PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) bersama Maybank Foundation, yayasan yang menangani tanggung jawab perusahaan atau corporate responsibility (CR) Maybank Group, melanjutkan program pemberdayaan masyarakat bagi para perempuan prasejahtera melalui program Maybank Women Eco-Weavers (MWEW). Kali ini, program MWEW memasuki tahap kedua, di dua lokasi, yakni Tuban, Jawa Timur dan Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Program Maybank Women Eco-Weavers merupakan bagian dari upaya Maybank Group yang bertujuan untuk mempromosikan kain tradisional ke tingkat global secara berkelanjutan dan untuk menciptakan kemandirian ekonomi bagi penenun perempuan di seluruh kawasan ASEAN. Program ini pun mendukung terwujudnya “ASEAN Center of Excellence”.
Sebelumnya pada 2016 hingga 2019, Maybank Foundation telah menjalankan program Maybank Women Eco-Weavers yang berfokus pada pengembangan tenun pewarna alami di empat lokasi, yakni Sawah lunto & Tanah Datar, Sumatera Barat serta Lombok Tengah & Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Selain di keempat lokasi tersebut, program Maybank Women Eco-Weavers juga dilaksanakan di Malaysia, Kamboja serta Laos.
Pada tahap pertama pelaksanaan program Maybank Women Eco-Weavers di Indonesia telah berhasil melatih lebih dari 400 penenun perempuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Ada pun prestasi terbaik dari program ini mendapat pengakuan dari ASEAN dan program ini menjadi bagian dari agenda besar ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint 2025. Selain itu, program Maybank Women Eco-Weavers juga didukung Presiden RI, Bapak Joko Widodo dan the National Heritage Board of Singapore, yang menjalankan kegiatan untuk mempromosikan kesenian, budaya dan warisan ASEAN.
Kemudian pada tahap kedua pelaksanaan program Maybank Women Eco-Weavers berlanjut di Tuban, bermitra dengan Sekar Kawung. Maybank menyediakan pendampingan kepada penenun berupa pelatihan yang berfokus pada peningkatan usaha produktif pemintalan benang, pembuatan kain tenun gedog dan batik khas Kerek Tuban.
Seluruh pelatihan ditujukan untuk membantu pemasaran kain tenun yang kemudian dikembangkan menjadi berbagai produk fashion dari hasil kerja para penenun tersebut, hingga ke pemasarannya. Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan posisi tenun tradisional hingga ke pasar global dengan cara yang berkelanjutan serta mendukung kemandirian dan inklusi finansial bagi perajin kain tradisional selama pandemi Covid-19.
Sedangkan di Lembata, melalui mitra Torajamelo, para penenun belajar tentang preferensi konsumen dan cara menembus pasar di kain tenun hingga industri fashion. Untuk mendukung hal itu, para penenun juga belajar tren desain terbaru, seperti diantaranya gambar dan benang, kombinasi warna yang sesuai dengan tren pasar masa kini, pola motif anyaman dan penerapan pola turunan tenun dll. Dengan pelatihan ini penenun diharapkan mempunyai wawasan perihal desain terkini dan memahami dasar-dasar desain terkait persiapan untuk menenun serta memberikan kesempatan bagi para penenun untuk merancang sendiri berbagai variasi menenun.
Untuk memperkenalkan kain tenun hasil karya perempuan penenun Maybank Women Eco Weaver kepada khalayak luas, Maybank Foundation bersama kedua mitranya menggelar pameran seni virtual menampilkan profil dan desain kain tenun maupun turunannya dalam bentuk fashion masa kini.
Pameran virtual dan fashion showcasing bersama Sekar Kawung telah berlangsung pada 3 Maret 2021 lalu, menampilkan hasil karya tenun Gedog Seser para penenun perempuan dari Tuban yang khas akan fitur desain yang menggambarkan citra kesederhanaan. Sementara untuk pameran virtual launch bersama Torajamelo digelar pada 23 Maret 2021 lalu, menampilkan kain-kain tenun hasil karya para penenun Lembata. Melalui kedua program tersebut sebanyak 67 penerima manfaat berkomitmen untuk melestarikan tenun Indonesia.
CEO Maybank Foundation, Shahril Azuar Jimin, mengatakan “Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu pilar tanggung jawab perusahaan, melalui program Maybank Women Eco-Weavers, Maybank Group turut mendukung upaya para perempuan untuk mandiri secara ekonomi dengan cara melestarikan tenun yang ada sejak turun temurun sehingga dapat bermanfaat bagi para penenun yang selaras dengan misi humanising financial services. Program ini juga selaras dengan misi ASEAN dan lima sasaran United Nations Sustainable Development Goals yaitu mewujudkan kehidupan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak dan untuk mengurangi kesenjangan.”
Ita Budhi, Pembina Yayasan Maybank Indonesia dan Board of Trustees Member, Maybank Foundation mengatakan, “Meskipun masih dalam kondisi pandemi, Maybank Indonesia tetap melanjutkan komitmen untuk memberikan perhatian kepada para penenun perempuan melalui program Maybank Women Eco-Weavers yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan dalam menenun, pengetahuan akan tren desain dan sebagainya. Harapan kami agar para perempuan dapat mewujudkan kemandirian secara finansial sehingga mampu memberi dampak positif bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya sekaligus bersama Maybank, turut berpartisipasi dalam upaya melestarikan kain tenun untuk generasi masa kini dan ke depan.”
Dengan peningkatan keterampilan dan pengetahuan, para penenun perempuan bukan hanya dapat mendorong kemandirian dan kemampuan menenun namun juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi sesama komunitas penenun yang juga akan mendorong dan menciptakan motivasi bagi masyarakat di sekitarnya.*****
Catatan untuk Editor
Maybank Indonesia merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia yang memiliki jaringan regional maupun internasional Grup Maybank. Maybank Indonesia menyediakan serangkaian produk dan jasa komprehensif bagi nasabah individu maupun korporasi melalui layanan Community Financial Services (Perbankan Ritel dan Perbankan Non-Ritel) dan Perbankan Global, serta pembiayaan otomotif melalui entitas anak yaitu WOM Finance untuk kendaraan roda dua dan Maybank Finance untuk kendaraan roda empat. Maybank Indonesia juga terus mengembangkan layanan dan kapasitas Digital Banking melalui M2U ID App Mobile Banking, Maybank2u Internet Banking dan berbagai saluran lainnya.
Per Desember 2020, Maybank Indonesia memiliki 361 cabang termasuk cabang Syariah yang tersebar di Indonesia serta satu cabang luar negeri (Mumbai, India), 22 Mobil Kas Keliling dan 1.428 ATM termasuk 79 CDM (Cash Deposit Machine) yang terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM tergabung dalam jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS, dan terhubung dengan 3.500 ATM Maybank di Singapura, Malaysia dan Brunei. Maybank Indonesia mengelola simpanan nasabah sebesar Rp115,0 triliun dan memiliki total aset senilai Rp173,2 triliun pada akhir Desember 2020.Tentang Maybank Foundation
Maybank Foundation adalah yayasan yang menangani Corporate Responsibility Maybank Group. Kehadirannya membawa dampak yang positif bagi masyarakat di pasar di mana Maybank beroperasi. Yayasan mengemban amanat untuk mengidentifikasi program yang memiliki hasil nyata dan berkelanjutan-serangkaian upaya yang akan membawa perubahan dalam jangka panjang. Maybank Foundation memberikan dampak pada enam bidang fokus: Pendidikan, Pemberdayaan Ekonomi, Hidup Sehat, Keanekaragaman Lingkungan, Seni dan Budaya serta Penanggulangan Bencana.Untuk informasi lebih lanjut:
Tommy Hersyaputera
Head, Corporate & Brand Communications
Email: CCommunications@maybank.co.id
Telp: +6221 2922-8888