2.81%
Fixed Income Schroder USD Bond 1.06% 2.60% 4.40% 4.40% 5.66%
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar 4.73% 6.33% 0.43% 0.43% -1.05%
Technology Equity Batavia Technology Sharia Equity 6.85% 16.83% 1.89% 1.89% 4.10%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 4.36% 1.34% 11.33% 11.33% 20.86%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity 2.27% 5.27% 0.55% 0.55% 0.42%
China Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A 5.62% 1.77% 5.57% 5.57% 4.53%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Nusantara 1.30% 3.55% 1.92% 1.92% 1.72%
Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0.57% 1.49% 2.06% 2.06% 2.44%
Fixed Income BNP Paribas Prima II Kelas RK1 0.95% 3.02% 4.23% 4.23% 6.28%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 0.77% 1.80% 1.79% 1.79% 1.71%
Fixed Income Manulife Obligasi Unggulan Kelas A 0.28% 1.02% 1.09% 1.09% 0.52%
Medium To High Index Fund Allianz SRI-KEHATI Index -7.31% 6.17% -3.10% -3.10% -7.66%
All Cap Equity Batavia Dana Saham Optimal -4.45% 6.32% -7.67% -7.67% -5.74%
Big Cap Equity BNP Paribas Pesona Syariah -1.26% 13.93% -1.31% -1.31% -0.62%
SMC BRI Mawar Fokus 10 -2.07% 18.24% -2.05% -2.05% -8.34%
All Cap Equity Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A -4.32% 7.51% -7.25% -7.25% -6.57%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas -3.11% 4.52% -10.93% -10.93% -11.18%
Balanced Fund Schroder Dana Istimewa -3.61% 9.62% -5.92% -5.92% -7.63%
Index Index Harga Saham Gabungan -3.46% 6.41% -2.15% -2.15% -1.92%

*= NAV 30 Juni 2025

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.