Pilih dan Coba Perlengkapan Maraton

Seorang pelari sudah berlatih dengan sangat baik. Ia berhasil melewati jarak 35 kilometer saat maraton dengan waktu 3.05 (rata-rata pace 5.17). Tidak ada masalah di tubuhnya akibat keletihan. Namun, tiba-tiba jari kakinya merasa kebas akibat kaos kaki baru yang ia kenakan di lomba. Ia duduk dan membuka kaos kaki yang menyebabkan kram. Akhirnya ia finis di waktu 4.30.

Kondisi seperti di atas tak perlu terjadi apabila pelari menyiapkan dan mencoba terlebih dahulu semua perlengkapan maratonnya saat latihan. Ada satu prinsip yang harus ditaati oleh semua pelari, yakni 'don't try anything new on race day'. Semua perlengkapan harus sudah pernah dicoba saat latihan untuk melihat apakah ada efek negatif yang mempengaruhi performa. Bila memang ada efek negatif, maka kita sudah bisa mengantisipasinya sejak latihan dan menggantinya dengan yang lebih cocok.

Mempersiapkan perlengkapan maraton ini sangat penting agar kita bisa mengikuti lomba dengan nyaman. Lari maraton sendiri membutuhkan konsentrasi, jangan sampai ada gangguan yang bisa merusak mood apalagi performa. Ada banyak item yang perlu dicoba sebelum kita pakai atau praktikkan saat lomba. Berikut item-item yang harus disiapkan dan dicoba saat latihan:

  1. Sepatu Lari
    Siapkan sedikitnya dua sepatu lari saat mulai menjalani latihan maraton. Satu pasang sepatu rata-rata berusia pakai sejauh 600 kilometer. Bila kita berlatih maraton selama 16 minggu dengan total rata-rata kilometer mingguan 50K maka kita akan menempuh jarak 800K ditambah maraton 42K maka total sekitar 842 kilometer. Semakin tinggi weekly kilometer seorang pelari maka akan semakin tinggi pula jumlah kilometer yang akan ia catat. Tentu satu pasang sepatu tak cukup. Kalaupun mau dipaksakan, maka akan sangat berisiko.
  2. Running Apparel
    Siapkan running apparel mulai dari topi atau hijab hingga kaos kaki yang paling nyaman (bukan paling mahal). Bila akan lari di tempat dingin maka kostum bisa lebih kompleks. Sedangkan untuk berlari di lomba dengan cuaca hangat maka sebaiknya pilih yang lebih cepat melepas panas tubuh. Karena pada saat berlari, core temperature kita meningkat. Running apparel sudah harus dicoba saat latihan agar di lomba kita tak perlu khawatir.
  3. Energi tambahan
    Secara sains, cadangan glikogen tubuh manusia tak cukup untuk membiayai lari maraton. Untuk itu, diperlukan suplai energi tambahan saat sedang berlari. Ada banyak energi tambahan yang bisa dipilih yakni energy gel atau energy liquid. Meskipun untuk recreational runner umumnya lebih efetif memilih energy gel tapi banyak juga yang mencoba buah/sumber energi lainnya. Silakan saja, yang penting dicoba sejak latihan. Bila Anda sudah cocok dengan energy gel merek tertentu maka jangan coba-coba merek lain saat lomba meskipun merek baru itu kondang di jagat lari.
  4. Minuman isotonik
    Di Indonesia merek minuman isotonik menjadi salah satu isu sensitif di kalangan pelari. Terlepas apapun pilihan merek pribadi, kita harus tetap mengecek minuman isotonik yang tersedia di lomba dan mencobanya saat latihan untuk mengetahui efeknya. Secara umum kandungan hampir semua minuman isotonik sama, cuma hanya terbiasanya saja. Jadi tak perlu ragu untuk bertukar merek sepanjang mencobanya terlebih dahulu.
  5. Makanan
    Beberapa hari sebelum lomba biasanya pelari akan melakukan carbo loading dan sebelum berangkat lomba akan sarapan terlebih dahulu. Tentu sarapan sebelum lomba berbeda dengan hari-hari biasa. Oleh karena itu semua harus dicoba sejak latihan. Lalu pastikan bila makanan yang biasa kita makan tersedia di lokasi lomba. Bila tak ada di lokasi lomba maka kita harus membawanya dari rumah. Hal ini untuk menghindari nutrisi baru atau kegalauan karena ada sesuatu yang 'hilang'.

Daftar perlengkapan bisa semakin panjang tergantung kebiasaan dan kebutuhan. Anda lah yang lebih mengetahuinya. Sekali lagi, pastikan semuanya telah dicoba sejak latihan agar di lomba bisa berlari dengan nyaman. -- @andriyanto.run