Laba Sebelum Pajak FY19 Maybank RM11 miliar dengan Pendapatan yang Kuat pada Kuartal 4

 

Laba Sebelum Pajak FY19 Maybank RM11 miliar dengan Pendapatan yang Kuat pada Kuartal 4
Deviden final yang diusulkan sebesar 39 sen per saham; pembayaran dividen full year sebesar RM7,19 miliar

Ikhtisar FY 19

  • Fee neto dan fund based income masing-masing naik 10,7% dan 2,2% secara tahunan
  • Pendapatan operasional bersih naik 4,6% secara tahunan menjadi RM24,7 miliar
  • PPOP tumbuh 6,1% menjadi RM13,2 miliar
  • Laba sebelum pajak full year naik 1,0% menjadi RM11 miliar
  • Laba bersih FY19 sebesar RM8,2 miliar didukung kenaikan pendapatan sebesar 5,3% pada kuartal 4
  • Kredit dan simpanan Group masing-masing naik 1,2% dan 1,6%
  • Indikator likuiditas risiko yang sehat dengan LCR Group 141% dan LDR Group  92,4%
  • Posisi modal yang sehat:  Total rasio modal 18,23% & rasio CET1 fully loaded sebesar 14,58%
  • Deviden single-tier final sebesar 39 sen per saham; yield deviden setahun sebesar 7,4%

Kuala Lumpur – Maybank, bank keempat terbesar di Asia Tenggara dari segi aset, hari ini mengumumkan pencapaian laba sebelum pajak (PBT) sebesar RM11 miliar untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2019 (FY2019), naik dari RM10,9 miliar tahun lalu.

Pencapaian didukung kinerja yang kuat pada Community Financial Services, Islamic banking dan segmen asuransi & takaful, serta khususnya kinerja kuartal-empat yang kuat (4QFY19) dimana Group mencatat PBT sebesar RM3,26 miliar, naik 5,4% dari tahun lalu.  Ini didukung peningkatan pendapatan operasional bersih 4,6% menjadi RM24,7 miliar.

Net profit for the year also reached a new high of RM8.2 billion, from RM8.11 billion in 2018, lifted by 4QFY19 net earnings which were up 5.3% to RM2.45 billion from a year earlier.

Laba bersih juga meraih pencapaian tertinggi sebesar RM8,2 miliar, dari RM8,11 miliar pada 2018, ditopang pendapatan bersih 4QFY19 yang naik 5,3% menjadi RM2,45 miliar dari tahun lalu. Dibanding dengan kuartal Juli-September 2019 sebelumnya (3QFY19), baik PBT maupun laba bersih pada 4QFY19 juga naik signifikan masing-masing sebesar 23,2% dan 22,5%.

TDireksi mengusulkan deviden single-tier final sebesar 39 sen per saham, dimana bersama dengan deviden interim sebesar 25 sen per saham, menjadikan seluruh deviden tunai full-year sebesar 64 sen per saham. Ini berarti pembayaran deviden full year mencapai 87,8%, sebesar RM7,19 miliar.

Maybank Chairman, Datuk Mohaiyani Shamsudin mengatakan meskipun di tengah iklim ekonomi yang menantang selama 2019, kinerja Group yang solid mencerminkan kekuatan dan ketahanan Group.

“Kami yakin kemampuan kami untuk menciptakan nilai berkelanjutan berdasarkan landasan yang kuat telah diletakkan sejak Maybank memulai beroperasi 60 tahun lalu.  Sementara kami berharap untuk tahun yang lebih baik, ketidakpastian masih ada, yang diperkirakan akan berdampak pada prospek ekonomi global dalam waktu dekat.  Meskipun demikian, kami akan mengandalkan kemampuan kami untuk berinovasi, mengimplementasikan service excellence dan tetap konsisten pada misi kami humanising financial services untuk melanjutkan posisi kami pada tahun mendatang.”

Sementara, Group President & CEO Maybank, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan Group secara agresif mencari peluang pertumbuhan secara selektif meskipun terdapat sikap hati-hati yang terjadi di seluruh pasar hari ini khususnya kekhawatiran akan wabah virus Korona Covid-19 dan masalah-masalah geo-politik.

“Kami telah merencanakan tahun yang exciting bagi Maybank bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-60 pada 2020, khususnya dengan sejumlah penawaran digital Kami akan terus fokus pada agenda digital untuk meningkatkan efisiensi dan mencari tambahan sumber pendapatan di masa depan, dengan mempertahankan pengelolaan manjemen risiko dan biaya untuk melindungi Group dari ketidakpastian di depan.  Pada saat yang sama, kami akan lebih memantau situasi saat ini dan memastikan kelanjutan inisiatif bisnis kami dapat memitigasi dampak terhadap bisnis kami.”

Rekor Pendapatan Operasional Bersih
Group mencatat pendapatan operasional bersih sebesar RM24,74 miliar pada FY19 didkukung kenaikan net fee based income sebesar 10,7% dan peningkatan fund based income sebesar 2,2%.  Perbaikan ini berasal dari peningkatan kontribusi seluruh sektor bisnis dengan contributor terbesar dari Insurance & Takaful.

Pertumbuhan Kredit & Simpanan
Group terus mengelola neraca keuangan sesuai dengan postur risiko, memastikan baik pertumbuhan kredit maupun simpanan seimbang untuk mempertahankan Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin-NIM) dan mengurangi surplus likuiditas, Kredit bruto Group naik 1,2% pada FY19 – didukung oleh  pertumbuhan yang sehat di operasional Malaysia, yang lebih tinggi dari pertumbuhan industri dengan ekspansi kredit sebesar 4,9%.  Simpanan Group naik 1,6% selaras dengan ekspansi kredit, dipimpin Singapura sebesar 4,6% dan Malaysia 2,2%.  NIM FY19 turun tipis sebesar 6 basis points menjadi 2,27% dibanding 2,33% pada FY18.

Kekuatan Modal & Likuiditas
Maybank terus menjaga posisi likuditas yang sehat dengan Rasio Liquidity Coverage sebesar 141% dan Loan-to-Deposit Rasio sebesar 92,4%.  Rasio kecukupan modal sebesar 18,23% sementara rasio CET1 fully loaded berada pada 14,58%, keduanya di atas syarat regulator sebesar masing-masing 10,5% dan 7,0%.

Kualitas Aset
Group mencatat net credit charge off rate sebesar 44 basis points pada FY19 masih dalam acuan 40-45 basis points didukung oleh recoveries yang bagus selama 2019.  Rasio Gross Impaired Loan (GIL) sebesar 2,65% pada Desember 2019 dari 2,4% pada Desember 2018 sehubungan Group menempuh langkah proaktif untuk melakukan pencadangan bagi beberapa rekening nasabah yang terdampak iklim ekonomi yang menantang selama tahun tersebut.  Meskipun demikian, net impairment losses pada 4QFY19 turun signifikan sebesar 68% dibanding kuartal sebelumnya.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk, mencatat peningkatan pendapatan operasional bruto 3,7% menjadi Rp10,8 triliun untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2019 dibandingkan dengan Rp10,4 triliun tahun lalu.  Kenaikan terutama didukung oleh peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) dalam periode tersebut. Pendapatan operasional sebelum provisi naik 0,3% menjadi Rp4,4 triliun, sementara laba setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) sebesar Rp1,8 triliun dibandingkan dengan Rp2,2 triliun tahun lalu karena adanya peningkatan pencadangan kerugian kredit sehubungan langkah konservatif yang dilakukan Bank dalam melakukan pencadangan kredit untuk portofolio pada segmen komersial yang terdampak oleh kondisi ekonomi yang menantang.

***************

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:

Maybank Group Corporate Affairs
Nazdy +603-20708833 Ext 2465 /+6012 3517561 | Irwan +603-20747778 / +6019 2787719 |Rishvan +603-20748654 /+6012 2360024
Email: corporateaffairs@maybank.com