27 Desember 2019
Mungkin banyak orang yang menilai bahwa tabungan adalah cara terbaik untuk menyimpan uang. Jika tujuannya hanya untuk menyimpan, hal tersebut memang tidak sepenuhnya salah. Tapi jika mengingat bunga tabungan yang sangat kecil dan angka inflasi yang jauh lebih tinggi, menyimpan uang dalam bentuk tabungan sama saja membiarkan kekayaan Anda terkikis oleh inflasi.
Padahal jika Anda menggunakan uang Anda untuk membeli reksa dana saham atau reksa dana jenis lain, hal seperti ini tidak perlu terjadi. Reksa dana sendiri tergolong sebagai instrumen investasi berisiko rendah dengan tingkat return yang cukup tinggi, terlebih jika dibandingkan dengan bunga tabungan. Namun sebelum membelinya, pastikan untuk mengenal apa saja jenis reksa dana yang tersedia.
Reksa Dana Pasar Uang
Kalau Anda sedang mencari reksa dana yang resikonya paling kecil, reksa dana pasar uang adalah jawabannya. Dibandingkan dengan jenis reksa dana yang lain, reksa dana pasar uang tergolong memiliki risiko paling rendah. Mayoritas uang dalam reksa dana ini dialokasikan pada instrumen-instrumen pasar uang seperti deposito dan surat berharga seperti Commercial Paper dan obligasi yang masa jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Karena risikonya paling rendah, return reksa dana pasar uang juga terbilang kecil. Setidaknya paling kecil jika dibandingkan dengan 3 jenis reksa dana yang lain. Reksa dana pasar uang juga tergolong lebih efektif sebagai instrumen investasi jangka pendek dengan jangka waktu sekitar 1 tahun.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Return menarik dengan stabilitas modal, inilah tujuan dari reksa dana pendapatan tetap. Mayoritas dana dari reksa dana jenis ini akan dialokasikan pada obligasi, baik itu obligasi pemerintah maupun swasta. Untuk sisanya, dana akan dialokasikan pada instrumen pasar uang. Karena komposisi terbesar reksa dana pendapatan tetap ada pada obligasi, naik turunnya return instrumen investasi ini sangat ditentukan oleh suku bunga acuan Bank Indonesia. Risiko reksa dana pendapatan tetap terbilang lebih tinggi jika dibandingkan dengan reksa dana pasar uang. Namun di sisi lain return-nya juga lebih tinggi.
Reksa Dana Campuran
Bisa dibilang reksa dana campuran adalah jenis reksa dana yang komposisi portofolionya paling fleksibel. Komposisi dari reksa dana jenis ini biasanya meliputi saham, obligasi dan instrumen investasi pasar uang. Karena komposisinya yang beragam, potensi return reksa dana campuran berada di antara reksa dana pendapatan tetap dengan reksa dana saham. Begitu juga dengan jangka waktunya. Bagi Anda yang menginginkan return yang cukup tinggi dengan tingkat risiko yang cukup rendah, reksa dana campuran bisa dijadikan pilihan.
Reksa Dana Saham
Sesuai dengan namanya, reksa dana saham adalah jenis reksa dana yang komposisi portofolio efeknya fokus pada saham. Seluruh dana yang masuk akan dialokasikan pada saham-saham yang dinilai menguntungkan. Jika dibandingkan dengan 3 jenis reksa dana sebelumnya, reksa dana saham memiliki return paling tinggi. Begitu juga dengan resikonya yang tergolong tinggi.
Harganya sangat fluktuatif tergantung pada kondisi pasar saham. Namun perlu dicatat. Reksa dana saham juga tergolong sebagai instrumen investasi jangka panjang. Jadi untuk mendapatkan return yang maksimal, Anda harus menyimpannya untuk waktu yang cukup panjang.
Setiap jenis reksa dana memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itu, akan lebih baik jika memilihnya berdasarkan tujuan keuangan dan profil risiko Anda. Setelah menentukan jenis reksa dana yang akan dibeli, Anda juga masih harus mencari tahu produk reksa dana mana yang paling layak untuk dibeli.
Source:
https://duwitmu.com/reksadana/4-jenis-investasi-reksadana-untung-sampai-paling-aman/
https://www.bnpparibas-am.co.id/id/investment-academy/beginner/69-jenis-jenis-reksa-dana-dan-beragam-tingkat-risiko-nya/
https://koinworks.com/blog/jenis-jenis-reksa-dana/
https://moneysmart.id/raup-uang-dari-investasi-reksadana-ketahui-dulu-4-jenis-dan-cara-kerjanya-di-sini/