10 Juni 2025

Domestik

Sepekan terakhir IHSG mengalami pelemahan sebesar 1,19% didorong oleh sektor industrial dan sektor keuangan yang masing-masing menyumbang -3,21% dan -2,87% terhadap indeks. Investor asing juga sudah melakukan aksi jual sebesar Rp4,05 triliun dalam sepekan terakhir.

Tingkat inflasi tahunan Indonesia untuk bulan Mei melandai dibandingkan bulan sebelumnya. Ini terjadi karena tekanan harga yang mereda setelah berakhirnya periode lebaran. Pasar saham Indonesia juga tetap menunjukkan fundamental yang positif. Saat ini, valuasi IHSG dinilai murah secara historis, sementara yield obligasi pemerintah Indonesia (IndoGB) 10 tahun terus bergerak turun dan kini berada di level 6,77%. Baik saham maupun obligasi Indonesia masih memiliki potensi reli lebih lanjut dalam jangka menengah-panjang, terutama di tengah valuasi pasar AS yang sudah sangat mahal.

Amerika

Pada pekan ini, data lowongan kerja di AS menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, terutama karena lonjakan lowongan kerja di sektor seni, hiburan, dan rekreasi. Namun, data PMI manufaktur dan jasa untuk bulan Mei menunjukkan kontraksi. Sementara itu, Bank of Canada mempertahankan suku bunga acuannya seperti yang diperkirakan sebelumnya, lantaran ketidakpastian kebijakan di AS membuat bank sentral tersebut cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan moneter.

Di sisi lain, ketidakpastian terkait pembicaraan dagang AS dan Tiongkok masih terus membayangi. Meskipun Trump sering mengklaim keahliannya dalam bernegosiasi, faktanya belum ada kemajuan yang signifikan antara dua ekonomi terbesar dunia itu. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh perbedaan gaya negosiasi kedua pemimpin negara. Salah satu pertanyaan yang muncul adalah apakah kesepakatan dagang AS-Tiongkok bisa tercapai dalam jeda tarif 90 hari yang sudah disepakati. Melihat pengalaman pada masa jabatan pertama Trump, jawabannya kemungkinan besar tidak. Trump sendiri justru meningkatkan ketegangan dengan langkah-langkah yang menargetkan Tiongkok, seperti mencabut izin pelajar Tiongkok serta mengancam pembatasan chip AI untuk Huawei. Tindakan ini memicu kemarahan Tiongkok dan mengikis optimisme untuk resolusi cepat. Situasi ini menciptakan dilema bagi The Fed: suku bunga riil seharusnya turun, tetapi apakah data inflasi dan pengangguran sudah cukup meyakinkan bahwa hal itu dapat terjadi secara berkelanjutan? Terlebih, data PMI manufaktur dan jasa yang mengalami kontraksi di bulan Mei telah memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Di tengah ketidakpastian ini, investor global mulai kehilangan kepercayaan pada aset-aset AS. Hal ini cukup beralasan mengingat dominasi AS dalam dekade terakhir telah menarik banyak aliran dana, tetapi kondisi ini tidak lagi berkelanjutan. Kesehatan fiskal AS menunjukkan tanda-tanda rapuh, sementara The Fed tidak bisa agresif memangkas suku bunga di tengah volatilitas yang tinggi. Pemerintah baru berusaha mengurangi defisit fiskal, tetapi Trump justru kembali mengusulkan pemotongan pajak besar melalui “Beautiful Bill”. Upaya efisiensi anggaran dari DOGE juga tidak sejalan dengan janji mereka. Penurunan peringkat utang AS oleh lembaga pemeringkat utama makin menegaskan kekhawatiran, di mana defisit fiskal diperkirakan akan mencapai sekitar USD1,9 triliun pada 2025.

Asia Pasifik

Sektor manufaktur Tiongkok secara tak terduga mengalami kontraksi pada Mei – yang merupakan kontraksi pertama dalam delapan bulan dan menjadi penurunan terdalam sejak September 2022. Sebaliknya, sektor jasa di Tiongkok justru mengalami ekspansi yang lebih kuat berkat peningkatan aktivitas dan pesanan bisnis baru.

Sumber : Refinitiv

Data Makro

Data Makro Sekarang Sebelumnya
PDB ID 4,87% 5,02%
Inflasi ID 1,6% 1,95%
Suku Bunga ID 5,50% 5,75%
Pengangguran ID 4,82% 5,32%
Neraca Dagang ID $0,15 Bio $4,33 Bio

 

Kalender Ekonomi

Minggu Ini
Tanggal Indikator Ekonomi Data Konsensus Data Sebelumnya
11 Juni US – Inflation Rate m/m 0,2% 0,2%
US – Inflation Rate y/y 2,5% 2,3%
US – Core Inflation m/m 0,3% 0,2%
US – Core Inflation y/y 2,9% 2,8%
12 Juni US - Initial Jobless Claim 240k 247k

 

Minggu Sebelumnya
Tanggal Indikator Ekonomi Data Aktual Data Konsensus Data Sebelumnya
2 Juni  ID – Trade Balance $0,15 Bio $3,04 Bio $4,33 Bio
ID – Inflation Rate m/m -0,37% -0,01% 1,17%
ID – Inflation Rate y/y 1,6% 1,94% 1,95%
ID – Core Inflation y/y 2,4% 2,5% 2,5%
3 Juni  CN – Caixin Manufacturing PMI 48,3 50,6 50,4
 EU - Inflation m/m 0,0% 0,1% 0,6%
 EU - Inflation y/y 1,9% 2% 2,2%
 EU - Core Inflation y/y 2,3% 2,5% 2,7%
5 Juni  US – Initial Jobless Claim 247k 235k 240k
6 Juni  US – Non Farm Payrolls 139k 130k 177k
 US – Unemployment Rate 4,2% 4,2% 4,2%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI USD 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana USD Nusantara 1,37% 0,56% -1,53% 0,74% -0,73%
Fixed Income BNP Paribas Prima USD Kelas RK1 1,18% 1,25% 1,73% 3,51% 4,48%
Fixed Income BRI Melati Premium Dollar 1,26% 0,50% 0,38% 3,12% 2,52%
Fixed Income Eastspring Syariah Fixed Income USD – Kelas A 0,74% 1,23% 1,98% 2,92% 3,60%
Fixed Income Schroder USD Bond 0,99% 1,64% 2,69% 3,76% 5,15%
Medium to High Develop Market Equity Allianz High Dividend Global Sharia Equity Dollar 5,62% 1,90% -4,66% -2,94% -3,45%
Technology Equity Batavia Technology Sharia Equity 9,78% 5,49% -4,14% -2,29% 2,58%
China Equity BNP Paribas Greater China Equity Syariah USD RK1 1,22% -2,06% 8,23% 8,36% 16,51%
Develop Market Equity Schroder Global Sharia Equity 4,11% 1,19% -2,46% -0,36% -0,29%
China Equity Eastspring Syariah Greater China Equity USD A 3,47% -4,50% 2,38% 1,58% 2,04%

 

Produk Fokus

PROFIL RISIKO ASSET CLASS PRODUK INVESTASI KINERJA*
DENOMINASI RUPIAH 1 tahun 1 bulan 3 bulan 6 bulan YTD
Low To Medium Fixed Income Ashmore Dana Obligasi Nusantara 1,09% 1,61% 0,92% 1,09% 0,28%
Fixed Income Batavia Dana Obligasi Ultima 0,56% 0,65% 1,30% 1,77% 1,60%
Fixed Income BNP Paribas Prima II Kelas RK1 0,87% 1,50% 3,36% 3,57% 5,26%
Fixed Income Maybank Dana Obligasi Negara 0,66% 0,27% 0,83% 1,47% 0,69%
Fixed Income Schroder Dana Andalan II 0,12% 0,36% 0,76% 0,81% 1,13%
Medium To High Index Fund Allianz SRI-KEHATI Index 3,67% 11,64% -2,92% 1,31% -1,74%
All Cap Equity Batavia Dana Saham Optimal 0,17% 6,03% -6,94% -5,37% -2,81%
Big Cap Equity BNP Paribas Pesona Syariah 3,99% 11,35% -3,08% -0,53% -0,24%
SMC BRI Mawar Fokus 10 10,86% 17,59% -1,73% 1,38% -4,91%
All Cap Equity Eastspring Investment Alpha Navigator Kelas A 3,36% 8,90% -7,49% -4,59% -2,09%
Big Cap Equity Maybank Dana Ekuitas 2,27% 3,54% -10,11% -8,60% -6,29%
Balanced Fund Schroder Dana Istimewa 3,11% 8,22% -6,18% -3,90% -4,87%
Index Index Harga Saham Gabungan 4,12% 8,91% -2,73% -0,15% 2,39%

*= NAV 5 Juni 2025

Disclaimer

Informasi yang tercantum di atas diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan, namun demikian PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (untuk selanjutnya disebut “Bank”) tidak melakukan verifikasi secara tersendiri. Informasi-informasi ini seharusnya hanya digunakan sebagai alternatif sumber informasi dan bukan sebagai rekomendasi atau saran untuk pembelian efek, komoditas, atau produk investasi lainnya, atau untuk melakukan perjanjian investasi dan atau valuta asing. Bank tidak bertanggung jawab dan tidak menjamin isi, keakuratan, ataupun kelengkapan informasi maupun waktu atau menyatakan bahwa informasi ini dapat diandalkan dengan alasan apapun. Kinerja di masa lampau bukanlah merupakan cerminan kinerja yang akan datang. Siapapun yang berencana untuk berinvestasi harus mempertimbangkan investasi yang cocok dengan memperhatikan tujuan investasi tertentu, profil risiko, dan berkonsultasi dengan konsultan keuangan yang profesional. Investor harus menyadari bahwa merupakan tanggung jawab pribadinya untuk memperoleh pendapat hukum dan atau pendapat pajak terlebih dahulu mengenai konsekuensi hukum dan pajak atas transaksi investasinya. Dokumen ini hanya diperuntukkan untuk kalangan terbatas dan tidak untuk disebarluaskan, sedangkan informasi dan atau pandangan yang tertera dalam dokumen ini merupakan penilaian Bank semata untuk saat ini dimana hal tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk adalah Agen Penjual Efek Reksa Dana. Reksa Dana adalah produk pasar modal yang dikelola oleh Manajer Investasi dan bukan merupakan produk Bank, sehingga tidak dijamin oleh Bank serta tidak termasuk dalam cakupan obyek program penjaminan simpanan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan. Bank tidak bertanggung jawab atas kinerja maupun segala tuntutan serta risiko atas pengelolaan Reksa Dana.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) & Bank Indonesia.