Goa-Goa Adventurous di Gunung Kidul

09 Januari 2019

Gunung Kidul sebagai daerah karst di DI Yogyakarta menyimpan banyak goa yang indah. Beberapa goa sangat mudah untuk dikunjungi, seperti misalnya Goa Pindul, sehingga terkadang terlalu ramai ketika musim liburan atau akhir pekan. Kalau Anda tidak ingin datang ke goa yang terlalu ramai dan tertarik untuk bisa mengunjungi goa-goa lain yang lebih spesial dengan pengalaman lebih adventurous, nama-nama goa di bawah ini layak untuk dicari tahu.

Karena tergolong goa spesial, pengunjung harus membuat janji terlebih dahulu sebelum datang. Sebab, terdapat batasan jumlah orang yang bisa memasuki goa dalam sekali kunjungan.

Goa Jomblang

Dari berbagai nama yang masuk dalam daftar di artikel ini, Goa Jomblang mungkin adalah yang paling terkenal. Sebab, sudah beberapa kali dipakai untuk syuting, baik iklan produk maupun untuk acara The Amazing Race Asia. Fasilitasnya pun sudah jauh lebih rapi dan menyediakan tempat penginapan tidak jauh dari mulut goa.

Yang membuat Goa Jomblang terkenal adalah karena tergolong goa vertikal sehingga untuk masuk, pengunjung harus diikat di katrol dan diturunkan ke bawah pelan-pelan. Selain itu, Goa Jomblang juga populer berkat pemandangan ray of light yang benar-benar cantik. Untuk itu, turun ke Goa Jomblang sekitar pukul 10 pagi, sehingga sebelum pukul 12 siang sudah bisa melihat matahari masuk pelan-pelan ke dalam mulut goa.

Hal lain yang juga unik adalah, jalan menuju Goa Jomblang terbuka ratusan tahun lalu karena ada tanah yang longsor dari permukaan. Karena itu, beberapa tanaman pun ikut longsor ke depan pintu goa. Ketika turun ke Goa Jomblang, pengunjung masih akan bisa melihat sejumlah tanaman yang sudah tidak bisa lagi ditemui di sekitar Gunung Kidul.

Goa Dadap dan Goa Gremeng

Kedua Goa ini berada di Desa Blimbing. Berbeda dengan Jomblang yang sudah lama tertata, goa di Desa Blimbing diatur oleh komunitas penduduk lokal, sehingga belum banyak dikenal. Padahal, keduanya punya arsitektur goa yang sangat indah.

Goa Dadap, misalnya, untuk masuk ke sana, kita harus merayap dari mulut goa yang sempit. Namun begitu sampai di dalam goa, kita akan langsung disuguhi ruangan dalam goa dengan kubah yang besar dan megah. Di langit-langitnya, terdapat stalaktit indah dengan bentuk-bentuk seperti tirai hasil dari tetesan air karst.

Tidak jauh dari Dadap, kita bisa mengunjungi Goa Gremeng. Bedanya dengan Dadap, Gremeng merupakan perpaduan goa dan sungai. Ketika menyusuri goa, pastikan Anda selalu menempel ke salah satu sisi dinding goa, karena di beberapa bagian, sungai memiliki kedalaman hingga 9 meter. Kalau suka berenang, bisa juga berenang di tengah goa dengan air sungai yang segar ini. Di dalam goa, kita bisa melihat stalaktit dan stalakmit goa yang juga tidak kalah indahnya.

Goa Cokro

Lokasi Goa Cokro juga masih di kawasan Desa Blimbing. Yang berbeda dari Gremeng dan dadap, Goa Cokro merupakan goa vertikal. Untuk masuk, kita perlu menggunakan bantuan katrol yang akan dioperasikan secara manual oleh sejumlah penduduk desa.

Begitu masuk dari pintu goa dan turun lebih dari 20 meter, kita akan bisa melihat berbagai ornamen goa yang indah, termasuk batu-batu kapur dengan bentuk yang unik. Selain karena tetesan air kapur, ornamen di goa ini juga terbentuk akibat gempa. Di beberapa bagian kita bisa melihat stalakmit dan stalaktit yang hampir bertemu dan membentuk pilar goa. (*)