30 Juni 2025
Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 1,02% didorong oleh sektor energi dan sektor kebutuhan dasar yang masing-masing menyumbang -4,17% dan -1,52% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi jual sebesar Rp6,23 triliun dalam sepekan terakhir.
Di Indonesia, suplai uang beredar (M2) tercatat masih tumbuh meski laju pertumbuhannya melambat dibanding bulan sebelumnya. Hal ini mencerminkan kondisi likuiditas yang tetap terjaga di tengah langkah Bank Indonesia yang sebelumnya telah memangkas suku bunga. Investor global juga mulai menunjukkan ketertarikan kembali terhadap aset Indonesia karena valuasinya yang relatif murah dan kondisi makro yang stabil, termasuk inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang tetap resilien
Pekan ini, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan pelebaran signifikan pada neraca transaksi berjalan (current account deficit) untuk kuartal pertama, yang lebih besar dari ekspektasi akibat impor yang melampaui ekspor. Meskipun demikian, data PMI komposit AS tetap berada di zona ekspansi, mengindikasikan bahwa sektor jasa dan manufaktur masih menunjukkan ketahanan. Di sisi lain, kondisi fiskal dan kebijakan perdagangan masih menjadi sorotan utama, terutama menjelang dua tenggat waktu penting: “Big Beautiful Bill” pada 4 Juli dan akhir masa jeda tarif pada 9 Juli. Keduanya dinilai akan sangat memengaruhi prospek belanja dan penerimaan fiskal AS. Sementara itu, ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan sikap hati-hati terkait pemangkasan suku bunga, mengingat tekanan inflasi dari kebijakan tarif belum sepenuhnya tercermin dalam harga konsumen.
Konflik antara Israel dan Iran masih menjadi sumber volatilitas pasar global. Meski gencatan senjata antara kedua negara diumumkan, ketegangan tetap tinggi hingga detik-detik terakhir sebelum kesepakatan, memicu reaksi negatif dari pasar. Meskipun demikian, indeks volatilitas VIX kembali mereda dari puncaknya di atas 22 menjadi sekitar 16. Situasi ini mencerminkan bahwa pasar sudah lebih tenang dibanding sebelumnya, meskipun masih waspada terhadap potensi eskalasi lebih lanjut.
Jepang mencatatkan kinerja positif di sektor manufaktur dan jasa pada pekan ini. Yang menarik, sektor manufaktur Jepang mencatat ekspansi pertama sejak Mei 2024. Hal ini menunjukkan adanya pemulihan bertahap dalam perekonomian Jepang, meskipun ketidakpastian global masih tinggi.
Sumber : Refinitiv
Data Makro
Data Makro | Sekarang | Sebelumnya |
---|---|---|
PDB ID | 4,87% | 5,02% |
Inflasi ID | 1,6% | 1,95% |
Suku Bunga ID | 5,50% | 5,75% |
Pengangguran ID | 4,82% | 5,32% |
Neraca Dagang ID | $0,15 Bio | $4,33 Bio |
Kalender Ekonomi
Minggu Ini | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
30 Juni | CN - NBS Manufacturing PMI | 49,7 | 49,5 |
1 Juli | CN - Caixin Manufacturing PMI | 49 | 48,3 |
ID - Trade Balance | $2,4Bio | $0,15Bio | |
ID - Inflation Rate m/m | 0,15% | -0,37% | |
ID - Inflation Rate y/y | 1,83% | 1,6% | |
ID - Core Inflation Rate y/y | 2,44% | 2,4% | |
3 Juli | US - Non Farm Payrolls | 110k | 139k |
US - Unemployment Rate | 4,3% | 4,2% | |
US - Initial Jobless Claim | 240k | 236k |
Minggu Sebelumnya | ||||
---|---|---|---|---|
Tanggal | Indikator Ekonomi | Data Aktual | Data Konsensus | Data Sebelumnya |
26 Juni | US – Initial Jobless Claim | 236k | 247k | 245k |
US – GDP Growth Rate q/q Final | -0,5% | -0,2% | 2,4% | |
27 Juni | JP – Unemployment Rate | 2,5% | 2,5% | 2,5% |
US – PCE Price Index m/m | 0,1% | 0,1% | 0,1% | |
US – PCE Price Index y/y | 2,3% | 2,3% | 2,1% | |
US – Core PCE Index m/m | 0,2% | 0,1% | 0,1% | |
US – Core PCE Index y/y | 2,7% | 2,3% | 2,1% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI USD | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana USD Nusantara | 1.37% | 0.56% | -1.53% | 0.74% | -0.73% |
Fixed Income | BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 | 1.18% | 1.25% | 1.73% | 3.51% | 4.48% | |
Fixed Income | BRI Melati Premium Dollar | 1.26% | 0.50% | 0.38% | 3.12% | 2.52% | |
Fixed Income | Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A | 0.74% | 1.23% | 1.98% | 2.92% | 3.60% | |
Fixed Income | Schroder USD Bond | 0.99% | 1.64% | 2.69% | 3.76% | 5.15% | |
Medium to High | Develop Market Equity | Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar | 5.62% | 1.90% | -4.66% | -2.94% | -3.45% |
Technology Equity | Batavia Technology Sharia Equity | 9.78% | 5.49% | -4.14% | -2.29% | 2.58% | |
China Equity | BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 | 1.22% | -2.06% | 8.23% | 8.36% | 16.51% | |
Develop Market Equity | Schroder Global Sharia Equity | 4.11% | 1.19% | -2.46% | -0.36% | -0.29% | |
China Equity | Eastspring Syariah Greater China Equity USD A | 3.47% | -4.50% | 2.38% | 1.58% | 2.04% |
Produk Fokus
PROFIL RISIKO | ASSET CLASS | PRODUK INVESTASI | KINERJA* | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
DENOMINASI RUPIAH | 1 tahun | 1 bulan | 3 bulan | 6 bulan | YTD | ||
Low To Medium | Fixed Income | Ashmore Dana Obligasi Nusantara | 1.09% | 1.61% | 0.92% | 1.09% | 0.28% |
Fixed Income | Batavia Dana Obligasi Ultima | 0.56% | 0.65% | 1.30% | 1.77% | 1.60% | |
Fixed Income | BNP Paribas Prima II Kelas RK1 | 0.87% | 1.50% | 3.36% | 3.57% | 5.26% | |
Fixed Income | Maybank Dana Obligasi Negara | 0.66% | 0.27% | 0.83% | 1.47% | 0.69% | |
Fixed Income | Schroder Dana Andalan II | 0.12% | 0.36% | 0.76% | 0.81% | 1.13% | |
Medium To High | Index Fund | Allianz SRI-KEHATI Index | 3.67% | 11.64% | -2.92% | 1.31% | -1.74% |
All Cap Equity | Batavia Dana Saham Optimal | 0.17% | 6.03% | -6.94% | -5.37% | -2.81% | |
Big Cap Equity | BNP Paribas Pesona Syariah | 3.99% | 11.35% | -3.08% | -0.53% | -0.24% | |
SMC | BRI Mawar Fokus 10 | 10.86% | 17.59% | -1.73% | 1.38% | -4.91% | |
All Cap Equity | Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A | 3.36% | 8.90% | -7.49% | -4.59% | -2.09% | |
Big Cap Equity | Maybank Dana Ekuitas | 2.27% | 3.54% | -10.11% | -8.60% | -6.29% | |
Balanced Fund | Schroder Dana Istimewa | 3.11% | 8.22% | -6.18% | -3.90% | -4.87% | |
Index | Index Harga Saham Gabungan | 4.12% | 8.91% | -2.73% | -0.15% | 2.39% |
*= NAV 5 Juni 2025
Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.
PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.