Global

Bursa saham Amerika Serikat ditutup variatif setelah data tenaga kerja Amerika Serikat yang kuat memicu ekspektasi The Fed mungkin perlu tetap agresif untuk menjinakkan inflasi; S&P 500 turun 0,12%, Dow Jones naik 0,1% sementara Nasdaq turun 0,18%. Optimisme bank sentral akan memperlambat laju kenaikan suku bunga terpukul di hari Jumat setelah laporan Nonfarm Payrolls (November) menunjukkan Amerika Serikat menambahkan 263 ribu pekerjaan, lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan 200 ribu. Unemployment Rate (November) bertahan di level 3,7% dan Average Hourly Earnings (November) tumbuh 5,1% YoY lebih tinggi dibandingkan estimasi dan bulan sebelumnya. Imbal hasil UST 10 tahun turun ke level 3,48%.

Indonesia

IHSG turun 0,02% sementara BINDO menguat 0,22%. Berakhirnya periode lock-up GOTO memicu aksi jual,  secara keseluruhan investor asing di pasar saham membukukan penjualan bersih senilai Rp1,64 triliun. Imbal hasil obligasi pemerintah mata uang rupiah tenor 10 tahun turun ke level 6,85%.