Global

Bursa saham Amerika Serikat anjlok dengan indeks S&P 500 turun di minggu ketiga karena data inflasi yang panas memicu kekhawatiran Federal Reserve harus mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi lebih lama; S&P 500 turun 1,05%, Dow Jones turun 1,02% dan Nasdaq turun 1,69%. Aksi jual terjadi setelah rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (Januari) – tolok ukur inflasi The Fed – naik 0,6% MoM menjadi penguatan bulanan tertinggi sejak Juni, sementara pengeluaran konsumen naik paling tinggi sejak 2021. Sembilan dari sebelas sektor melemah dipimpin oleh sektor real estate dan IT. Imbal hasil UST 10 tahun naik menjadi 3,94%.

Indonesia

IHSG menguat di hari kedua sebesar 0,25%, sementara BINDO melemah di hari ketiga sebesar 0,02%. Investor asing di pasar saham membukukan pembelian bersih senilai Rp77,66 miliar. Imbal hasil obligasi pemerintah mata uang rupiah tenor 10 tahun naik ke level 6,8%.